part 48

1.8K 32 0
                                    

Siang ini udara sangat panas dan membuat dara tidak betah di rumah padahal sudah mengusulkan AC tapi udara di dalam rumah ini masih panas.

"Al panas banget aku pengen yang seger seger gituu"ucap dara dengan menarik ujung baju Alvaro yang tengah memainkan ponselnya.

"Kamu mau apa?"tanya alvaro dengan meletakan bendapa pipih itu.

"Emm es buah kayaknya seger dehh"ucap nya dengan antusias.

"Es buah yaa.kalo beli jauh gimana kalo kita bikin aja"ucap nya.

"Tapi kita belum beli buah nya Alvaro,masa kita harus beli dulu kan lamaa!"

"Gak lama kok cuman ke supermarket Deket sini"

"Yaudah yok aku ganti baju bentar"

"Udah sayang pakek baju ini aja"

Dara melihat diri nya yang menggunakan kaos hitam dan celana jeans di atas lutut.

"Ayo cepetan!"ujar Alvaro dengan manarik pelan tangan istri nya agar bangun dari ranjang.

"Kita pakek mobil aja ya.panas soalnya"ucap Alvaro dengan mengambil kunci mobilnya.

***

"Gue kesel banget tauu sama leonn!! Dia bilang cuman mau anterin mama nya tapi tadi gue liat dia jalan sama cewek lain gue gatau itu siapa tapi gue yakin Itu selingkuhan nya ihhh awas aja Leon kalo gue ketemu sama Lo gue bejek bejek gue pites"ucap nya sedari tadi ia urung uringan tapi masalahnya dengan Leon yang katanya jalan sama selingkuhannya dan riana hanya bisa pasrah dengan lengkingan keras dan tabokan yang tiba tiba viona lakukan di paha nya.

"Udah deh viona Lo gak usah marah marah disini percuma Leon gak ada kalo mau marah juga nanti kalo udah ada Leon"ujar dara yang juga merasa terganggu dengan teriakan melengkin  sahabatnya itu.

"Lo tanyain tuh sama suami Lo sipaa liat pacar gue gak siapa tau kan dia tau Leon di mana?"ujar viona dengan menunjuk Alvaro dengan dagunya.

"Ya lo tanya aja sendiri ngapa nyuruh gue"ucap dara lalu melipat tanganya dan meletakan kepalanya di atas lipatan tangan nya.

"Alvaro lo pasti tau kan di mana leon?"tanya viona.

"Ya mana gue tau emang gue bapak nya"acuh Alvaro lalu ia duduk di kursi samping dara dengan mengelus kepalanya.

"Sialan!gak istri nya gak suaminya sama aja kesel gue byee gue mau ke toilet muak liat keuwu an terus"teriak viona dengan melangkahkan kaki nya dengan kesal keluar kelas.

"Kenapa dah itu bocah?"ucap Aldo dengan terus menyuapi Riana dengan buah apel yang telah ia potong potong.

"Biasa kalo lagi di tinggal sama pawang nya ya gituu suka ngamuk gak jelas"ujar Riana.

"Tapi Leon kemana sih kok dia gak keliatan dari kemaren dan gak muncul juga di grup chat kan biasanya dia tuh yang paling heboh"ujar Alvaro.

"Iya juga tapi apa bener kata viona dia jalan sama cewek lain"ujar dara pula.

"Tapi kayaknya gak mungkin deh secara dia kan bucin banget tuh sama  viona"ucap Riana setelah menelan buah apel nya.

"Hati orang bisa berubah kapan aja Rin"ucap dara.

"Iya sih tap--"

"Udah kenapa malah pada gibahin viona sama Leon sih"ujar Alvaro.

"Ke kantin yok laper gue"ujar riana dengan mengandeng tangan dara.

Akhirnya di dalam kelas hanya ada Alvaro dan juga Aldo"mau ke kantin juga?'tanya Alvaro.

"Ogah gue mau kekelas sebelah katanya ada murid baru cantik bro!"ucap Aldo lalu bangun dari duduknya.

"Gue bilangin riana mampus Lo"ucap Alvaro membuat aldo menghentikan langkahnya dan membalik badan menghadap Alvaro.

"Jangan Cepu Lo! Ayo kalo mau ikut"tawarnya.

"Ngapain sih cuman anak baru juga heboh norak"acuh Alvaro lalu dengan langkah lebarnya ia berjalan berniat untuk menyususl dara saja.

"Dari pada gue di amuk sama riana mending gue ikut Alvaro aja masalah anak baru nanti gue minta nomor tuh cewek sama Leon pastinya dia udah dapet"ujar aldo.

"Woy kampret tungguin gue!!"teriak Aldo lalu ia menyusul Alvaro yang sudah hilang di balik pintu kelas.

Sementara dara dan riana yang tengah memakan mie ayam nya dengan hikmat.

"Tumben banget sih ini kantin kok gak rame banget?"tanya dara yang melihat sekelilingnya biasanya akan berdesakan bila ia memesan mie ayam dan tidak kebagian tempat duduk.

"Gue denger katanya ada anak baru pindahan dari Australia makanya mereka ngumpul di kelas 10 IPA 4"jelas Riana.

"Cuman anak baru sampe segitunya?"heran dara.

"Yang ini beda dara,dia tuh cantik pokoknya gitu deh kaya bidadari gitu"jelas riana.

"Gue nih harus siap siaga menjaga Aldo awas aja sampe matanya jelalatan liat si anak baru"ujar Riana dengan mengebu-gebu.

"Lo juga dar jagain si Alvaro jangan sampe jelalatan"ucap Riana lagi.

"Yaudah kita kesana aja yok kalo sampe mereka berdua ada di sana kita seret mereka"ujar dara .

Sebelum dara dan riana bangun dari duduknya Tiba tiba Alvaro dan Aldo sudah duduk di samping mereka dengan membawa mangkok bakso masing-masing.

"Tenag aja kita gak bakal kesana kok ngapain kesana orang bidadari kita ada di sini iya gak di!"ucap Alvaro dan di angguki oleh aldo.

Sedangkan dara dan riana menunduk menyembunyikan wajah mereka yang telah memerah.

"Udah deh gak usah gitu malu-malu kucing gedek gue liatnya"ucap Aldo.

"Mau?"tawar Alvaro dengan mengangkat bakso nya dengan menggunakan garbu.

Dara menggangk dan membuka mulutnya dan memakan sepotong bakso yang adaa di garbu lalu Alvaro memakan yang setengahnya lagi.

"Lo gak mau nyuapin gue juga?!"tanya Riana kepada Aldo yang malah asik sendiri dengan baksonya.

"Lo juga mau?"ujar aldo dengan mengangkat satu alisnya.

Riana mengangguk lucu membuat aldo gemas di buatnya.

Aldo memasukan bakso kedalam mulutnya namun tidak semua hanya gigitan kecil dan ia mengarahkan mulutnya keriana.

Riana yang melihat apa yang dilakukan Aldo menabok paha Aldo"ihh masa kaya gitu gue kan ma--"

Belum sempat Riana menyelesaikan ucapannya bakso sudah masuk kedalam mulutnya dan bibirnya dengan Aldo sudah menempel setelah bakso ia telan.

"Tolong di kondisikan ya kalo mau kayak gitu nyewa hotel aja sana jangan di kantin kasihan banyak yang iri"ucap dara dengan melmpar kepala Aldo dengan tisu yang sudah ia pakai untuk mengelap mulutnya.

"Gak tau kondisi banget Lo"ucap Alvaro yang juga melempar tisu kepada Aldo.

"Bilang aja iri"kesal Aldo.

"Apa! Lo bilang iri bahkan gue bisa lakuin lebih dari itu sama dara"ucap Alvaro dengan muka songong nya.

"Iya yang udah nikah mah beda"ucap Aldo.

"Sayang ayo kita kekelas aja!"ucap Alvaro dengan mengandeng tangan dara.

"Rin gue duluan ya byee "ujar dara dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Iya pergi sana Lo"ujar Riana dengan mengangkat jari tengahnya.

Typo bertebaran !!

KARNA PERJODOHAN[on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang