hari ke 3 ^ tentang salsha ^

137 18 2
                                    

Aldi melangkahkan kakinya menyusuri koridor rumah sakit, ya jam pelajaran telah usai ia jalani , sekarang memang saat nya untuk pulang ke rumah namun fikirannya terganggu oleh salsha , bagaimana keadaan nya sekarang? Apakah dia telah siuman ? Atau justru sebaliknya? .

Aldi memasuki ruangan salsha nampak disana ayah salsha tengah mengusap lembut rambut anaknya , Aldi memasuki ruangan tanpa Fikir panjang.

"Permisi om " ucapnya sopan
Salsha yg mendengar suara yg tak asing itu pun akhirnya menoleh kesumber suara .
Senyum manis terlukis di bibir Aldi saat mengetahui bahwa salsha telah membuka mata nya .

" Maaf ganggu om " kembali Aldi memulai percakapan.
" Eeh gak apa-apa " saut hasdi
"Eh sebentar om tinggal dulu ya , om mau jemput bundanya salsha , dari tadi nunggu Steffi tapi blm dateng juga , kalo om titipnya ke kamu boleh ya " papar hasdi pada Aldi .

" Boleh om , boleh banget malah " jawan Aldi dg senyum diwajahnya.
Salsha pun merekahkan senyum nya pasalnya baru pertama kali ia bisaelihat sikap Aldi yg hangat kepada orang lain .
"Om jalan dulu ya " ucapnya kepada Aldi
"Sayang ayah tinggal bentar ya , nanti kalo ada apa apa kamu telepon ayah aja , oh iya kamu mau nitip dibawain apa hemm ??"

"Iya ayah , salsha gak mau nitip apa -apa , bilangin bunda masak yg banyaaaak , salsha leper " jawab salsha dg senyum tipis diwajahnya.

Hasdipun pergi setelah mengecup kening sang putri .

Suasana hening terjadi beberapa saat hingga akhirnya kebekuan meleleh ketika Aldi memulai percakapan.

"Gimana keadaan Lo?" Tanya nya singkat
"Gak baik " jawab salsha tak kalah singkat .
"Maksud Lo ?" Aldi bertanya sembari menyipitkan matanya .
"Y gak ad maksud ." Jawaban salsha cukup membingungkan
"Jawab yg bener ke " Aldi pun emosi
" Ya bener .. kalo lu tanya kabar ka, kabar gue kurang baik , lu gak liat gue LG diinfus gini , berarti gue gak lagi sehat dong , berarti gue kurang baik dong , " papar salsha
"Emang lu tuh gak ada bedanya , mau sakit ke mau sehat ke tetep aja tu mulut bacot " jawab Aldi ketus
"Ya biarin dari pada lu , manusia satu kata " salsah terkekeh sembari mengalihkan pandangannya ke jendela
"Eh tapi by the way hari ini lu banyak ngomong tau di , lu kesambet setan apa sih ?" Lanjut salsha
" Ketularan lu kali " jawabnya
"Enak aja " salsha tertawa kecil
"Al " kembali salsha membuka percakapan, yg hanya dilirik oleh Aldi.
"Masalah kemaren , gu-gue minta maaf ya, gue udah lancang masuk ke kamar itu " sembari menundukan pandangannya .
"Lupain aja " jawab Aldi tegas
"Masih marah ya di ?"
"Ngak "
"Boong ..."
" Ngak salsha , emosi gue luntur seketika pas liat Lo gak berdaya kemaren " tutur Aldi .
" Berarti kalo kemaren aku ngak pingsan kamu gak akan maafin aku ?"
"Ya bukan gitu maksud " Aldi mulai menatap salsha yg sedari tadi masih menunduk .
"Heh nenek lampir , udah gak usah difikirin nanti lu gak sembuh-sembuh ,berkurang dong rival gue "
Salsha hanya tersenyum kecut mendengar perkataan Aldi .
"Sebenernya lu bener sih di , gue gak cocok jadi rival lu " salsha mulai menatap wajah Aldi serius .
"Mana ada rival yg lemah kaya gue ?" Sontak Aldi terkejut mendengar hal tsb , baru kali ini seorang salsha mengakui kekalahan nya .
"Lu ngomong apa si?"
"Ya lu liat aja gue , menyedihkan banget kan ?,tiap hari minum obat , tiap hari harus gini harus gitu , gue cape sebenernya, tapi gue gak berjalan sendiri ada bunda ada ayah, Steffi ,ereka juga jalan bareng gue , dan gue gak mau hentiin langkah mereka gitu aja , gue mau saat gue berhenti bukan karna ingin gue tapi gue mau mereka yg nuntut gue berhenti " tak terasa air mata telah membasahi pipi salsha .
"Sal .." suara lembut Aldi membuat salsha menolehkan wajahnya .
"Gue boleh ikut jalan bareng lu ?" Sontak salsha terkejut mendengar pernyataan Aldi .
" Maksud Lo ?"
"Jangan berhenti sal , gue bakal selalu jadi rival lu , dan gue bakal buktiin kalo Lo emang lemah " lanjut Aldi

Salsha tersenyum lebar , nampaknya seorang Aldi memang tidak punya hati , namun entah mengapa ia sangat senang .itu artinya sampai detik ini Aldi masih menganggap nya wanita yg kuat dan pantas dijadikan rivalnya .

Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang