Vote dan komen jangan lupa ✨
Happy Reading 🍭
🦁🦁🦁
Seisi koridor menatap tak percaya kepada dua sejoli yang bergandengan tangan seperti baru saja jadian. Bisik-bisik pun mulai terdengar sepanjang perjalanan mereka menuju kantin.
"Serius itu kak Leo?"
"Demi apa mereka gandengan?"
"Apa mungkin mereka udah jadian?"
"Gila! Patah hati dah seantero Andalas!"
"Setau gue kak Leo cuek sama cewek? Tapi ini kok?"
"Omeygat gue belum siap patah ginjal!"
Karena merasa tidak nyaman, Rara melepaskan gandengan tangannya, lalu berjalan cepat meninggalkan Leo, membuat cowok itu menaikkan sebelah alisnya. Lalu menggelengkan kepalanya.
Seisi kantin menatap Rara mengernyit, gadis itu berjalan seperti orang yang kebelet, tapi yang membuat mereka bingung lagi, ada Leo yang berada dibelakang gadis itu dengan gaya coolnya.
"Astaga Cici, lo kenapa? Kayak nahan gitu?" celetuk Alya setelah Rara bergabung bersamanya.
"Iya, lo darimana aja? Lama banget disuruh Bu Fidah. Kita khawatir tau." sahut Nadia.
"Itu kenapa?" tunjuk Devan pada dahi Rara yang memerah.
Rara menggeleng pelan, lalu menatap cowok yang baru saja duduk disebelahnya tanpa dosa.
"Gue mencium bau-bau," celetuk Arsa sambil mengendus-enduskan hidungnya.
"Hu'um, sepertinya ada kembang yang bersemi," sahut Jojon mengelus dagunya seolah berpikir.
Saat ini meja yang dulunya hanya diisi inti Lettan's, entah sejak kapan para squad Rara juga menempatinya bersama mereka.
"Ekhem, gue cuma mau ngingetin. Jangan lupa bayar pajak!" kata Zayn yang melihat Leo diam-diam melirik wajah Rara.
"Sebenarnya ada apa sih?" seru Alya yang tak paham kode teman-temannya. Sangat membagongkan!
"Tuh," tunjuk Afla pada dua sejoli itu. Bukannya paham Alya malah mengernyit.
"Gue nggak mudeng! Ci, kenapa dahi lo merah? Terus kenapa bisa barengan sama Kak Leo? Apa dari tadi lo sama Kak Leo?" ucapnya mengutarakan isi hatinya.
Rara menggaruk sebelah pipinya yang tak gatal, bagaimana menjelaskan kepada mereka?
"Diem!" sentak Leo yang melihat Jojon akan bersuara, membuat yang lainnya menahan tawa melihat wajah sok cemberut cowok itu.
"Bisa lo jelaskan dahi bocil gue merah?!" celetuk Devan penuh penekanan.
"Kasih blush on kali!" sahut Arsa menyengir.
"All of you will know!" ucap Leo, lalu berlalu dari sana, membuat para remaja itu menatapnya bingung.
"Itu bos kenapa?" celetuk Afla menatap Arsa disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA
No FicciónADA BAIKNYA..FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^ 📌 SEBAGIAN CERITA DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN ❗ Bertemu di suatu kejadian yang tak terduga, membuat Leonard si manusia es dengan julukan singaga auto singa ganteng, memperoleh warna baru dalam hidu...