hari ke 8 ^ berhenti berjuang^

135 20 9
                                    

Salsha membuka matanya perlahan, ia masih rasakan pening dikepalanya, serta tubuhnya yg tak bisa ia gerakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsha membuka matanya perlahan, ia masih rasakan pening dikepalanya, serta tubuhnya yg tak bisa ia gerakkan .
Matanya berkeliling mengamati ruangan yg sangat tak asing baginya, pasalnya ia sangat sering dimasukan kedalam sa
“bunda ” ucap Salsha lemah hampir tak bersuara . Helen yg mendengar namanya disebut pun mendekatkan dirinya ke arah Salsha.

“sayang ? , Kenapa nak ? , Ada yg sakit? ” cecar Helen pada Salsha. Salsha hanya menggeleng halus ,walaupun setelahnya ia rasakan tenggorokannya yg sangat kering .

“haus Bun ” ujar Salsha

Helen segera mengambil kan segelas air yg terletak di nakas .

“mau apa lagi ?” tanya Helen yg telah meletakan gelas di atas nakas kembali. Salsha kembali menggeleng pelan , ia hanya ingin tertidur kembali , rasa kantuk tiba-tiba hadir dan membuat matanya terpejam kembali .

 Salsha kembali menggeleng pelan , ia hanya ingin tertidur kembali , rasa kantuk tiba-tiba hadir dan membuat matanya terpejam kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sal ..” dg nada cemas Helen memanggil nama sang putri yg kembali memejamkan matanya.

“salsha ..” panggilnya lagi

“salsha cuma mau tidur Bun ” jawab Salsha dg mata yg masih terpejam.

“salsha cuma mau tidur Bun ” jawab Salsha dg mata yg masih terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S

alsha kembali memejamkan matanya entah obat apa yg Nasya berikan sehingga membuatnya selemas ini .

Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang