⋆៹🌼 O2 ˖ ࣪𖥔﹆

249 53 1
                                    

˖ 𖣠 HAPPY READING 𖣠˖
.
.
.

Gadis dengan balutan piyama itu keluar dari kamarnya dengan santai. Dia ada dimana? Tolong beritahu dia sekarang!

"ASTAGA, BENARKAH KAU ITU?" teriaknya membuat gadis itu terperanjat kaget sampai dia melompat.

"Kau siapa?" Tanya gadis itu penuh selidik, apa yang dia lakukan dirumahnya ? Jangan-jangan dia pencuri? Oh My God!

"Aku Hwan, kakakmu! Sudah, jangan banyak drama" laki laki yang mengaku kakaknya itu menaiki tangga nya, menghampiri gadis itu yang hanya menatapnya dalam diam.

"Kau sedang bercanda?" Tanya Hwan, gadis itu menggeleng.

"Apa wajahku terlihat sedang bergurau?" Tanyanya dan Hwan menggeleng.

"Aku dimana? Kenapa aku ada dirumah ini, apa yang terjadi padaku?" Tanya nya, memborong semua pertanyaan.

"Kau berada dirumahmu sendiri, kau Jo Yuri, adikku" jelas Hwan dan gadis itu terdiam.

"Jo Yuri?"

Yuri mengangguk, lalu terduduk tiba-tiba membuat Hwan kelimpungan dan langsung saja membawanya kembali ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuri mengangguk, lalu terduduk tiba-tiba membuat Hwan kelimpungan dan langsung saja membawanya kembali ke kamar. Dapat Hwan lihat, jika Yuri melepas paksa infusan nya membuat Hwan menggeram kesal.

"Apa yang kau lakukan?" Gumam Hwan lalu mulai menangani adiknya.

Hwan adalah seorang dokter.

"Aku harus menghubungi dokter Hwang"

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya Yuri kembali membuka matanya dan masih sama seperti tadi, tidak mengingat apapun.

"Sama seperti pasien ku disana, kalian temang saja. Ingatannya akan kembali jika kalian mencobanya, tapi secara perlahan" jelas dokter Hwang lalu diangguki Hwan.

"Terimakasih, maaf merepotkan" ucap Hwan pada dokter Hwang.

Dokter Hwang hanya tersenyum sembari menyemangati Hwan agar tetep kuat.

Hwan kembali menghampiri adiknya yang sekarang sedang melihat kearah luar. Hwan senang Yuri sadar dan berhasil melewati koma nya, tapi akibat kecelakaan itu ingatannya menjadi hilang.

"Yuri" panggil Hwan dan Yuri menoleh.

Yuri tidak menjawab, dia hanya menatap Hwan dan mencoba percaya bahwa Hwan adalah kakaknya.

"Oppa, aku sedang mencoba untuk percaya padamu" ucap Yuri.

"Kau memang harus percaya, kau lapar?" Tanya Hwan sembari menghampiri adiknya.

"Lebih tepatnya haus, apa yang terjadi padaku sebelumnya?" Tanya Yuri, mempersilahkan Hwan duduk disampingnya.

"Sebelumnya kau kecelakaan, kau mengalami koma selama 6 bulan mungkin?" Yuri terkejut, selama itukah dia tak sadarkan diri?

"Lalu, dimana orangtua ku?"

"Mereka sedang bekerja, mereka akan kembali sore hari" jelas Hwan dan diangguki Yuri.

𖤥 𖤥 𖤥

Yuri sangat bergantung pada Hwan, karena dirumah ini dia hanya percaya pada Hwan, meski orangtua nya sudah meyakinkan dia, Yuri tetap belum percaya sepenuhnya.

Dia ingin tau, bagaimana dirinya dan kehidupannya. Semua terasa asing sekarang, Yuri sangat ingin tahu kehidupan lamanya. Yuri menganggap ini adalah hidup barunya, hidup yang akan dia ubah menjadi berwarna.

Hari ini juga, Yuri kembali bersekolah karena keadaannya sudah membaik. Yuri diantar oleh seorang supir pribadi, katanya.

Saat sampai disekolah, Yuri semakin merasa asing dan sedikit malu untuk masuk lebih dalam ke sekolah. Yuri melihat tatapan sema orang sangat terkejut, ada yang salah dengannya?

Yuri melihat penampilannya, tidak ada yang salah, lalu kenapa mereka menatapnya seolah olah dirinya hantu. Dikoridor, semua orang menatapnya sama, ada yang menunduk takut saat Yuri melewatinya.

"Apa kau mengenal Jo Yuri?" Tanya Yuri pada salah satu siswa yang berpapasan dengannya.

"Tentu, satu sekolah mengenalmu!" Jawabnya.

"Satu sekolah mengenalku?" Orang didepannya terkejut saat melihat mimik wajah Yuri.

"Apa kau satu kelas denganku?" Tanya Yuri lagi.

"Tidak, tapi kelasmu berada disamping kelasku" jawabnya, lagi.

"Antarkan aku ke kelas, boleh?"

Yuri dapat melihat orang itu terkejut, Yuri lupa memberitahu nya jika dia lupa ingatan.

"Ingatanku hilang, aku tidak mengingat apapun" jelas Yuri.

"Jinjja?" Yuri mengangguk, setelahnya mereka berjalan menuju lantai dua, dimana kelas Yuri berada.

Yuri melangkahkan kakinya kedalam kelas, lagi-lagi mereka menatap Yuri dengan wajah terkejut dan mereka terdiam.

"Wae?" Suara lembutnya keluar begitu saja dan mereka kembali terkejut.

Hei ayolah! Jo Yuri itu seorang gadis pintar tapi dia terlalu sombong dan penindas. Tapi hari ini, Yuri memakai jepit berwarna pink dengan rambut yang dia gerai, sangat cocok.

"Apa penampilanku salah?" Tanya Yuri.

"Kau terlihat seperti anak polos, Jo Yuri!" Ucap Ryujin, salah satu temannya.

"Aku memang seperti ini, kau siapa?"

Ini adalah kejadian yang sangat aneh, Yuri tidak pernah berbicara secara pelan dan lembut, dia akan berteriak jika marah dan dia akan berbicara tanpa nada jika sedang dalam keadaan waras.

"Kau bercanda? Aku ini temanmu!" Yuri mengerutkan keningnya, daritadi dia berpikir hingga membuatnya pusing.

"Tolong katakan, dimana aku duduk?"

Semua orang menunjuk bangku paling belakang, jadi Jo Yuri duduk disana, gumamnya.

"Apa mau bertukar bangku denganku?" Tanya Yuri pada temannya mungkin.

Yuri melihat laki laki itu terdiam, "Jika keberatan, aku akan ke belakang saja" lanjut Yuri dan melangkahkan kakinya ke meja paling belakang.

Ada tiga orang yang menghampirinya, Yuri mengerutkan keningnya.

"Ada apa? Aku tidak mengenal kalian, aku membuat kesalahan?"

𖤥 𖤥 𖤥

TBC

[√] 𝗢𝗕𝗟𝗜𝗩𝗜𝗔𝗧𝗘 ㅡ sungchan ft. joyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang