Jangan lupa Follow & Votmen;)Slow update^^
Part lebih panjang dari pada biasanya✨
Happy Reading 🍭
🦁🦁🦁
Hari ini terhitung sudah seminggu Rara bersekolah disekolah barunya, semua tampak normal dan biasa saja. Selama disekolah Rara tak pernah menginjakkan kakinya dikantin, alasannya karena dia banyak tugas dan harus menyalin beberapa materi penting untuk persiapannya ketika PTS. Rara itu tipe orang yang tidak suka menunda pekerjaan, jika bisa selesai sekarang, ngapain nunggu besok?
"Yeeayy, hampir selesai." gumamnya tersenyum senang, ketika ia hampir menyelesaikan semua materinya.
Saat ini Rara berada dikelasnya sendirian, karena ia berangkat terlalu pagi dengan David yang mengantarkannya karena ada jadwal meeting pagi. Kalau ditanya Devan dimana, yang pasti masih setia dipulau kapuknya. Sebenarnya, Rara itu takut dikelas sendirian, tapi gimana lagi. Ini juga demi kebebasannya dari ringkasan materi yang didapat dari guru beberapa hari yang lalu. Kalau dikerjakan dirumah pun pasti lama selesainya, mengingat Abangnya yang jahilnya Astagfirullah.
"Rara?" panggil seorang gadis yang baru saja memasuki kelas.
Rara mendongakkan kepalanya, "Iya?"
"Gue kira siapa, kenapa berangkat pagi banget." ujar gadis itu sembari berjalan kebangkunya.
Rara menunjukkan deretan giginya, "Ini Rara lagi nyelesain materi, Pira sendiri?" ujarnya menatap gadis didepannya.
"Gue piket, kalau berangkat nanti-nanti males, pasti banyak anak kelas yang udah berangkat."
Rara mengangguk-anggukan kepalanya,"Kok Nanad sama Yaya belum berangkat ya?" tanyanya bingung.
"Paling sebentar lagi, gue piket dulu ya," ujarnya lalu berjalan ke arah tempat peralatan kelas.
Rara mengangguk, lalu menyelesaikan kembali materinya yang tinggal sedikit.
"ASSALAMU'ALAIKUM..SELAMAT PAGI PARA AHLI NYINYIR! ALYAVERS BEECKKK INI..MANA SAMBUTAN BUNGA TABURNYA?!" teriak seorang gadis yang baru saja memasuki kelas.
Rara menjatuhkan pulpennya karena kaget, lalu mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang baru berteriak seperti orang yang baru saja makan toa.
"Waalaikumsalam, bisa nggak sih lo nggak usah teriak! Ini kelas bukan hutan! Kalau lo mau bunga tabur juga nanti gue siapain, sekalian elo gue kuburin!" jawab seorang gadis kesal.
Rara sendiri hanya geleng-geleng kepala ketika sudah tau siapa yang baru saja cosplay jadi tarzan.
"Weitss, ngaumnya keluar dah! Ampun neng jago!" ujarnya terkekeh pelan sembari menangkupkan kedua tanyanya.
"Jago, jago! Lo kira gue ayam?!" sewotnya tak terima.
Gadis itu mengetukkan jarinya ke dagunya, "Kalau lo nggak mau jago berarti macan aja dah, gimana?" ujarnya sembari menaik-turunkan alisnya.
Gadis itu hanya memutar bola matanya malas, lalu melanjutkan piketnya. Percuma ngurusin titisan mak nyenye.
"Hai Bokes," sapanya ketika sudah duduk di bangkunya.
Rara meletakkan pulpennya lalu menatap gadis disebelahnya dengan dahi mengkerut. "Bokes?" beonya bingung.
Alya terkikik pelan lalu mengangguk,"Bocil kesayangan,"
Rara mengangguk mengerti, "Hai juga Yaya," ujarnya sambil tersenyum.
"Belum selesai juga?" tanyanya ketika melihat Rara yang sibuk menulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA
Non-FictionADA BAIKNYA..FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^ 📌 SEBAGIAN CERITA DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN ❗ Bertemu di suatu kejadian yang tak terduga, membuat Leonard si manusia es dengan julukan singaga auto singa ganteng, memperoleh warna baru dalam hidu...