part 37

1.8K 44 0
                                    


"Rin,yang lain pada kemana sih?!"tanya Aldo yang kini tengah duduk di kantin.

"Gue juga gak tau,lo telfon deh bel"ucap riana.

"Oke"bella merogoh ponsel nya,di saku namun tak menemukan nya.

"Lo kenapa?"tanya satrya yang melihat muka binggung bella.

"Hp gue gak ada,apa ada di tas ya"

"Paling ketinggalan di laci"

"Eh gak deh,tadi gue inget gue taro di saku,aduh kayaknya jatoh deh"

"Ya udah kita cari,siapa tau ada yang nemuin"

"Yaudah pakek hp gue aja telfon nya"ucap aldo.

"Tapi hp gue gimana?"ujar bella.

"Nanti gue minta osis buat umumin siapa tau ada yang nemuin hp Lo"ucap aldo karna ia juga anggota osis.

"Oke deh"

"Gue udah telfonin semua nya tapi yang jawab sama aja"ucap aldo.

"Hah!sama aja gimana?"heran bella.

"Ya gitu sama semua"

"Emang dia bilanga apa?"tanya riana.

"Gini dia bilang"maaf pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini" gitu semua "

Brak

Bugh

Plak

"Salah gue apa" teriak aldo saat temen temen nya memukulinya dengan sadis.

Kini teman teman nya sudah pergi beranjak dari meja kantin dan meninggalkan nya sendiri.

"Wah lumayan nih,makanan kan masih banyak gue makan aja"ucap aldo dengan tersenyum senang lalu memakan semua makanan yang ada di meja.

***

Alvaro masih mengendarai motornya kesana kemari untuk mencari dara tapi tidak menemukan nya juga,hujan semakin deras dan ia sudah mengigil tapi ia tak mempedulikan itu yang ada di pikiran nya hanya lah dara.

Kemana dara? Apakah dia baik baik saja ? Aghh dia sangat bodoh kenapa ia terlalu emosi dan tidak mau mendengar kan dara dulu tadi!.

Karna sibuk melamun Alvaro tak sadar di depan nya ada truk dengan melaju kencang kearah nya.

Tin

Tin

Tin

Brakkk

Alvaro menabrakan motornya ke trotoar dan ia jatuh dengan motor di atas nya.

Alvaro bangun dan ia merasakan peeih di lutut sepertinya terluka,dan benar saja saat Alvaro melihat lututnya sudah berlumur darah,dan celana nya sudah robek.

"Aghhh, truk sialan"umpat Alvaro menahan peeih di lutut nya.

Alvaro mengangkat motornya lagi dan akan mengendarai nya lagi,dengan menahan perih di lutut nya yang semakinperih karna terkena air hujan.

Alvaro kini akan mencari dara ke rumah mertua nya ,dia tidak peduli jika nanti dia akan di bilang tidak bisa menjaga istrinya dengan baik,ia tidak peduli karna itu kenyataan nya.

Kini ia sudah di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi,dan ia memanggil satpam untuk membukakan gerbang.

"Aduh den,kenapa bisa basah basah gini?"tanya satpam sambil membukakan gerbang untuk Alvaro.

"Dara kesini gak!?"tanya Alvaro sedikit berteriak karna berisik air hujan.

"Emm iya tadi non dara ke sini sam--"

"Makasih mang"potong Alvaro segera menmasukan motor nya kehalaman rumah mertuanya itu.

Dia sudah memasukan motornya kedalam bagasi,dan segera menuju ke pintu utama.

Ia langsung saja membuka pintu rumah mertuanya itu,dan saat masuk.

Bugh

Bugh

Bugh

Dengan membabi buta revan menghajar Alvaro,yang sudah tergeletak lemas .

"Dasar suami gak guna lo!! Lo apain adek gue hah!"

