"salshaaaaaaaaa " teriak Steffi dari balik pintu
"Aah kangen banget sumpah " sambungnya
"Eh , kamu udah mendingan ? " Tanya Steffi sembari memegang ke 2 pipi salsha dg ke 2 telapak tangannya, nampak wajah salsha yg masih pucat , namun senyum diwajahnya tak luntur sama sekali .
"Lu ya Dateng -dateng udah berisik bgt "
"Elah Cha , kaya gak biasa aja sih " Steffi duduk di samping salsha ."Elu ??" Stefi terkejut saat mendapati aldi tengah menyantap makanan di depannya.
"Iya puy , biasa aja kali , dia dari kemaren gak pulang " jelas salsha.
" Oooh " ucap steffi ber o ria
"Eeh iya gue lupa " lanjut Steffi
"Apa ?"
"Gue bawa kity , tpi bentar dia masih d mobil , gue ambil dulu ya " tutur Steffi seraya beranjak ."Nih ca " menyerahkan seekor kucing beserta kandangnya .
"Waaaah Kitty , apa kabar sayang ku " salsha langsung mengeluarkan Kitto dari kandang nya.
"Ya ampun , emes sekali kamu " salsha mengangkat kitty layaknya anak kecil." Loh ko kukunya panjang si puy ?, "
"Sengaja , kan tau mau d bawa kesini jadi ya.... liat nih gue bawain perlengkapannya biar lu yg urusin "
"Lu kira gue salon kucing ?" Salsha langsung memasang muka cemberutnya.
"Kan lu seneng ca " tutur Steffi lagi
"Iya sih , banget malah , ya udah , Kitty kita potong kuku abis itu mandi oke ??" Segera salsha menggendong Kitty krme kamar mandi .
°
°
°
°
°"Sal gue makan dulu ya " Steffi melangkahkan kaki ke ruang makan.
Sementara salsha tengah asik dg kitty
"Anak pinter , cayang nya aku , sini nak kita keringin rambut kamu " salsha mengoceh tak karuan
"Sal '' suara lelaki dari balik pintu
"Eh Aldi , masuk di" salsha membuka pintuny.
"Boleh nih ?′′
"Loh kan aku yg suruh masuk berarti boleh laah" jelas salsha.Aldi perlahan melangkahkan kakinya mendekati salsha yg tengah asyik mengeringkan bulu kucing dg hair dryer.
"Sal " tegur Aldi
"Heem ??"
"Gue mau minta maaf sama Lo "
Seketika salsha mematikan hair dryer nya .
" Buat apa ?"
"Buat semuanya , semua yg udah gue lakuin ke lu "
" Kenapa ?? Lu anggep gue lemah "
"Ngak gitu sal "
"Terus ?"
"Gue ttp jadi rival lu ko , tapi dg cara lain "
"Apa ?"
" Eh by the way kenapa lu suka kucing?" Tanya Aldi mengalihkan pembicaraan.
" Kemaren aku abis dari rumah sakit "
Jawab salsha asal .
"Ko ?" Aldi pun binggung
"Ya lu juga gue tanya apa jawabnya apa , ya gue juga bisa " tuturnya .
"Ooh gitu ?, Emng tadi lu tanya apa ?"
"Lu bakal jadi rival gue dg cara lain , cara apa ?" Salsha kembali memfokuskan diri pada Kitty . Tiba-tiba tangan Aldi menyentuh salsha , tangannya melingkar ke pinggang mungil salsha , dan ia dekatkan keningnya di kening salsha , sehingga jarak diantara mereka sekarang sudah tak bisa digambarkan seberapa dekatnya." Dengerin gue " ucap Aldi menatap salsha dg tatapan tajam nya.
Salsha hanya mengangguk , tak berani menatap Aldi ." Lu mau ngak .." ucapan Aldi terjeda ketika ia mendengar nafas berat salsha, namun ketika ia menyadari bahwa salsha baik-baik saja ia lanjutkan potongan katanya "jadi sahabat gue ?"
"Hah ??" Salsha terkejut
"Masa masih ngak denger juga ?" Ucap Aldi seraya menjauhkan dirinya dari tubuh salsha ."Ya denger , kaget aja " celetuk salsha
" Kaget kenapa ? , Emang lu gak mau ?"
" Ya mau sih , tapi emang lu yakin ?"
" Maksudnya ?"
" Ya , emng beneran dari hati lu ? , Ya maksud gue , bukan karena. .."" Apa ? ,Kasian sama lu ?? , Kagak lah"
"Iya gue lupa , manusia kayablu mana mungkin punya rasa " gumam salsha.
"Tuh tau , jadi gimana tawaran gue ?"Salsha tersenyum seraya menjulurkan tangannya .
"Sahabat ?" Tanya Salsha sembari menatap Aldi dg senyum bahagia nya, Aldi menjabat tangan salsha sembari tersenyum
"Sahabat " ucap Aldi sembari menggapai tangan salsha ."Eh pertanyaan aku blm kamu jawab"
"Yang mana ?"
"Kucing"
"Ooh , ya karena aku suka , dia lucu , terus ngegemesin dan yg paling penting dia tuh punya 9 nyawa " tutur nya
"Hubungannya apa?" Tanya Aldi seraya menyeringatkan keningnya.
"Kucing punya 9 nyawa , siapa tau dia mau berbagi 1 nyawanya buat aku "
Salsha menatap sendu ke arah Kitty yg kini telah berada didalam kandang.
" Hey .." tegur Aldi
" Tapi gue yakin ko kalo tuhan tau apa yg kita butuhkan , bukan yg kita inginkan"Maksudnya ?"
"Gak ada maksud apa -apa "
"Jadi ?"
"Iih Aldi bisa ngak hilangin kebiasaan kamu ngomong 1 kata doang "
"Iya .. kalo gak lupa "Aldi pun tertawa terbahak melihat wajah salsha yg telah manyun.