Don't porget to Vote and Komen 🔥
***
Pagi ini Inara berjalan menuju kelasnya sendiri. Ia tak peduli pada para siswi yang mencibirnya. Toh untuk apa melayani, mereka hanya iri.
Saat sedang asik berjalan, ia melihat 3 orang pemuda tampan berjalan seperti menghampirinya.
"Aduh gawat! Puter balik Nara...puter balik" Ia lalu membalikkan tubuhnya, mengganti arah.
"HEH CEWE BELAGU!" teriak salah satu pemuda itu.
***
"Hahaha, pinter kan gue kemarin.." ucap Arvin. Ketiganya sedang membahas perihal kemarin, saat Arvin menyuruh seorang gadis menjadi babu nya. Harusnya itu hari ini, tapi gadis itu belum kelihatan batang hidungnya.
"Vin, vin.. tuh cewek kemarin" ujar Awan, menepuk bahu Arvin sambil menunjuk arah depan.
Pandangan Arvin fokus pada objek yang ditunjuk Awan tadi. "Wah iya"
"Eh Vin, dia mau kabur tuh" timpal Caka.
"HEH CEWE BELAGU!" teriak Arvin. Ia lalu berlari, dan lagi lagi menarik kerah belakang gadis itu.
"Mau kemana lo, ha" ujarnya.
"Ish, lepasin tangan lo!" Gadis itu memutar badannya dan langsung menepis tangan cowok didepannya.
"Gue mau nagih yang kemarin"
Alis itu gadis itu menyatu. "Wait, nagih apa? Udahlah gue ada urusan penting, bye!"
"Eits.. mau kemana cantik" ucap Caka, memegangi tangan kiri gadis itu agar tak pergi. Sedangkan Awan memegang sebelah kanan.
"Heh! Lepas!"
"Mereka gak akan lepasin lo sebelum lo jadi babu gue"
"Gue teriak nih.." ancam gadis itu justru malah membuat Arvin tertawa.
"Silahkan, guru pun belum pada dateng. Murid lain? Mana berani"
"Argh! Oke fine! Gue mau, puas lo. Ha!" Tegas gadis itu.
Arvin menganggukkan kepalanya singkat. "Lepasin"
Kedua temannya langsung melepaskan gadis itu. "So, karena lo udah mau. Nih tolong bawain tas gue ke kelas. Oh ya nama lo siapa?" Arvin melemparkan tas nya ke hadapan gadis itu dan langsung ditangkap.
"Inara!"
"Santai cantik, jangan nge gas" celetuk Caka.
"Oh lo pasti tau nama gue kan? Kalau lo gak tau itu kebangetan, secara gue itu paling ganteng dan baik disini" ucap Arvin dengan senyuman, namun Inara memutar matanya malas.
"Ini Awan" , "Dan yang dari tadi ganjen itu, Caka" jelas Arvin.
"Hm"
"Kelas gue di 12 IPA 2, jadi buruan. Gue mau ke rooftop dulu. Inget, taruh dengan kasih sayang, karena tas gue mahal"
Banyak bacot banget sih ni anak.
"Hm"
"Oke bye, lo jangan kangen ya" Arvin melengos pergi. Meninggalkan Inara yang kesal setengah mati dibuatnya.
"Tirih dingin kisih siying...sayang sayang bibirmu!" Cibir Inara.
Ia berjalan ke kelas milik Arvin. Disana ia bisa melihat banyak sekali kado hadiah di atas meja. Sudah sangat jelas jika itu milik pria sombong tadi. Inara meletakkan tas itu asal. Masa bodo dengan ucapan Arvin tadi.
"Eh itu dia kok bawa tas nya ayang aku sih" bisik salah satu siswi kelas itu.
"Iya, padahal kan Arvin orangnya risih banget kalo ada orang asing pegang barang dia"
Tak mau ambil pusing, akhirnya Inara bergegas meninggalkan kelas yang ia anggap neraka itu.
***
"Cantik juga dia Vin" ucap Caka.
"Heh! Mau gue tonjok lo Ha?!" Seru Arvin, menunjukan kepalan tangannya.
Caka mengelus tengkuknya. "Canda Vin.."
"Oh gue tau, Lo jadiin dia babu biar selalu deket sama lo? Bener?" Tebak Awan, menjentikkan jarinya.
Arvin hanya tersenyum, pandangannya menatap depan. "Ya, mungkin"
"Kenapa lo gak langsung tembak aja?" Usul Caka, menatap Arvin bingung.
"Dih, gue nunggu dia bilang suka ke gue. Kalo gue tembak dia, terus dia nolak, mau taruh dimana muka ganteng gue?"
"Ya taruh di kepala lah, bingung amat" celetuk Caka.
"Aduh Caka pinter.... Lo kalo ga tau diem aja deh ribet tau gak" tandas Awan.
"Heh! Wawan sariawan... Ya kan emang bener kalo muka itu taruh di kepala"
"HEH Berisik!" Tegur Arvin. Ah mereka mengacaukan imajinasinya. Padahal tadi adalah saat-saat bahagia.
"Balik kelas" Ketiganya langsung turun, menuju kelasnya.
***
Hai hai hai!! Makin kesini menurut kalian makin gimana?
Asik?
Flat?
Isi sendiri...
Yang belum follow silahkan follow dulu ❤️
Spam komen, untuk ke part selanjutnya 🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE ARVIN [GS 2]
Novela Juvenil[ WARNING!! CERITA INI DAPAT MEMBUAT ANDA INGIN MEMUKUL ORANG LEWAT KARENA BAPER DAN KESAL‼️ ] Sekuel POSESSIVE DEVANO [ FOLLOW SEBELUM BACA!!! AGAR PART TIDAK HILANG-HILANGAN ] *** Arvin Kevlar Gramantha. Seorang pemuda yang mempunyai kepercaya dir...