DIA KENAPA?
Audy membuka matanya saat gorden kamarnya terbuka lebar. Dia melihat sang Momy yang berjalan sambil tersenyum ke arahnya.
"Morning sayang," sapa Mauren.
"Morning Mom," balasnya sambil duduk untuk mengisi penuh nyawanya.
"Mandi gih, abis itu turun ke bawah. Kita sarapan bareng," ucapnya sebelum keluar dari kamar Audy.
Audy menatap kepergian Mauren. Dia menghela nafas lalu berjalan menuju kamar mandi.
Di bawah Ria dan Aksa sudah sarapan terlebih dahulu. Ria sedari tadi memakan makanannya dengan tidak santai, karena takut Rian menunggunya lama.
Aksa sendiri buru-buru karena ada meeting pagi ini. Dia baru mendapat info tadi subuh.
"Pelan pelan bang, Ka. Nanti keselek loh!" tegur Mauren.
"Udwah siang, Mom!" ucap Aksa.
"Telen dulu baru ngomong,"
Glekk.
"Udah siang Mom. Gegara sekertaris nih ngasih info nya dadakan,"
"Yang kek gitu mah pecat aja, Bang!" sahut Audy yang baru saja turun.
"Kalo di pecat nambah pengangguran dong." balas Aksa.
"Kalo dia niat kerja sih, dia bakal bertanggung jawab,"
"Sejak kapan kamu jadi orang yang gak peduli sama orang lain? Biasanya sama yang males aja kamu care dan nahan Dady buat gak mecat dia,"
Audy menggigit rotinya dengan otak yang berpikir. Kenapa dia menjadi sejahat ini? Ah jangan-jangan Pergi Ketek mengabulkan permohonannya.
"Mom aku berangkat dulu yah. Rian udah nunggu di depan tuh," ucap Ria sambil membawa semua buku dan bersalaman dengan Aksa dan Mauren.
"Ria duluan, Assalamualaikum!"
"Walaikumsalam,"
Audy pun melanjutkan makannya bersama Mauren.Suara kursi di tarik mengalihkan makan mereka. Aksa menarik kursinya dan bersalaman dengan Mauren.
"Aku pamit, Mom. Assalamualaikum!"
"Walaikumsalam," balas mereka.
Audy menautkan alisnya. Kenapa kedua kakaknya terburu-buru sekali. "Kenapa mereka buru-buru banget, Mom?"
"Ka Ria sih buru-buru karena gak mau Rian nunggu lama, semalam Rian ngabarin bakal anter Ria. Tapi Ria nya udah tidur duluan, jadi dia gak tau, baru kebuka pagi," Mauren menjeda ucapannya. "Kalo Bang Aksa sih, kaya yang kamu dengar tadi,"
"Biasanya Bang Aksa santai aja tuh,"
"Hari ini dia meeting sama perusahaan mantannya. Jadi dia sekalian mau tebar pesona kali," ucap Mauren sambil terkekeh.
"Ya udah aku berangkat dulu. Assalamualaikum!"
"Walaikumsalam. Hati hati jangan ngebut!"
"Oke, Mom!"
Audy berjalan untuk mengambil mobilnya. Hari ini dia memakai mobil barunya yang dia dapat dari Algar saat ulang tahun kemarin.
Audy mendapatkan banyak aset di ulang tahun ke tujuh belasnya. Villa di daerah Bogor, mobil baru, dan masih banyak lagi.
Audy belum membuka kado dari teman sekolahnya. Dia hanya membuka hadiah dari sahabat-sahabatnya, termasuk Airin.
Gadis itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang seperti biasanya. Dia menyetir sambil bernyanyi mengikuti alunan musik yang berputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR IMPIAN
Teen FictionSebagian sudah di unpublish Ebooknya : https://play.google.com/store/books/details?id=KXbmEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J Pada dasarnya, seorang perempuan itu di kejar, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar. Dan seorang gadis bernama Maudy Anastasy...