. . .
Pagi ini Yuri benar benar menunggu Mama nya yang sedang membuat sushi untuk dirinya dan Sungchan. Hari ini juga, Yuri bangun lebih awal dan menghampiri Mamanya untuk segera membuat sushi. Nyonya Jo sangat senang saat Yuri menghampirinya dikamar, saat orang - orang masih enggan untuk membuka matanya.
Cuaca hari ini sangat dingin, karena dari semalam hujan terus mengguyur kota Seoul dan sekitarnya. Jika tidak berjanji membawakan sushi untuk Sungchan, Yuri akan merengek pada kedua orangtuanya agar diizinkan libur sehari.
Yuri sendiri sekarang sibuk dengan pekerjaannya sendiri, yaitu membuat milkshake yang ia suka, dan semoga saja Sungchan juga menyukainya. Yuri masih menggunakan piyama karena jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, sedangkan Sekolah akan dimulai pukul 8 pagi.
Interaksi antara Nyonya Jo dan Yuri memang sangat jarang, mengingat Yuri yang sibuk sekolah dan Nyonya Jo yang sering ikut sang suami pergi menemui klien. Hwan sendiri sangat sibuk dirumah sakit, jadi selama seharian, rumah besar itu sangat kosong, kecuali weekend.
"Ibu sudah selesai membuat sushi nya, sudah ibu simpan juga didalam kotak bekal. Hati - hati membawanya, ibu sudah merias sushi-nya sebagus dan serapih mungkin" pesan Nyonya Jo, meletakkan dua kotak bekal dimeja makan.
"Gomawo!" Yuri memberikan heart sign pada ibunya yang sekarang tertawa lalu berjalan kedapur lagi, memasak untuk keluarga kecilnya.
"Hari ini Mama ada dirumah, mau Mama antar?" Tawar Nyonya Jo.
"Boleh, aku ingin diantar oleh mobil yang sering dipakai oppa" jawab Yuri dan diangguki Nyonya Jo.
. . .
Sungchan dan Chenle datang bersama karena Chenle menginap semalam membuat Naeun memasak sedikit banyak. Sungchan tidak akan mengiyakan lagi permintaan Chenle untuk menginap dirumahnya. Semalam saja, Sungchan hampir tidak bisa tidur karena Chenle yang memaksanya untuk bermain game diponsel.
Untung saja, hari ini tidak ada tugas apapun. Jika biasanya Sungchan berangkat ke Sekolah menggunakan motornya, hari ini dia menggunakan mobil untuk pertama kalinya bersama Chenle. Selain karena ada Chenle, hari ini juga sedang hujan. Cukup besar.
Chenle langsung melepas hoodie nya setelah sampai di lobby, karena hoodie nya sedikit basah. Kelakuan Chenle membuat perempuan yang berada di lobby menatap Chenle kagum. Tuan Muda Zhong Chenle, muda, kaya, tampan, kurang apalagi? Tapi, nyatanya Chenle memilih untuk sendiri.
"Apa kau tidak malu?" Tanya Sungchan sedikit berteriak karena suaranya teredam suara hujan diluar.
"Malu? Kenapa aku harus malu?" Tanyanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 𝗢𝗕𝗟𝗜𝗩𝗜𝗔𝗧𝗘 ㅡ sungchan ft. joyul
Fanfic"I forgot an incident accidentally, believe me life without a complete memory is very annoying" Setelahnya, mereka memutuskan untuk ikhlas saja dan berhenti mencari. Mencari sesuatu yang dapat membantu ingatan mereka kembali. Mereka juga memutuskan...