CEMBURU
Audy tengah menatap ban mobilnya yang kempes, dia berpikir kenapa ban mobilnya bisa kempes padahal pagi hari tadi masih sehat walafiat.
Audy mengambil ponselnya dari saku roknya untuk menghubungi Aksa.
"Sial! Kenapa mati sih," kesalnya lalu dia menepuk jidatnya sendiri.
Dia baru ingat kalau tadi Siska dan Lira menonton konser WayV di ponselnya.
"Gila tuh dua dugong, batre gue nyampe abis!" ucapnya.
Audy berjalan keluar gerbang dia berbicara kepada satpam sekolahnya.
"Pak Ton, saya titip kunci mobil yah. Soalnya mobilnya saya kempes ban nya, nanti ada orang yang ambil mobilnya,"
"Ah iya neng. Terus neng pulang naik apa?"
"Gampang, Pak. Angkutan umum banyak,"
"Masa cewek secantik eneng naik angkot, memangnya gak ada pacar?"
Audy tersenyum miris, jangankan pacar gebetan juga udah di ambil orang lain.
"Memangnya gunanya pacar buat jadi ojek pribadi?" canda Audy.
Pak Ton tertawa kecil mendengar balasan Audy. Tidak lama motor besar berwarna merah berhenti di depan mereka berdua.
"Belom balik, Na?"
Audy menggelengkan kepalanya.
"Bareng gak?"
"Gak usah deh,"
"Loh kok gak usah? Bukannya neng Audy teh mobilnya kempes," Audy menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Gacor sekali mulut satpam ini.
"Mobil lo kempes? Ya udah bareng gue aja, gue maksa nih."
"Gak usah Reon! Gue mau naik angkot,"
Reon meletakkan motornya di parkiran sekolah Audy, tepatnya di samping mobil Audy.
"Mang saya nitip motor yah." ucap Reon sambil memberikan kunci motornya kepada Pak Ton.
"Loh kenapa? Ban nya kempes?"
"Gak dong Pak. Saya mau nemenin si Ana naik angkot, di dalam angkot itu kan panas gak cocok buat dia. Takutnya dia butuh orang buat dinginin dia,"
"Eleh eleh mani soswit pisan. Kalian teh pacaran?"
"Gak lah Pak!" ucap Audy membuat hati Reon berdenyut nyeri.
"Tapi cocok ey,"
"Cocok bukan berarti jodoh Pak," ucap Reon sambil tersenyum meskipun hatinya menangis.
"Eh angkot tuh," ucap Audy sambil menunjuk angkot yang hendak melewati mereka.
Reon pun melambaikan tangannya membuat angkot itu berhenti.
"Kita duluan Pak, Assalamualaikum," pamit Audy.
"Walaikumsalam," balas Pak Ton.
Audy dan Reon pun masuk dengan Reon memegang kepala Audy agar tidak terbentur pintu angkot.
"Makasih," ucap Audy sambil tersenyum.
"Sama-sama putri Ana," balas Reon.
Seisi angkot yang kebanyakan anak SMP pun baper melihat perlakuan manis Reon.
"Ya ampun sweet banget mereka. Pacar gue apaan ngejajanin aja ogah, maunya jatah doang," ucap anak SMP dengan make-up menor.
"Astaga! Lo udah pernah anuan sama cowok lo? Dih lonte," balas teman sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR IMPIAN
Teen FictionSebagian sudah di unpublish Ebooknya : https://play.google.com/store/books/details?id=KXbmEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J Pada dasarnya, seorang perempuan itu di kejar, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar. Dan seorang gadis bernama Maudy Anastasy...