Bantu ramein lapak ini ya ;)
Dengan cara Vote and Komen 🔥Makasih gaes!!💙
***
Sejak kejadian malam itu, Arvin merasa Inara seperti menjauh darinya. Tentu saja itu membuat dirinya bingung.
Di kantin, ketiga pemuda tampan itu berduduk santai sambil menikmati makanan mereka. Awan menepuk bahu Arvin pelan, matanya tak sengaja menangkap seorang gadis berjalan seorang diri keluar dari perpustakaan.
"Vin, itu Inara."
Arvin menghentikan kunyahan baksonya lalu mengikuti arah pandang Awan. Tanpa ba bi bu, dia langsung bangkit kemudian berlari mengejar Inara yang berjalan cepat.
Arvin berhasil mencekal pergelangan tangan itu membuat sang empunya berhenti, "Ra, hadap gue."
Inara masih belum membalikkan badannya. Gadis itu menghepaskan tangan Arvin. "Gak usah ikutin gue! Dan oh ya, gue berhenti jadi babu lo!"
Setelah berkata seperti itu, Inara pergi meninggalkan Arvin yang masih terdiam. Sesaat ia tersadar, kedua tangannya mengepal kuat, raut mukanya berubah seram dan ia tersenyum smirk.
"Gak akan gue biarin lo keluar dari lingkaran gue. Gue bakal buat lo balik ke gue, tunggu aja" gumam Arvin. Cowok itu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. Bahunya ia sandarkan pada tembok, dan pandangannya masih menatap tubuh Inara yang mengecil termakan jarak.
***
Inara berjalan dengan cepat menuju kelasnya. Karena terlalu cepat, ia sampai menyandung sebuah kaki. Membuatnya jatuh tersungkur.
Seseorang itu bangkit. Berdiri dihadapan Inara dengan wajah sangarnya. "Punya mata kan lo! Jalan kok jatuh-jatuh terus. Mau punya adik?!"
Inara bangkit, membersihkan roknya yang terkena debu. Kemudian menatap orang didepannya dengan malas. "Lo bisa minggir? Gue ada urusan penting"
Sindy, gadis itu tersenyum remeh sambil membuang muka ke samping dan menyilangkan kedua tangannya di bawah dada. "Setelah lo tabrak kaki gue?"
"Kaki lo aja yang kepanjangan! Makanya kalo duduk yang bener!"
Sindy menggeram kasar. Argh! Sialan Inara. "Bukannya minta maaf! Malah sewot!"
"Oke, maaf! Udah kan? Sekarang lo minggir!" Inara tetap berjalan, masa bodo dengan bahu Sindy yang ia tabrak.
"Sialan lo!" teriak Sindy.
***
Akhirnya ia bisa lega. Terbebas dari Arvin. Ia hanya tidak ingin cowok itu tau lebih dalam tentang kehidupannya. Ia hanya takut jika semua tau, maka semuanya akan menghampirinya karena kasihan. Inara benci di kasihani!
Gadis itu duduk sendiri di pojokan kelas. Murid di kelas itu hanya masa bodo dengannya.
"INARA! Ibu dari tadi panggil kamu kenapa tidak dengar! Dimana telinga kamu, hah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESSIVE ARVIN [GS 2]
Novela Juvenil[ WARNING!! CERITA INI DAPAT MEMBUAT ANDA INGIN MEMUKUL ORANG LEWAT KARENA BAPER DAN KESAL‼️ ] Sekuel POSESSIVE DEVANO [ FOLLOW SEBELUM BACA!!! AGAR PART TIDAK HILANG-HILANGAN ] *** Arvin Kevlar Gramantha. Seorang pemuda yang mempunyai kepercaya dir...