Eschool
Audy turun dari mobilnya dan berjalan sambil menari nari kecil seperti biasa. Banyak kaum adam yang terpana dengan tingkah lucu Audy.
Gadis itu masuk ke dalam kelasnya dan melihat rombongan Gara, dia langsung mematung di depan pintu.
Audy mengendap endap duduk di kursinya, tatapannya tidak beralih dari Gara. Dia bertanya kepada Siska sahabat sebangkunya.
"Ada apa?" bisik Audy.
"Mereka lagi promosi eschool nya," balas Siska.
"Eschool apa?"
"Basket,"
"Saya ikut!" teriak Audy sambil mengangkat tangannya.
"Ikut apa? Ke pelaminan?" goda Bryn.
"Boleh," Bryn tersenyum mendengar balasan Audy, "tapi sama Gara!" lanjutnya.
"Mampus lo, di terbangin terus di jatohin," ledek Rifsan.
"Diem lo!" gertak Bryn.
"Saya gak mau ada yang ikut eschool ini karena maksud tertentu," ucap Gara membuat Audy terdiam.
"Iya! Bener tuh gak boleh modus kalian!" ucap Audy, padahal ucapan Gara mengarah pada dirinya.
"Jadi siapa lagi yang ikut?" tanya Rafa.
"Gue!" Audy tersenyum saat Airin ikut eschool ini.
"Oke pulang sekolah kalian kumpul di lapangan basket. Gak boleh telat!" ucap Gara langsung keluar dari kelas itu.
"Lo yakin mau ikut eschool ini? Latihannya kan bareng sama eschool dance lo," ucap Lira.
"Harinya doang yang sama. Basket kan jam 3 sampe jam 5, dance kan malem jam 7,"
"Lo gak capek?" tanya Airin.
"Gak ada kata capek di kamus gue,"
"Sombong amat!" kompak mereka bertiga.
Pukul 13.30
Airin dan Audy tengah mengganti pakaiannya. Mereka menggunakan seragam olahraga karena belum memiliki seragam basketnya.
Audy masih fokus menatap Gara yang tengah bermain basket dengan sangat lihai. Keringat bercucuran membuat Gara terlihat semakim seksi di mata Audy.
Airin yang melihat Audy menatap Gara pun tersenyum simpul. Satu tahun! Sudah satu tahun Audy mendekati Gara, namun Gara sama sekali tidak tersentuh dengan sikap Audy. Padahal Audy bisa di bilang pacar idaman.
"Dy!"
"Ya?"
"Lo gak capek berharap mulu sama si Gara?"
"Udah gue bilang gak ada capek di kamus gue!"
"Ckk. Lo itu manusia, punya hati dan kesabaran yang bisa habis. Gue kasian sama lo, banyak cowok yang ngejar lo. Tapi lo malah ngejar orang lain,"
"Gue gak peduli orang bilang gue bodoh. Lo bener kesabaran gue bisa habis kapan aja, tapi untuk saat ini gue masih sanggup buat sabar. Toh si Gara masih sendiri, gak ada salahnya kan kalo gue berharap sama dia?"
"Gue gak mau lo sakit hati,"
Audy merangkul Airin dan tersenyum menatap ke depan.
" Jatuh cinta sama patah hati itu komponen yang tak terpisahkan. Siap jatuh hati siap patah hati. Gue udah siap nanggung resiko itu,"
"Gak usah so kuat deh!"
"YANG DUDUK DI SANA CEPAT KEMARI!"
"Ayo, Dy. Tar pelatihnya ngamuk, abis kita,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR IMPIAN
Teen FictionSebagian sudah di unpublish Ebooknya : https://play.google.com/store/books/details?id=KXbmEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J Pada dasarnya, seorang perempuan itu di kejar, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar. Dan seorang gadis bernama Maudy Anastasy...