Happy Reading 🍭
🦁🦁🦁
Seorang laki-laki duduk dikursinya, dengan pandangan kearah jendela. Tangannya memegang ponsel yang menempel ditelinganya.
"Gue udah tau apa kelemahan dia! " ucap seseorang disebrang sana.
"Bagus! Apa kelemahannya?" kata laki-laki itu tersenyum smirk.
"She a girls,"
"Who?" tanya Laki-laki itu dengan tubuh tegak.
"Gue kasih potonya!" kata seseorang itu, dibalas deheman oleh laki-laki itu.
Ting!
Laki-laki itu tersenyum jahat saat melihat foto perempuan yang baru saja ia lihat.
"Udah gue duga!"
🍭🍭🍭
"Mbak Pitri cilok endulsnya tiga bukan tiga rebu tapi tiga mangkok! Jangan terlalu pedes kayak nyinyiran netijen!" seru Jojon kuat, sampai-sampai membuat seisi kantin berdecak sebal.
"Berisik!" kata Agam kesal.
"Lo pesen apa ngajak baku hantam?!" ucap Zayn geleng-geleng.
"Gue mana tega, ngajak baku hantam mbak Pitri. Bisa-bisa say goodbye cilok enduls!" jawab Jojon santai.
Saat ini ketujuh inti Lettan's dan keempat cewek, yang siapa lagi kalau bukan Rara and the geng berada dikantin dalam satu meja. Entahlah sejak kapan mereka semakin dekat seperti ini.
"Ci, mau pesen apa?" tanya Alya menatap gadis disebelahnya.
Rara menggeleng pelan, "Kalian aja, Rara nggak mau, masih kenyang."
"Harus makan pokoknya!" sahut Devan tegas. Tetapi Rara tetap menggeleng, membuat Devan menghela nafas lelah.
"Kenapa nggak mau?" tanya Nadia pelan.
"Nggak nafsu," jawab Rara lirih. Membuat seisi meja itu mengernyit, tak biasanya gadis polos ini tak semangat.
"Ada apa my bidadari? Aa Jojon pesenin cilok enduls ya, enak loh. Dijamin otak seger lagi deh!" celetuk Jojon agak aneh. Membuat Afla yang disebelahnya menjitak gemas kepalanya.
"Lo kalo nawarin yang bener dikit dong!" sungut Afla kesal.
"Yang gimana Arsaiton?! Gue udah bener loh, meski setengah, yang setengahnya lagi dosa." kata Jojon lempeng. Membuat seisi meja itu menahan untuk tidak menggeprek manusia gila bin aneh itu.
"Degem mau apa? Cilok enduls? Bakso gemoy? Mie ayam kukuruyuk? Batagor bintang tujuh? Nasi goreng bukan garing? Soto the citi? Atau kawan-kawannya? Bingung Arsa." oceh Arsa nyeleneh membuat manusia yang mendengar geleng-geleng kepala. Sementara Rara tetap saja menggeleng.
"Rara udah kenyang. Kalian makan aja, Rara nggak lagi pengen makan kok." katanya mengelungkupkan tanganya ke atas meja itu dengan kepala diatasnya.
"Nanti Abang beliin loli deh," celetuk Devan menyogok.
"Nggak mau. Rara udah punya banyak. Kemarin udah dibeliin Daddy." kata Rara lirih tanpa mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEORA
Non-FictionADA BAIKNYA..FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^ 📌 SEBAGIAN CERITA DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN ❗ Bertemu di suatu kejadian yang tak terduga, membuat Leonard si manusia es dengan julukan singaga auto singa ganteng, memperoleh warna baru dalam hidu...