our simple day

123 19 11
                                    

Aldi masih terlelap dalam tidurnya , malam tadi ia memutuskan untuk tidur dirumah sakit menemani Salsha yg merengek tak mau ditinggal olehnya , entah sejak kapan sikap Salsha berubah se manja ini pada nya.

“aldi .. bangun ” teriak Salsha
“udah siang di !!”

Aldi membuka matanya mendapati Salsha yg telah rapih dg seragam sekolah lengkapnya .

“lu mau ngapain?” tanya aldi heran .

“sekolah ” jawab Salsha enteng .

“sekolah ? , Lo gila ya ? , Ngaca sana tuh , muka lu aja masih kaya kuntil anak ”

“hah ?? Masa sih ??” ujar Salsha sembari meraba wajahnya.

“begooo .. maksud gue lu masih pucet Salsha ... ” geram Aldi

“elah .. ya gak apa-apa , emang kenapa ? , Ayooo Al ”

“bawel bentar ah ”

Aldi segera bangkit dan menyambar kunci motor miliknya

********
Kini Aldi telah siap dg seragam sekolah miliknya , walupun tak selengkap yg Salsha kenakan , ia menuruni anak tangga menuju ruang tengah dan mendapati Salsha yg tengah menunggunya .

“ayo ” ajak Salsha yg sudah menarik lengan Aldi.

Keduanya hanya terdiam di atas motor , tak ada yg berminat untuk memulai percakapan , Aldi yg masih bergelut dg perasaan cemasnya dan Salsha yg sibuk memandangi jalan raya .

********
“salsha Lo ??”

“ kangeeen ... ” ucap Salsha sembari memeluk steffi

“cha , mending lu pulang deh , lu masih sakit Cha , lu belum stabil , liat muka Lo aja masih pucet gini ”

“udah lah steff Gpp , gue baik-baik aja ko ” ujar Salsha meyakinkan .

Keduanya masuk ke dalam kelas, suara bising menggema di telinga Salsha membuat telinganya sedikit berdengung .

Tuk ...

Sebuah gulungan kertas mengenai pundak Salsha , disana sudah nampak Brayen yg tertawa terbahak-bahak sambil berancang- ancang melemparkan kertas selanjutnya.

“ bwaaahahahahaha ... Salsha jadii .. ” umpat nya .

“awas ya Lo ” balas Salsha , Salsha segera bangkit dan mengejar Brayen , mereka berlarian mengitari ruangan kelas , sesekali Brayen menjatuhkan kursi guna menghambat jalan Salsha , namun nampaknya nihil Salsha tetap bisa melewatinya .

“sini kalo bisa .. hahahahaha” ledek Brayen .

“sal udah sal .. ” jerit Steffi yg sedari tadi menghawatirkan sahabat karib nya itu .

Namun bukannya berhenti Salsha malah melemparkan kertas pada Steffi .

“steffi jadi .. hahahahaha .. ” ujar salsha .

“awas ya Lo Cha ” kini giliran Steffi yg mengejar Salsha.

Suasana kelas semakin tak kondusif , setelah drama lempar kertas Brayen , akhirnya seluruh siswa melakukan aktifitas yg sama , yaitu bermain kejar - kejaran bak di film India .

Salsha mengatur nafasnya yg terpenggal penggal , ia amati sekelilingnya masih sama , semua teman-teman kelasnya tengah berlari kesana kesini , begitu pun Steffi , nampak garis senyum di wajah cantiknya , sudah lama Salsha tak melihat sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.

Tes ..

Setetes darah keluar dari hidung Salsha , yg segera ia usap agar tak merusak suasana yg sedang ramai ini , Salsha balikan badannya , dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan darahnya .

Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang