"I forgot an incident accidentally, believe me life without a complete memory is very annoying"
Setelahnya, mereka memutuskan untuk ikhlas saja dan berhenti mencari. Mencari sesuatu yang dapat membantu ingatan mereka kembali. Mereka juga memutuskan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Sudah dua hari sejak kejadian Yuri terjatuh ditangga, dan misteri suara tembakan itu. Kini semua orang enggan untuk melewati tangga itu, siswa lain rela menggunakan tangga lain untuk sampai dikelasnya. Kasus ini juga menjadi trending topik disekolah, bahkan isi mading pun berisi kasus ini.
Sudah dua hari juga Yuri dirawat dirumah sakit milik Hwan, tidak ada yang tau keadaan Yuri sekarang bagaimana, hanya perawat dan Dokter yang bisa masuk ke ruangan tersebut. Keluarga Yuri pun memilih jalur hukum untuk masalah ini, suara tembakan itu terdengar setelah Yuri terjatuh dan orang terakhir yang berada disana adalah SoHee.
Yuri dinyatakan koma dua hari ini, Yuri mengalami pendarahan saat terjatuh dari tangga. Untungnya Yuri segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dulu sebelum dipindahkan ke rumah sakit milik Hwan, sekarang sudah tidak apa - apa, tinggal menunggu Yuri sadar dari Koma yang kedua kalinya.
Sungchan juga sudah dua hari ini izin tidak masuk sekolah untuk menunggu Yuri dirumah sakit. Meskipun hanya bisa melihat dari kaca, Sungchan masih bisa bernafas lega karena Yuri dinyatakan selamat, meskipun koma saat ini.
Chaeryeong dan Hitomi yang mendengar berita ini tentu saja terkejut dan langsung pergi menjenguk Yuri. Sebelumnya, Chaeryeong mencurigai Yuna, Ryujin, dan SoHee. Hanya mereka yang membenci Yuri disekolah. Mereka berdua pun tidak percaya jika Yuri bisa terjatuh.
Tidak ada luka tembak diseluruh badannya, hanya luka dibagian kepala saja.
Saat itu, SoHee melihat Yuri dan Sungchan pergi menuju kantin. SoHee berniat mengikutinya, sampailah SoHee ditangga tersebut, enggan untuk melanjutkan langkahnya mengikuti Yuri dan Sungchan.
Dirasa ada seseorang yang mendekat, SoHee bersembunyi disalah satu pilar disana. SoHee tersenyum saat mengetahui orang tersebut adalah Yuri. SoHee melihat Yuri yang mulai menuruni tangga dan saat itu juga SoHee memanggilnya.
"Jo Yuri"
Yuri menoleh, tapi merasa SoHee hanya memanggilnya, Yuri kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga. Dengan terburu - buru SoHee ikut menuruni tangga lalu dengan sengaja mendorong kedua bahu Yuri, hingga Yuri terguling kebawah dan berakhir pingsan dengan bersimbah darah karena kepalanya mengenai ujung tangga yang runcing.
SoHee menampilkan senyum miringnya, lalu mengarahkan pistol yang selalu dia bawa ke arah tembok terdekat. Setelah itu SoHee langsung berlari dan menyimpan pistolnya ditempat semula.
. . .
Minggu ini, kelas 1 dan 2 mengadakan Ujian Kenaikan Kelas setelah kelas 3 melakukan Ujian terlebih dahulu. Semua beramai - ramai berbincang tentang Soal Ujian nanti bagaimana. Hampir semua siswa mengikuti pelajaran tambahan saat mendekati hari ulangan.
Berbeda dengan Sungchan, lelaki itu meminta kepada Jaehyun untuk berbicara kepada sekolah mengenai ujiannya yang terpisah. Berkat Jaehyun, Sungchan bisa mengerjakan Ujian di rumah sakit sembari menunggu Yuri. Sungchan benar - benar tidak mau meninggalkan Yuri barang sedikit pun.
Sangat mudah bagi Sungchan untuk bisa seperti ini, karena Jaehyun sebagai salah satu donatur yayasan disekolah adiknya tersebut. Biarkan Jaehyun menuruti permintaan Sungchan yang ini.
Yuri sendiri tidak menunjukkan kemajuan selama beberapa hari terakhir. Detak jantungnya stabil dan wajahnya semakin terlihat kurus setelah dinyatakan koma. Sungchan pulang jika kedua orangtua atau Hwan bergantian menjaga Yuri.
Saat ini, Sungchan sedang mengisi lembar soal ujian yang diantar dari pihak sekolahnya. Setelah sarapan bersama Jaehyun, Sungchan langsung mengerjakan soal - soalnya dan tak lupa kedua matanya yang sesekali menoleh ke atas brankar yang Yuri tempati.
Pikirannya terbelah dua, antara Yuri dan Soal Ujian. Sungchan berusaha fokus karena ada beberapa soal lagi yang belum ia isi sebelum waktunya habis. Setelah selesai dan membereskan peralatan tulisnya, Sungchan mencoba untuk memejamkan matanya sebentar karena terlalu lelah berpikir, soal tadi sangat menguras otaknya hingga lemas begini.
Sungchan sempat berpikir Yuri akan mengalami hilang ingatan lagi. Tak apa jika seperti itu, Sungchan tidak sanggup jika Yuri meninggalkannya.
"Aku merindukanmu"
. . .
Chaeryeong dan Hitomi baru saja keluar dari kelas yang sama setelah selesai mengerjakan puluhan soal yang membuat mereka hampir gila, meskipun mereka belajar dengan giat, tetap saja ada soal yang melenceng dari kenyataannya.
"Kita akan menemui Yuri sekarang?" Tanya Hitomi sembari membuka tutup botol yang selalu dia bawa kemana - mana.
"Hu'um, kapan lagi jika tidak sekarang. Aku merindukan Yuri" Chaeryeong merangkul bahu Hitomi yang sedang meneguk air minumnya.
"Yak! Aku sedang meneguk minumanku" Hitomi menyingkirkan tangan Charyeong dari bahunya dan melanjutkan kegiatan sebelumnya.
Saat berbelok, mereka bertemu dengan Ryujin, Yuna, dan SoHee. Sepertinya mereka akan membuat geng beranggotakan tiga orang saja. Kumpulan manusia yang terobsesi pada Sungchan dan kompak membenci Yuri.
"Oh, hai! Bagaimana kabar teman kalian? Apa baik - baik saja?" Tanya Ryujin.
"Tentu saja, kalian sendiri apa kabar?" Chaeryeong balik bertanya dengan wajah ceria nya.
"Tentu saja baik, apalagi setelah mendapat kabar jika temanmu itu tidak sadarkan diri" sahut Yuna.
"Ah begitu, kabar bahagia selanjutnya menunggumu. Kami pamit" ucap Hitomi lalu memberi kode pada Chaeryeong untuk segera pergi meninggalkan tiga manusia tak waras itu.
"Hyunjin!"
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.