TEMAN TAPI NGAREP
Audy kembali mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia menyalip beberapa kendaraan lainnya. Emosinya ia luapkan dengan mobilnya.
Segerombolan motor yang tengah berjalan dengan santai pun terkejut dengan mobil yang di bawa Audy itu.
"Woi kejar! Jangan sampe lolos, jantung gue ampir copot di salip ama dia!"
Mereka pun mengejar mobil Audy. Audy yang merasa di ikuti pun memilih untuk menambah kecepatannya. Dia menjadikan mereka musuh di jalan ini.
"Anjir makin ngebut,"
"Kejar! Jangan kasih kendor,"
Citttttt
Audy menginjak pedal rem saat melihat bocah kecil berlari melewati depan mobilnya. Pengendara motor itu pun terkejut, dan melihat anak kecil itu.
"Kamu gak papa?" tanya salah satu pengendara.
"Aku takut," balasnya.
Pengendara itu pun membuka helmnya dan menggendong bocah itu.
"Reon," gumam Audy saat tahu siapa yang mengikutinya sedari tadi.
Audy pun keluar dari mobilnya membuat semua pengendara itu terkejut.
"AUDY!" teriak mereka semua. Reon menengok ke belakang. Dia membawa anak kecil itu mendekati Audy.
"Maafin kakak yah, kakak gak liat ada kamu tadi," ucap Audy tulus sambil mengusap kepala bocah itu.
"I-iya k-ka. A-ku ju-ga gak hati-hati,"
"Luna!" teriak seorang Ibu langsung mengambil alih bocah itu dari Reon.
"Maafkan anak saya yah,"
"Gak papa, Bu. Justru saya yang minta maaf," balas Audy.
Ibu dan anak itu pun pergi meninggalkan mereka. Reon masih menatap Audy.
"Lo gila yah!" bentak Reon membuat Audy terkejut.
"Yon," tegurFarhan mengingatkan.
Reon pun memeluk Audy. "Sorry! Gue gak maksud bentak lo. Lo juga pasti kaget kan. Gue cuma takut anak kecil itu kenapa-kenapa. Kalo lo banting stir lo juga bakal celaka,"
Audy mengeratkan pelukannya. Dia merasa tenang dalam pelukan Reon.
Reon melepaskan pelukannya dan menatap Audy. "Lo kenapa?"
Bukannya menjawab Audy malah memeluk Reon kembali. Hal itu membuat sahabat Reon tersenyum geli.
"Ada yang nyaman di pelukan nih," ledek Doni.
"Mending pelukan sama gue," ucap Alpin yang mendapat toyoran dari Farhan.
"Berlian gak cocok sama air ketuban," ucapnya membuat mereka tertawa.
"Air ketuban njir." ucap Rizal.
"Air mani nyimak," ceplos Doni.
"Njeng," ucap Farhan.
"Ke rumah gue aja yuk," ajak Reon.
"Waww! Udah di ajak ke rumah aje nih," ledek Doni.
"Diem!" sarkas Reon membuat mereka diam.
Audy pun memilih ikut bersama mereka. Selera humor mereka cukup bagus untuk mengembalikan suasana hatinya.
Audy membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia mengikuti motor Reon dan Farhan, di belakang mobilnya sudah ada Doni dan Apin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR IMPIAN
Teen FictionSebagian sudah di unpublish Ebooknya : https://play.google.com/store/books/details?id=KXbmEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J Pada dasarnya, seorang perempuan itu di kejar, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar. Dan seorang gadis bernama Maudy Anastasy...