˖ 𖣠 HAPPY READING 𖣠˖
.
.
.Bel istirahat berbunyi, Yuri ditarik oleh ketiga temannya,
Shin Ryujin, Lee Chaeryeong, dan Honda Hitomi.
"Kau benar-benar tidak mengenaliku?" Tanya Ryujin, untuk kesekian kalinya.
"Aku kan sudah memberitahumu, ingatanku hilang, Shin Ryujin!" Gemas Yuri, sembari mencubit pipi Ryujin.
Ryujin bergidik ngeri, temannya ini kenapa? Yuri yang dia kenal tidak sebaik ini. Yuri itu kejam, tak punya hari, yang dia pikirkan hanya kesenangannya saja. Yuri selalu memandang kasta seseorang, dia selalu meremehkan segala hal. Karena,
"Aku mempunyai segalanya, mudah saja bagiku untuk mendapatkan semua yang aku ingin dan kau perlu tau, aku Jo Yuri"
Seperti itulah Yuri sebelum kecelakaan, tapi ada baiknya dia hilang ingatan, dengan hilangnya itu, Yuri bisa menjadi manusia yang lebih baik. Ryujin bersyukur akan itu, haha.
Saat memasuki kantin, semua pandangan orang tertuju pada ke-4 gadis yang berjalan dengan anggunnya. Ada yang aneh dari ke-4 gadis itu.
Kini sang penguasa bernama Jo Yuri itu terlihat lebih kalem dan manis. Seragam dan tatanan rambutnya juga rapih, sangat menggambarkan jika dirinya merupakan gadis baik yang punya hati.
"Lihat dia datang juga!"
"Apa hari ini akan terjadi perang kedua?"
"Ada apa?" Bisik Yuri pada Hitomi.
"Mereka semua terkejut melihat kau akhirnya kembali sekolah" jawab Hitomi dan Yuri mengangguk.
"Sejahat apa aku? Sampai mereka menatapku takut?" Tanya Yuri, sangat sedih sebenarnya.
"Akan aku ceritakan nanti saat dikelas" Yuri mengangguk.
Hitomi menghentikan langkahnya saat melihat seseorang didepannya membuat Yuri juga ikut berhenti.
"Lihat kedepan"
Yuri melihat ke depan, ada beberapa orang laki laki didepannya, ada satu laki laki yang menggunakan kruk. Lalu, maksud Hitomi apa?
"Lalu?" Tanya Yuri, menatap Hitomi lagi.
Ada Sungchan dan teman-temannya, Yuri menatap Sungchan dalam diam dan dia bingung kenapa Hitomi menyuruhnya begitu.
Seisi kantin terdiam tak ada yang mengeluarkan suara. "Kenapa kalian diam?" Tanya Yuri, menatap sekitar.
Yuri tersenyum, senyum yang jarang dia tunjukkan dulu. "Permisi, aku lapar"
Yuri melewati Sungchan dan yang lainnya begitu saja, perutnya sudah minta diisi dan tadi dia membuang waktunya hanya untuk memperhatikan Sungchan.
Setelah itu, kantin kembali ramai dan semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Kau benar-benar tidak mengenalnya?" Tanya Hitomi saat mereka sudah mendapatkan tempat duduk.
"Tentu, jika aku mengenalnya aku akan menyapa" jawab Yuri.
Hari ini Yuri banyak tersenyum, meski Yuri tak mengenal mereka bagaimana. Yuri akan menanyakan ini pada Hitomi.
"Sepertinya aku mengenal Sungchan, apa hubunganku dengannya?" Tanya Yuri, dia meletakkan sumpit dan sendoknya.
"Tidak ada hubungan, kalian adalah musuh" jawab Hitomi dengan singkat tapi mampu membuat Yuri terdiam dan memikirkan berbagai macam pikiran.
𖤥 𖤥 𖤥
Yuri segera membereskan semua alat tulis dan buku yang berada diatas mejanya. Dia harus segera pulang karena Hwan akan menjemputnya.
Yuri berpamitan pada teman-temannya lalu berlari dan mencoba mengingat jalan keluar. Kelasnya berada dilantai dua, baru saja berbelok Yuri dikejutkan dengan Sungchan yang sama-sama berbelok.
"Kau, astaga jantungku!" gumam Yuri sembari memegang dadanya.
"Kau mau pulang kan?" Tanya Yuri dan Sungchan hanya mengangguk saja.
"Oke, aku akan mengikutimu" ucap Yuri dan Sungchan langsung menatapnya.
"Kau bisa pulang sendiri" ucap Sungchan.
Yuri terpana akan suara Sungchan, astaga!
"Aku tidak tahu jalannya" cicit Yuri membuat Sungchan menghela nafas panjang.
Tanpa mengatakan apapun, Sungchan berlalu begitu saja meninggalkan Yuri dan tentu saja Yuri langsung mengikuti Sungchan yang jalannya masih patah-patah.
"Ada lift disana, kenapa kau menggunakan tangga?" Tanya Yuri.
Sebenarnya Yuri sangat mengganggu, apalagi suaranya. Sungchan menatap maa Yuri dalam.
"Aku sedang melatih kaki ku" jawab Sungchan lalu melanjutkan jalannya, menuruni tangga.
Yuri berjalan dibelakang Sungchan, memastikan lelaki itu selamat sentosa dalam menuruni tangga. Yuri sangat gemas saat Sungchan sedikit-sedikit berhenti.
Akhirnya Yuri membantu Sungchan, dia mengambil kruk Sungchan lalu dia melingkarkan tangan Sungchan dibahunya. Benar saja, mereka dengan cepat sampai ke bawah.
"Huh, akhirnya sampai juga!" Yuri memberikan kruknya lagi pada sang pemilik.
Yuri dapat melihat gerbang sekolahnya, berarti tak jauh lagi. Sebelum melangkahkan kakinya, Yuri dibuat terdiam oleh beberapa perempuan didepannya.
"Oh kau sudah kembali, Nona Jo!" Ucapnya membuat Yuri mengerutkan keningnya.
Kini dirinya berdiri didepan Sungchan yang sedang memperhatikan mereka. Sungchan hanya diam, tidak ada niat untuk pergi padahal ini bukan urusannya.
"Aku merindukanmu, Yuri" perempuan itu mendekat, lalu mengusap rambutnya.
Tapi, tiba tiba perempuan itu menjambak rambut panjang Yuri. Yuri yang tidak tau apa apa hanya bisa mengaduh dan mencoba melepaskan tangan perempuan itu.
"Lepas! Aku saja tidak mengenalmu, berami-beraninya kau menyentuh rambutku!" Sentak Yuri.
"Jangan pura-pura bodoh, jelas-jelas kau yang mengancurkan hidupku!
"Sungguh, aku tidak mengenalku!"
"Lepaskan!" Sungchan mencoba untuk melerai dan akhirnya tangan itu terlepas.
"Maksudmu apa, Sungchan?"
Dia tau namanya? Sungchan segera menarik tangan Yuri dan berlalu meninggalkan perempuan itu.
"Sungchan..."
𖤥 𖤥 𖤥
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] 𝗢𝗕𝗟𝗜𝗩𝗜𝗔𝗧𝗘 ㅡ sungchan ft. joyul
أدب الهواة"I forgot an incident accidentally, believe me life without a complete memory is very annoying" Setelahnya, mereka memutuskan untuk ikhlas saja dan berhenti mencari. Mencari sesuatu yang dapat membantu ingatan mereka kembali. Mereka juga memutuskan...