Matahari telah menampakan sinarnya, pagi ini nampak seorang gadis yg masih setia memejamkan matanya , sejak kehilangan kesadarannya kemarin gadis ini nampak enggan untuk sekedar membuka mata .
Helen menyeka air mata yg jatuh dipipinya , saat memandangi anak gadisnya terbaring tak berdaya, ia merasakan kehilangan tingkah konyol gadis kecilnya ini , bahkan ia merindukan ocehan putri semata wayangnya setiap ia akan mandi .
"Iih bunda kan Salsha udah bilang jangan bangunin Salsha mepet gini”
“bun odol Salsha abis ”
“bun sabun yg ini gak terlalu enak wanginya ”
“bun .. handuk Salsha mana ? ”Helen terkekeh kecil mengingat tingkah sang putri , namun air matanya kembali menetes saat ia mengingat perkataan Nasya .
“kenapa harus kamu nak ?? , Dari jutaan orang kenapa harus anak bunda ??" Gumam Helen yg masih setia menggenggam jari jemari Salsha .
“bunda ngak mau kehilangan kamu sayang , bunda mohon jangan tinggalin bunda nak ”
Helen beranjak dari duduknya membiarkan Salsha terlelap sendiri , sebenarnya ia tak tega bila harus meninggalkan anaknya sendiri namun nampaknya ada beberapa hal yg harus ia urus .
******$
Dilain tempat
Aldi nampak asik dg sebatang rokok yg ia selipkan di antara jari nya , sesekali ia hembuskan kepulan asap berwarna putih keudara dan mengisapnya kembali .
“woy di .. galau amat kayaknya , kenapa lu ? ” tanya Iqbaal yg telah duduk disampingnya .
“kagak ” jawab Aldi singkat
“elah , baru aja kemaren gue liat lu berseri seri sekarang udah murung lagi , Bu bos mana sih ?”
Pertanyaan Iqbaal lantas menarik perhatian Aldi untuk menatapnya .
“ooh lagi berantem sama Bu bos ya ? , Pantesan galau " ucap Iqbaal dg entengnya .
“siapa ?" Tanya Aldi dg tatapan yg mematikan .
"Yee biasa aja matanya bos , , Bu bos kita ya Salsha lah siapa lagi?"
"Bacot lu , gue gak ada urusan lagi sama dia " jawab Aldi tak santai
"Lah kenapa di ? , Dia udah ada gebetan ?? "
"Bukan urusan Lo "
"Elah jawab aja ke kenapa ?"
"Gak usah bahas tentang Salsha bisa ?"
"Iya .. iya .. "
Tak lama dari obrolan tsb , nampak seorang pria dg tubuh gempal berlari ke arah Iqbaal dan Aldi .
"Woy dicariin ternyata bolos kalian "
"Apaan sih ki, kaya kagak biasa aja ?"jawab Iqbaal santai , ya pria itu adalah Rizki .
"Eeh gawat , sekolah mau diserang sore ini , gue dapet info dari Rendi " ujar Kiki dg nafas yg masih terengah-engah .
Street ..
"Wah anj** lu ki " ucap Iqbaal yg mendapati es nya telah raib .
"Aus baal " ujar Kiki setelah selesai menyeruput es teh yg diambilnya dari tangan Iqbaal .
"Gimana ni di ?" Tanya Iqbaal yg melihat Aldi tak merespon sana sekali
"Biarin aja lah , gue LG males berantem" jawab Aldi
"Hah ?? , Serius lu ?? Terus gimana??" Tanya kuku bertubi-tubi
" Ya gak gimana-gimana, biarin aja mereka nyerang , kita gak usah serang balik , kita pulang aja ke rumah " jelas Aldi
