hari ke 7 ^ darah ^

137 22 8
                                    

" udah lah di gue gpp ko , turunin ya" bujuk Salsha yg masih berada di belakang punggung Aldi .

" Ga papa gimana ? , Orang hampir pingsan gpp ??" Sahut Aldi

"Elah pingsan doang , lagian lukanya kan udah di obatin " bujuk Salsha lagi

"Gak bisa , cuma orang bodoh yg percaya kalo lu gak kenapa-napa "

Luka yg diderita Salsha memang tak terlalu serius, Nasya juga dg cekatan mengobati luka tsb agar tak terjadi infeksi yg terlalu serius , walaupun butuh transfusi darah setelahnya karena kondisi Salsha yg amat sangat lemas .

" Ap gue malu diliatin "

"Diem aja sal , bentar lagi juga nyampe " ucapnya setelah memasuki area parkir .

"Tunggu sini , gue ambil motor " lanjutnya sembari mendudukan Salsha di bangku kecil milik tukang parkir mungkin .

Tak lama kemudian Sura mesin motor Aldi telah sampai di hadapan Salsha.

"Ayo " ajak Aldi

Tanpa basa basi salsha segera menaki motor Aldi , walaupun saat ini ia pun tak tau kemana akan dibawa oleh pria dihadapannya ini .

*
*
*

"Ko pulang sih Al ??" Pertanyaan salsha saat motor milik aldi memasuki pekarangan rumah nya

"Al nanti ketauan kalo kita bolos " lanjutnya dg wajah panik

"Aldiiii ... Ihh cepet puter baliiik " rengek Salsha yg sama sekali tidak digubris oleh Aldi .

Nampaknya permintaan Salsha kali ini memang tidak mungkin untuk dituruti pasalnya sang bunda telah berdiri di ambang pintu menantikan sang buah hati. 

" Cha .. kamu kenapa ?? " Tanya Helen saat mengetahui lutut putrinya tengah di tutup dg kapas .

"Ngak apa-apa ki Bun , ini luka biasa doang " jawab Salsha yg telah berdiri dihadapan helen .

" Ga apa apa gimana ?, Dr. Nasya bilang kamu kesana sampai harus transfusi , masih mau bilang gak kenapa-napa ?"

Aah sial , ia lupa jika apapun yg terjadi pada nya pasti akan segera diberitahukan kepada bunda , memang dokter tidak bisa di ajak kompromi , gerutunya dalam hati , Salsha hanya menundukan kepalanya, karna takut sang bunda akan memarahinya lebih dari ini , mungkin jatah jajannya akan di potong ? Atau fasilitas yg ia punya akan dicabut ? Yg lebih parahnya pasti bundanya akan mengancam dg kemoterapi , sungguh menyebalkan .

"Maaf Tante Salsha kaya gini gata-gara Aldi Tan , Aldi yg bikin Salsha gini " ucap Aldi dg penuh penyesalan .

"Aldii " .

"Maafin aldi Tan , gak bisa jagain Salsha dg baik " lanjutnya

" Aldi maafkan Tante, tapi Tante Fikir untuk saat ini jangan dekati salsha dulu "

"Buun... "Rengek Salsha

" Maaf sayang ini keputusan bunda "

"Baik Tante ,Aldi gak akan deketin Salsha lagi sekarang " jawab Aldi yg sontak membuat Salsha tercengang , jawaban macam apa itu??

"Maafin aku sal , selama ini aku cuma bikin kamu tambah sakit , aku gk pantes disandingkan dg Steffi sebagai sahabat kamu" tutur Aldi menghadap sendu Salsha .

" Apa yg bunda kamu lakukan itu yg terbaik sal " sambungnya

Jangan ditanya bagaimana Salsha sekarang , karena kini air mata telah berlinang an membasahi pipi chubby milik nya .

" Anggap semua yg terjadi 7 hari ini gak pernah ada , kita balik ke titik awal sal "

Aldi melangkahkan kakinya menjauh dari hadapan Salsha , bagaimanapun ia tak akan semudah itu menjauhkan diri dari Salsha , karna tanpa ia minta hatinya telah jatuh pada Salsha .

Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang