31. Taman

3.7K 187 18
                                    

Happy Reading 🍭

🦁🦁🦁

Setelah seharian Rara bermain dirumah Leo, gadis itu bukannya meminta pulang tapi malah meminta Leo untuk mengajaknya pergi ke taman kota. Mumpung masih weekend katanya, kan rame banyak jajan.

"Kak," panggil Rara menatap sekilas cowok disampingnya.

"Hm?"

"Papa Ar orangnya humble, Mama Kia juga nggak kayak tembok, datar. Tapi kok kakak kayak salju, dingin." keluar sudah unek-unek yang selama ini Rara ingin keluarkan.

Leo menghela nafas terlebih dahulu,
"Itu sama orang lain, kalau sama kamu enggak kan?" Rara mengangguk membenarkan, memang Leo kalau bersama orang lain dingin tak tersentuh, tapi jika bersamanya Leo akan menjadi kucing yang sangat manis.

"Dan ada alasan kenapa aku begini," sambung Leo menatap lurus jalanan di depannya.

Rara yang mengerti arah pembicaraannya akan menjadi serius, tak lagi melanjutkan pertanyaannya. Yaa meski jiwa ke-kepoan nya sudah ingin menjebol.

"Rara cuma mau bilang, kak Singli jangan pernah berubah yaa. Always in yourself kalau sama Rara. Kalau bisa sama yang lainnya juga, tapi kalau cewek nggak boleh." katanya posesif diakhir kalimatnya.

"Kalau sama cewek lain kenapa?" goda Leo melirik sekilas gadisnya.

"Rara akan pergi jauh dari kakak,"

Ciitttttt

Leo menghentikan mobilnya mendadak, untung gadis disebelahnya tidak kejedot, kalau kejedot tamatlah statusnya.

"Don't ever say that, I'm just kidding honey. You know, I can change because of you. You are the color for a Leonard Radja Sadeeva." cowok itu mengelus lembut pipi gadisnya, sedang gadis itu memegang tangan Leo yang berada di pipinya.

"Rara percaya kok, kalau kak Singli nggak akan ninggalin Rara," ujarnya tersenyum manis, membuat cowok itu juga ikut tersenyum lalu mendekap tubuh gadisnya hangat.

"Stay with me, sweet heart." bisik Leo di telinga Rara, membuat gadis itu merinding sekaligus kegelian.

"Udah yuk jalan lagi, nanti keburu maghrib." kata Rara sembari melepas pelukannya.

Leo mengangguk lalu mulai menjalankan mobilnya kembali.

"Apapun yang terjadi nanti, semoga Rara nggak pernah pisah sama kak Singli,"

🍭🍭🍭

"Ayoo kak," ajak Rara girang saat mereka sampai di taman kota. Tangannya menarik pergelangan tangan Leo, membuat cowok itu mau tak mau mengikuti gadisnya sembari menggelengkan kepalanya.

"Woahh rame banget, duduk disana yuk kak." binar Rara sembari menggiring Leo ke salah satu kursi taman.

"Kakak pernah kesini?" tanya Rara menoleh kepada laki-laki disampingnya, sementara laki-laki itu menggeleng pelan.

"Lah selama ini kakak kemana aja?" bingung Rara.

"Aku kan sibuk, sayang." jawabnya santai sementara Rara berdecak.

LEORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang