"Kita mau cari Alvaro,kemana dar?"tanya viona."Gue juga bingung"ucap dara.
"Kita cari aja dulu ke rumah siapa tau,dia ada"ucap dara lagi.
"Ya udah deh,kita ke rumah lo dulu"
"Hiks kenapa semua nya jadi kayak gini"
"Lo sabar dar,kita bakal bantu jelasin sama Alvaro"ucap viona sengusap punggung dara.
"Tapi gue bingung,kenapa bella ngasih pesan ke lo biar lo ke gudang,padahal kan dia gak ada di sana,apa jangan jangan dia yang mau jebak lo biar hubungan kalian berantakan"ucap leon.
"Iya gue juga,mikir kayak gitu tapi apa? Tujuan bella buat kayak gini"ucap vioan.
"Udah jangan asal salahin orang"ujar dara.
Viona dan Leon hanya diam saja.
Saat sampai di rumah dara langsung masuk ke dalam rumah nya untuk mencari Alvaro,semoga saja ia ada di dalam.
Dara pergi ke kamar nya dengan Alvaro, tidak ada mungkin saja alvaro ada di kamar bawah,akhirnya dara menuruni tangga dan sampai di depan kamar,bawah saat membuka pintu tidak aja juga.
Apa mungkinkah di taman belakang,dara berlari menuju ke taman blakang,dan di sana ada azka yang sedang bermain bersam dengan bi inayah.
"Bi liat alvaro gak!"tanya dara dengan ngos-ngosan.
"Den alvaro belum pulang non!"jawab bi inayah.
"Kenapa tan?"tanya azka yang sedang bermain dengan robot nya.
"Gapapa kok sayang,ya udah bi dara pergi dulu"ujar dara lalu ia berlari kembali ke luar.
Ia membuka pintu mobil leon,dan masuk.
"Gak ada!"ucap dara lemas saat,ia sudah masuk dan duduk di bangku belakang bersama dengan viona.
"Jangan putus asa,kita cari lagi"ucap viona.
"Oke sekarang kita cari,di mana tempat yang sering di datengin sama Alvaro"ucap leon lalu menjalankan mobilnya .
"Gimana kalo kita pencar aja,bakal lama kalo kayak gini!"ucap dara.
"Maksud lo?"viona menyergit binggung.
"Ya gue bakal,cari Alvaro ke taman,dan lo sama leon cari ke tempat lain"
"Gak! Gue gak setuju nanti kalo lo kenapa kenapa gimana!!?"
"Udah percaya sama gue"dara menepuk bahu viona meyakinkan.
"Ini udah mendung dar,gimana kalo nanti lo keujana"
"Udah gapapa! Yon berhenti"
Akhirnya dengan berat hati Leon memberhentikan mobil nya,mau bagaimana ia melarang pun dara pasti akan tetap mau turun.
"Lo hati hati dar"ucap viona menatap dara khawatir.
"Iya gue gak bakal kenapa kenapa.kok"ucap dara.
"Nanti kalo ada apa apa,telfon gue ya"
"Iya vioan,udah sana kalian pergia aja"
Lalu mobil yang di tumpangi dara dan Leon,pun sudah melaju menjauh dari dara.
Dara berjalan di taman di mana ia bersama Alvaro dulu,mungkin Alvaro ada di sana.ya semoga saja,dara sekarang sangat khawatir dengan Alvaro.
Ia harus segera menemukan Alvaro dan menjelaskan semua nya,ini semua hanya salah paham, walaupun dara cukup sakit hati dengan perkataan Alvaro tadi,tak terasa setitik air mata jatih di pipinya.
Zzrrrghh
Dengan itu juga hujan,turun dengan deras nya menguyur badan dara hingga membuatnya kini sudah basah kuyup dengan air hujan.
Dara mngelap muka nya yang basah karena hujan"al lo dimana sih?"ujar dara yang terus berjalan mencari Alvaro di taman itu.
Srakkk
Tiba tiba badan dara jatuh terhuyung ke belakang karna ia memginjak batu,dan ada luka di bagian betis nya dan luka nya semakin perih karna terkena air hujan.
Bahkan sekarang badan nya sudah mengigil dan bibir nya telah membiru,dara memeluk badan nya sendiri dengan erat.
"Sakit...."guman dara,sambil memegangi betis nya yang terluka,bahkan tanah di bawah nya sudah berwarna merah karna darah nya.
Dara mncoba berjalan,dengan menuju ke kursi yang ada di taman, itu dan mendudukkan dirinya,di sana dan masih dengan air hujan yang mengguyur nya.
Namun tiba tiba ia merasa air hujan berhenti,dan ia mendongak ke arah atas di sana ada sebuah jaket hitam yang melindungi kepala nya.
"Lo bego, ngapain ujan ujanan kayak gini hah"ucap nya.
***
Viona dan leon kini telah bersama Alvaro di cafe,ya mereka telah menemukan Alvaro,namun saat akan menelfon dara nomor nya tidak aktif.
"Al,lo gak bisa kayak gini, sekarang lo temuin dara dan dengerin dulu penjelasan dia jangan kabur kaburan"ucap leon.
Alvaro tak bergeming ia masih diam dengan menatap minumannya di meja,bahkan Leon sudah kesal dengan Alvaro, sedari tadi ia bicara sepertinya Alvaro tak mendengar kan nya .
"Terserah! Ya al gue capek ngomong sama lo kayak ngomong sama tembok"kesal Leon.
"Gue gak nyuruh lo ngomong"ucap Alvaro,lalu ia bangkit dari duduk nya.
"Al mau kemana lo?"teriak viona.
"Bukan urusan kalian,urus aja urusan kalian gak usah ikut campur urusan gue"ucap Alvaro lalu keluar dari cafe.
"Al,jangan sampe lo nyesel ya sama kepetusan lo yang gak percaya sama dara!"teriak viona.
Alvaro memberhentikan langkah nya,kenapa ia baru sadar atas sikap nya,mengapa ia tak berpikir bagaimana kalau dia salah bertindak pasti ia akan mengecewakan mama dan papa nya karna tidak bisa menjaga dara,dan teryata dara memang tidak bersalah.
Argh, sekarang Alvaro khawatir dengan dara bagaimana kalau ia terluka,dan itu salah nya karna telah kabur.
Sekarang Alvaro bingung harus mencari dara ke mana,apa mungkin di ruman,iya sekarang ia akan pulang ke rumah .
Saat sampai di rumah,ia kini sudah basah kuyup karna hujan,ia membuka pintu rumah nya,dan di sana ada azka dan juga bi inayah.
"Bi dara mana!?"tanya Alvaro.
"Non dara belum, pulang den tadi nyariin den Alvaro"jelas bi Inayah.
Alvaro segera berlari keluar rumah lagi,untuk mencari dara,ia sekarang sangat khwatir dengan keadaan dara.
"Kenapa pada carl calian sih,apa lagi main petak umpet"tanya azka kepada bi inayah.
"Bibi juga gak tau"
"Bi ayo,kita main petak umpet"ujar azka dengan semangat.
"Aduh,jangan deh kan azka belum bobo sekarang kita bobo aja ya! Abis bobo baru kita main petak umpet"ucap bi inayah mengelus kepala azka.
"Tapi azka gak ngantuk,azka mau makan aja"
"Ya udah azka mau makan apa,ayo kita masak"
"Wah ayo,bi azka mau makan nasi goreng pakek telur"ucap azka dengan semangat.
"Ya udah ayo"
Jangan lupa vote😗
KAMU SEDANG MEMBACA
KARNA PERJODOHAN[on Going]
Ficção AdolescenteIni kisah perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua dara anatasya dan alvaro aditama yang menjodohkan mereka namun apakan mereka akan bahagia atau sebaliknya ? Maaf kalo cerita nya gak jelas atau banyak typo maklum baru pertama buat😊 Happy re...