Bugh

Satu pukulan lagi mendarat di pipi kanan Alvaro, sedangkan Alvaro hanya tergeletak lems di lantai dengan memegangi pipinya yang nyeri karna pukulan revan sangat kuat.

"BANG!!!!apaan sih!"teriak dara,lalu ia membantu Alvaro berdiri.

"Ngapai lo belain,dia hah! Udah biarin aja"

"Revan jangan gitu,biar mereka selesaikan masalah mereka "ucap ayah dara yang keluar saat memdengat ada keributan.

"Tapi yah"

"Udah ini urusan mereka"ucap ayah nya lagi.

Lalu ayah dara membawa revan untuk pergi masuk ke dalam rumah meniggalkan dara dan Alvaro.

"Maaf"ucap Alvaro.

"Udah sekarang kita masuk dulu,kamu ganti baju dulu nanti sakit"ucap dara,sambil memapah Alvaro membantu Alvaro jalan kedalam kamarnya.

Dara masuk kedalam kamar tamu yang ada di bawah karna akan susah bila ketas dengan lutut Alvaro yang terluka.

"Sana ganti baju dulu,aku maubuatin teh anget"ucap dara,lalu ia beranjak pergi ke dapur untuk membuat teh.

Sedangkan Alvaro berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai membuat teh ia kembali ke kamar dan di sana ia melihat Alvaro yang sudah berganti baju dan sedang mengobati luka di lututnya.

"Sini buar aku aja"ucap dara lalu mengambil kapas dan obat merah di tangan Alvaro setelah ia menaruh teh hangat di nakas.

Alvaro memandangi dara yang tengah mengobati lukanya dengan telaten.

"Ini udah selesai"ucap dara lalu ia membereskan obat yang telah ia pakai.

Dara duduk di tepi ranjang,dengan Alvaro di samping nya,keadaan menjadi canggung diantara dara dan Alvaro.

Dara juga tidak tau apa yang akan ia ucapkan

"Maaf"ucap keduanya bersamaan.

"Kamu duluan aja"ucap mereka berbarengan lagi.

Lalu mereka saling tatap dan mereka terkekeh pelan.

"Kamu duluan aja yang ngomong"ucap dara.

"Maaf udah ngomong kasar sama kamu,dan gak mau dengerin penjelasan kamu aku malah langsung marah "Alvaro mengengam tangan dara dan mencium nya"maafin aku udah bentak bentak"

"Aku juga minta maaf,udah boong sama kamu,aku seharusnya ngomong dari awal"

"Ya udah sekarang kamu jelasin sama aku,siapa laki laki itu?"tanya Alvaro.

"Jadi gini,tadi waktu di kelas ada yang chat aku pakek nomor bella dan dia bilang dia minta tolong di gudan dan dia bilang aku harus sendiri ke gudang nya ,dan aku khawatir banget sama bella takut dia kenapa kenapa jadi aku langsung aja,ke gudang dan pas aku sampe di gudang tiba tiba ada laki laki itu aku gak kenal mau cium aku"jelas dara.

Alvaro jadi merasa bersalah telah membentak dara dengan kata kata kasar"maafin aku"ucap nya lagi.

"Iya aku udah maafin kamu kok, ini juga salah
Aku kok karna boong sama kamu"

"Udah dong jangan nangis,kayak bocah"ucap dara sambil mengelap air mata Alvaro.

Alvaro lalu memeluk dara dan menyembunyikan wajah nya di cekuk leher dara.

"Mau susu"ucap Alvaro membuat dara kaget.

"Hah! Susu apa?"ucap dara menjauhkan Alvaro dari nya.

"Mau susu anget,kamu buatin ya"

"Ohh iya ini aku buatin"ucap dara lalu keluar dari kamar sambil memukul kepala nya,bisa bisa nya malah mikir ya aneh aneh.

Sesangkan Alvaro Hanya terkekeh geli melihat tingkah istrinya itu.




Jangan lupa vote 😗

KARNA PERJODOHAN[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang