POSESSIVE ARVIN [GS 2]

39. Perkara Celana

Malam ini adalah malam yang cerah, tidak ada hujan, dan angin sepoi-sepoi yang begitu membuat nyaman. Namun, ada yang merusak suasana pada malam ini. Apalagi kalau bukan kamar yang sudah seperti sampah.

Kaleng-kaleng minuman berceceran, bantal guling yang berjatuhan, serta buku-buku yang berantakan di atas meja belajar. Sudah dipastikan, siapapun yang memasuki kamar tersebut pasti akan menginjak sampah-sampah ini.

Seorang pemuda dengan santainya bermain ponsel, tanpa menggunakan baju atasan; shirtless, dengan di temani beberapa keripik yang terbuka.

"Pengen keluar, tapi sama siapa ya, hmm..."

"Oh iya, Arvin anjir. Lo kan, punya cewek. Gila aja bisa-bisanya gue lupa."

Dengan penuh senyuman, Arvin beralih ke aplikasi WhatsApp. Mengeklik kontak bernama 'My Pumpkin 💗'.

Arvin
Sayang
Lagi dimana?

My Pumpkin💗
Di rumah
Kenapa?

Arvin
Pengen jln²😩
Main hayu, gue jemput

My Pumpkin💗
utututu pengen kmna nii

Arvin
Kemana aja asalkan sama lo
❤️❤️❤️

My Pumpkin💗
Yaudah gue mau siap² dulu

Arvin
Kalau bisa jgn cantik² ya, pake kaos oblong aja gpp

My Pumpkin💗
Loh? Kenapa? Kya gembel dong gue nanti😑

Arvin
Yakan cantiknya lo cukup gue aja yg liat
orang lain ngga boleh
😠😡😡

My Pumpkin💗
Kok gemes sii
pgn masukin comberan😄

Arvin
Kok gituu :(

My Pumpkin💗
Udh ah, ntar g jadi
see u

Arvin
love youu🍑

Arvin langsung bangkit begitu membaca jawaban Inara. "YESS!!"

"Oke kalem, kalem, jangan katro. Gue pake baju dulu, sekalian pake minyak wangi, hahaa YESS!!"

—°°°—

"Loh, Arvin? Kamu mau kemana rapih banget gitu," tanya Zella begitu melihat putra satu-satunya menuruni tangga dengan pakaian rapih.

Arvin berjalan mendekati Bundanya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga, sendirian. Tumbenan sekali Ayah Devano tidak ikut. Kali ini dia memakai kaos putih di lapisi kemeja lengan pendek berwarna sage, dengan bawah celana panjang berwarna hitam.