48. Who dit it

2.1K 131 0
                                    

Voment jangan lupa yuk^^

Happy Reading 🍭

🦁🦁🦁

Seorang pria dibrankar rumah sakit itu nampak sedikit membaik keadaannya, pria itu nampak terduduk ditemani seorang remaja laki-laki.

"Apa rencana kamu?" tanya pria itu.

Remaja yang tengah memainkan ponselnya itu mendongak,

"Buat dia menderita." jawab remaja itu sembari tersenyum smirik.

"Bagus! Papa ingin kamu menghancurkan keluarga itu!" kata pria itu dengan mata penuh dendam.

"Papa tenang aja, keluarga itu akan hancur jika salah satu anaknya hancur!" balas cowok itu santai.

"Yaa, Papa jadi nggak sabar melihat keluarga itu menderita."

"Papa fokus pemulihan oke, masalah ini udah aku tangani." kata cowok itu tenang.

Pria paru baya itu tersenyum senang, "Kamu emang selalu bisa diandalkan Ren."

Laki-laki yang dipanggil Ren itu juga ikut tersenyum senang, "Sebentar lagi kalian akan berpisah."

🍭🍭🍭

Devan uring-uringan dikamarnya, mengajak perempuan jalan bukanlah daftar list Devan tahun ini. Tapi malam ini mengharuskannya pergi dengan cewek yang notabenya bukan siapa-siapanya. Nyesek juga sih. Devan mengacak rambutnya kasar lalu mengambil kunci mobilnya, sengaja, biar kalo capek tinggal nyender. Maklum masih nyender kursi, jomblo sih.

Rara yang melihat Abangnya mau pergi memicingkan matanya,
"Mau kemana?"

Devan berhenti sejenak lalu menoleh kearah gadis itu, "Gak kemana-mana, cuma satu mana aja."

Rara mendelik kesal, tuh kan nyebelin banget Abangnya, "Dimana?"

"Dimana-mana hatiku senang." jawab Devan langsung ngacir membuat Rara hampir saya melayangkan bantalnya.

"Sabar Rara, orang sabar cantiknya ngelebihin bidadari surga."

****

Devan menghela nafasnya berkali-kali, sepanjang perjalanan cowok itu menatap lurus kedepan sembari memikirkan cara supaya gadis yang bernama Ily itu mau diajaknya pergi. Mata cowok itu tak sengaja melihat toko boneka disana, dengan segera ia memberhentikan mobilnya di depan toko itu.

Devan memperhatikan berbagai jenis boneka dan ukuran disekelilingnya. "Banyak bener, kalo idup boleh tuh buat nambah anggota," batinnya ngawur.

"Permisi, cari boneka apa Mas?" celetuk pegawai toko membuat Devan sontak menoleh.

Devan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sembari mengingat apa yang adik cewek itu suka, 'Vina suka minions' Devan tersenyum kecil ketika berhasil mengingatnya.

"Saya mau boneka minions sama lumba-lumba mbak. Pokoknya yang paling bagus!" kata Devan yang dibalas anggukan oleh pegawai itu.

"Gimana kalo ini boneka Minions nya?" tanya mbak kasir sedangkan Devan tampak memperhatikan boneka itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang