33. Nggak boleh ngomong kasar, dosa!

3.4K 179 11
                                    

Happy Reading🍭

🦁🦁🦁

Seorang gadis nampak antusias menceritakan kejadian yang dialaminya semalam, gadis itu selalu menunjukkan wajah ceria juga senyumannya, berbanding dengan sahabatnya yang menatapnya jengah.

"Iya dah, kita percaya the power of pejuang." kata Alya dengan senyum di lebih-lebihkan.

"Gue nggak nyangka tau, bisa jadian sama doi." ujar Nadia sembari mendongak keatas.

"Takdir nggak ada yang tau." sahut Fira.

"Iya, kayak Kak Leo yang katanya nggak doyan cewek sekarang jadi bucin gara-gara Cici." timpal Alya sembari melirik Rara yang nampak tengah mengambil sesuatu didalam lorong mejanya.

"Lagi apa sih Ra?" tanya Fira bingung, sahabatnya itu mensejajarkan tubuhnya dengan lorong meja dengan tangan merogoh ke dalamnya.

"Rara nggak tau kenapa meja Rara selalu penuh, padahal kan Rara udah punya pacar." jawabnya dengan helaan nafas lelah.

"Yaa nggak papa dong, anggap aja mereka fans lo." kata Alya pelan, tanganya ikut membantu gadis itu mengeluarkan isi lorong mejanya.

"Kalau kak Singli tau gimana?" gumam Rara yang masih dapat didengar mereka.

"Tau apa?" celetuk seseorang membuat Rara terkejut lalu mendongak.

"Astaghfirullah, untuk Rara nggak kepentok. Kakak sejak kapan kesini?" ujarnya lalu memposisikan dirinya seperti semula.

Leo mengangkat sebelah alisnya, membuat gadis itu bingung sekaligus penasaran. Kenapa kekasihnya ini selalu mengangkat sebelah alisnya, terus gimana caranya?

"Sejak lo ngumpulin itu," bisik Alya melirik berbagai benda diatas meja Rara.

Memang setelah bel istirahat berbunyi, Rara dan ciwi-ciwi nampak tak beranjak di tempat duduknya. Apalagi setelah mereka penasaran dengan kejadian semalam yang dialami salah satu dari mereka. Semua nampak mendengarkan bagaimana romantisnya si buaya menembak mak cere.

"Bos, maen kabur aja." celetuk Jojon bersama yang lainnya memasuki kelas itu, membuat murid dikelas itu menahan jeritan nya juga was-was sendiri.

"Hai mantan gebetan gue," dapa Arsa menatap Nadia, sementara gadis itu tersenyum kikuk.

"Jangan ganggu cewek gue!" sarkas Afla sembari menoyor kepala cowok itu.

"Iya dah, yang udah jadian mah beda." dahut Devan malas.

"Waahh ini punya siapa banyak bener?" binar Jojon ketika melihat berbagai benda menumpuk dimeja depannya.

"Rara," jawab gadis itu polos.

"Dari mana?" tanya Leo tenang.

"Apanya?"

Bukannya menjawab Leo malah menunjuknya dengan dagu.

Rara mangut-mangut "Ohh, kata Yaya dari fansnya Rara." ujarnya santai sementara Alya melototkan matanya.

"Sejak kapan kamu diberi gini? Kok Abang nggak tau?" tangan cowok itu terulur mengambil salah satu coklat dengan notes bentuk gulungan itu.

LEORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang