Berapa hari aku molor gaess..😁Ada yang kangen nggak?
Alhamdulillah, akhirnya hari ini bisa update lagi^^
Bantu promot juga ya:")
Jangan lupa vote dulu sebelum baca:)
Happy Reading 🍭
🦁🦁🦁
"Bang," panggil Rara menoleh sekilas kepada laki-laki yang duduk disampingnya.
Laki-laki itu hanya berdehem sekilas.
Rara berdecak pelan,"Bang Depan!" panggilnya gemas.
Devan terkekeh pelan, membuat bocilnya kesal adalah hobi keduanya. "Apa, hm?" tanyanya menoleh sekilas ke adiknya yang sekarang mengerucutkan bibirnya kesal.
"Mereka itu sahabat Abang?" tanya Rara menatap Devan dari samping.
Dahi Devan mengernyit tak paham.
"The point?"Rara menghembuskan nafas pelan,"The boys in the canteen were my brother's best friend?"
Devan mengangguk pelan,"Why?" ujarnya tanpa menoleh. Ia masih fokus menyetir mobil karena jalanan ramai, maklum saja karena saat ini waktu pulang sekolah.
"Nggak papa, Rara cuma tanya aja. Soalnya Rara nggak pernah ngliat mereka main ke rumah." ujarnya menoleh sekilas Devan.
"Mau Abang ajak mereka main ke rumah?" tanyannya menoleh sekilas.
Rara menggeleng cepat, "Rara nggak kenal." ujarnya pelan.
"Yaa berarti nanti kenalan. Sahabat abang baek-baek kok." jawab Devan melirik sekilas adiknya."Tapi rada sinting!" lanjutnya dalam hati.
Memang hanya Rara yang belum mengerti tentang geng Lettan's, Rara sih sebenarnya mau kenalan satu persatu itung-itung nambah silaturahim, tapi setelah kejadian pipi merahnya karena malu, bel masuk keburu berbunyiberbunyi. Jadilah Rara dan sahabatnya ngacir kembali ke kelas karena akan ada ulangan harian, bahkan mereka memakan makanannya sedikit. Lalu meninggalkan inti Lettan's yang menatap mereka melongo, bagaimana tidak, mereka itu belum membayar!
Rara menatap abangnya memicing, "Masa baik sih? Tapi kok waktu lalu kenapa mereka main tendang-tendangan sama abang juga, terus kok kayak bad gitu."
Devan menggelang pelan, lalu memelankan stir mobilnya, "Tawuran Bocil sayang." ujarnya membenarkan.
"Tapi Rara lebih suka bilang tendang-tendangan." gumamnya mengembungkan pipinya.
Devan lalu menghembuskan nafas pelan. "Sebenarnya sih bukan kita yang cari gara-gara duluan, tapi mereka yang emang sengaja ngajak tawuran. Namanya geng Demons, mereka itu musuh bebuyutannya geng Lettan's, wajar lah tiap hari kerjaannya adu jotos terus. Nah kalau kita bad wajar dong kan laki, asal masih tau batasannya aja." ujar Devan menjelaskan. "Rara pasti sudah tau kan tentang geng Lettan's." lanjutnya menatap sekilas Rara.
Rara mengangguk pelan, "Tau sedikit. Tapi kenapa?" tanyanya masih penasaran.
"Kenapa apa?" tanya Devan bingung.
"Kenapa mereka jadi musuh bebuyutan? Bukannya bermusuhan itu dilarang Allah, emang mereka nggak takut dipanggang terus direbus sama Allah." tanya Rara menatap intens Devan.
Devan menggaruk tengkuknya yang sedikit gatal, "Udah takdirnya kali." ujarnya ragu.
"Ya tapi kan setiap kejadian pasti ada sebab akibatnya!" ujar Rara nyolot.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA
Non-FictionADA BAIKNYA..FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^ 📌 SEBAGIAN CERITA DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN ❗ Bertemu di suatu kejadian yang tak terduga, membuat Leonard si manusia es dengan julukan singaga auto singa ganteng, memperoleh warna baru dalam hidu...