9

1.7K 80 2
                                    

SAKIT

Malam hari ini Gara merasa ada yang kurang di hidupnya. Entah apa yang hilang darinya. Dia pun mengambil ponsel lama Bundanya. Dia mengirim pesan kepada seseorang.

Audy


Tolong ke rumah yah.|
Gara di rumah sendirian.|
Dia tadi abis jatuh dari tangga.|

Gara menunggu balasan pesannya. Dia berharap Audy langsung membalas pesannya.

Dia juga tidak tahu kenapa dia mengirimkan pesan kepada Audy. Tapi dia merasa tenang kalau Audy ada di sampingnya.

Sudah hampir lima belas menit Audy belum membalas pesannya. Gara memilih mengambil alat p3k untuk memerban kakinya.

Di lain tempat Audy baru saja selesai bersih bersih dan bersiap untuk tidur. Semua kebutuhan camping nya sudah di siapkan oleh bi Nengsih.

Audy mengambil ponselnya saat melihat layar ponselnya menyala.

Bunda Gara

|Tolong ke rumah yah.
|Gara di rumah sendirian.
|Dia tadi abis jatuh dari tangga.

Audy membaca pesan itu. Dia bingung harus ke sana atau tidak. Di satu sisi dia merasa rindu dengan Gara. Tapi dia berpikir untuk apa dia ke sana.

"Maaf, Gar."

Gara yang baru saja selesai memerban luka palsunya pun tersenyum puas.

"Ternyata berbakat juga."

Tringgg...

Gara langsung meloncat mengambil ponsel Bunda nya. Dia semakin mengembangkan senyumnya saat Audy membalas pesannya meskipun dengan perantara.

Audy

|Wait!

Gara pun berbaring di atas kasurnya. Dia memasang wajah melas agar Audy percaya kalau dia benar-benar sakit.

Sudah hampir setengah jam namun Audy belum juga sampai. Dia khawatir terjadi hal buruk terhadap Audy.

Kekhawatirannya langsung hilang setelah mendengar suara ketukan pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" katanya sambil membenarkan duduknya.

"Sakit apa?"

Gara langsung menengok ke arah pintu saat mendengar suara yang sangat amat dia kenal.

"Ngapain lo kesini?" tanyanya datar.

"Gue di suruh Audy."

Gara mengepalkan tangannya. "Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Dia nyuruh lo," ucapnya sambil membuka perbanannya.

"Lo gak sakit? Kata Audy lo jatuh dari tangga."

"Mending lo pulang!" tekannya.

"Gak mau ah. Gue mau tidur di sini aja," ucapnya langsung merebahkan tubuhnya di samping Gara.

Gara yang melihat itu pun sontak mendorong tubuh gadis yang asal rebahan.

"Pergi!"

"Gak! Audy aja boleh nginep di sini, masa gue gak," ucapnya sambil memeluk Gara.

PACAR IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang