17

1.6K 67 2
                                    

HARI BARU

Audy menuruni tangga untuk menemui keluarganya. Sejak bangun tidur, Audy terus tersenyum. Entah apa yang membuatnya begitu bahagia, mungkin karena Momynya yang memilih untuk menetap di rumah, atau dia mengetahui kalau dia memiliki saudara.

"Pagi semua" sapa Audy sambil tersenyum dan menarik kursi untuknya.

"Pagi!" balas mereka semua.

"Baru kali ini gue ngeliat senyum Audy di meja makan. Biasanya natap gue sinis," ucap Aksa membuat kedua orangtuanya terkekeh.

"Wajar lah, Bang," ucap Mauren.

"Wajar apanya, Mom? Audy ke Ria gak sensi gitu, giliran ke aku beh ngegas banget," ucap Aksa membuat Audy tersenyum simpul.

"Abang datang di waktu yang salah," ucap Audy membuat hati Aksa menghangat.

"Lo manggil gue Abang? Tampar gue, Ri!" pintanya.

Plakkk

"Adaww!" pekik Aksa membuat mereka semua tertawa.

"Sinting," kompak Ria dan Audy.

"Dih kompak gitu," seru Aksa.

Audy menatap ke dua orang tuanya bergantian.

"Meskipun kami tidak bisa bercanda seperti ini sewaktu kecil. Seenggaknya kami masih bisa merasakannya walau sudah besar. Kalian belum terlambat memperbaiki keluarga ini,"

Aksa dan Ria sangat bangga memiliki adik sepengertian Audy. Mereka berpikir Audy akan membencinya seperti di film film.

Bukan hanya Aksa dan Ria, Algar dan Mauren pun bangga memiliki anak seperti Audy.

Audy itu cerdas, multitalenta, pemberani, pengertian dan penyayang. Semoga saja Audy menjadi anak yang selalu baik kepada semua orang.

"Dady bangga sama kamu, Dy."

"Momy juga dong,"

"Aku juga!" teriak Aksa dan Mauren.

"Sudah! Sekarang kalian makan terus berangkat. Aksa berangkat ke kantor, Ria berangkat kuliah dan Audy ke sekolah," ucap Mauren.

"Jangan bolos!" ucap Algar sambil menatap tajam ketiga anaknya.

"Siap komandan!" kompak mereka bertiga.

Mereka bertiga keluar dari halaman rumah dengan mobilnya masing masing.

"Bang, Ka! Balapan yuk," ajak Maudy membuat kedua kakaknya menganggukkan kepalanya.

"Satu ... dua ... tiga!"

Mobil ketiganya melesat dengan cepat. Batas finish mereka adalah sekolah Audy karena sekolah Audy lebih dulu di lewati.

Aksa berdecak kagum melihat mobil Audy berada di depannya. Ria sendiri tengah mendumel karena tertinggal di belakang Kaka beradik itu.

Citttttt

Mobil Audy berhenti di depan sekolahnya, di susul dengan Aksa kemudian Ria.

"Keren lo, Dy!" ucap Aksa dari dalam mobil.

"Gila! Kamu belajar mobil dari kelas berapa," ucap Ria dari dalam mobil sana.

"Em waktu SMP kelas dua."

Mereka berdua terkejut mendengarnya. Saat mereka menduduki kelas dua SMP, mereka masih belajar mengemudi Motor. Itu pun terpaksa.

"Ya udah gue masuk dulu bay Bang, Ka." ucapnya lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan kedua kakaknya.

PACAR IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang