part 46

1.8K 31 0
                                    


Kini seorang dengan rambut yang acak-acakan  tengah jalan dengan mondar mandir,di depan ruang operasi dengan rasa khawatir.

"Sayang, tenaga mama yakin dia bakal baik-baik aja"ucap sang bunda namun itu tak membuat nya tenaga.

"Tapi aku gak bisa tenang ma"ucap nya masih dengan mondar-mandir.

"Sayang ini makan dulu, kamu belum makan dari kemarin nanti kamu sakit"ucap sang papa.

"Gak pa,aku gak lapar"

"Kamu gak boleh gini,kamu harus perhatikan juga kesehatan kamu"

Namun tiba-tiba lampu ruangan operasi telah padam menandakan operasi telah usai.

"Dok bagaimana keadaannya?"tanya nya dengan antusias setelah Dokter keluar dari ruangan operasi.

"Emm maaf,kami sudah berusaha namun tuhan berkehendak lain"

"H-hah gak ini gak mungkin, ma,pa,ini gak mungkin kan?"ucap nya dengan menatap kedua orang tua nya yang menatap nya dengan sendu.

Lalu orang tua nya memeluknya dengan mengusap kepala anaknya itu"sayang sabar ya, ini susah kehendak Tuhan, sekarang kita doakan saja dia agar tenaga di alam sana"ucap sang mama dengan memeluk anaknya dengan Erat,memberi kekuatan pada anaknya itu dengan peluakan hangatnya.

***

"Apa! bilang sama gue kalo ini cuman mimpi kan iya kan"ucap viona dengan memukul badan leon lalu leon memeluknya  dengan kuat untuk memguatkan kekasihnya itu.

"Kenapa ini semua nya terjadi,kenapa bella gak bilang kalo dia sakit kenapa?apa dia gak angap kita sahabatnya"ucap riana yang kini juga tengah terisak.

Yah,yang telah menelfon dara tadi adalah rion kakak dari bella sahabat mereka yang kini telah pergi.

Dara yang kini duduk dengan menatap kosong ke arah jalan yang kini mendung entahlan sepertinya tadi masih cerah namun sepertinya kini seperti akan hujan.

Setelah mobil yang dikendarai Alvaro,berhenti disebuah rumah yang kini ramai orang-orang yang melayat di sebuah rumah besar itu.

"Sayang"panggil Alvaro dengan mengengem tangan dara.

Dara melihat kerah Alvaro yang kini tengah menatapnya dengan sebuah senyum yang membuatnya ikut tersenyum juga.

Alvaro menghapus jejak air mata di pipi istrinya itu"udah dong, nangisnya ayo kita masuk"ucap Alvaro.

Dara menggangguk kecil,lalu ia keluar dari dalam mobil setelaha Alvaro membukakan pintu untuk nya.

Saat dara keluar ia juga sudah melihat kedua sahabatnya yang sudah menunggu mereka di depan mobil masing-masing.

"Al aku gak kuat a-aku gak bisa nanti liat,,,"ucap dara dengan terputus-putus.

Alvaro mengandeng  tangan dara dan mengengamnya dengan erat.

Saat dara didepan pintu rumah sang sahabat ia melihat kedalam dimana semua orang menunduk sedang membaca surat Yassin dan disana.

Dan ya dara melihat seseorang yang sudah di tutup dengan kain.

Dengan berlari melewati orang-orang yang ada di sana dara segera membuka kain dan terlihat wajah sahabat nya yang sudah pucat dan bibir yang membiru.

Dara menahan tangis nya dengan menutup mulutnya kuat-kuat agar tangisnya tidak terdengar.

Sebuah tangan memegang bahu dara membuat ia menolehkan kepalanya kebelakang dan ada riana yang kini memeluknya dengan erat.

"Na ini cuman mimpi kan! Bilang sama gue ini cuman mimpi ! Ah iya atau jangan-jangan ini cuman prank!!"ujar dara dengan terisak.

KARNA PERJODOHAN[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang