" udah lah di gue gpp ko , turunin ya" bujuk Salsha yg masih berada di belakang punggung Aldi .
" Ga papa gimana ? , Orang hampir pingsan gpp ??" Sahut Aldi
"Elah pingsan doang , lagian lukanya kan udah di obatin " bujuk Salsha lagi
"Gak bisa , cuma orang bodoh yg percaya kalo lu gak kenapa-napa "
Luka yg diderita Salsha memang tak terlalu serius, Nasya juga dg cekatan mengobati luka tsb agar tak terjadi infeksi yg terlalu serius , walaupun butuh transfusi darah setelahnya karena kondisi Salsha yg amat sangat lemas .
" Ap gue malu diliatin "
"Diem aja sal , bentar lagi juga nyampe " ucapnya setelah memasuki area parkir .
"Tunggu sini , gue ambil motor " lanjutnya sembari mendudukan Salsha di bangku kecil milik tukang parkir mungkin .
Tak lama kemudian Sura mesin motor Aldi telah sampai di hadapan Salsha.
"Ayo " ajak Aldi
Tanpa basa basi salsha segera menaki motor Aldi , walaupun saat ini ia pun tak tau kemana akan dibawa oleh pria dihadapannya ini .
*
*
*"Ko pulang sih Al ??" Pertanyaan salsha saat motor milik aldi memasuki pekarangan rumah nya
"Al nanti ketauan kalo kita bolos " lanjutnya dg wajah panik
"Aldiiii ... Ihh cepet puter baliiik " rengek Salsha yg sama sekali tidak digubris oleh Aldi .
Nampaknya permintaan Salsha kali ini memang tidak mungkin untuk dituruti pasalnya sang bunda telah berdiri di ambang pintu menantikan sang buah hati.
" Cha .. kamu kenapa ?? " Tanya Helen saat mengetahui lutut putrinya tengah di tutup dg kapas .
"Ngak apa-apa ki Bun , ini luka biasa doang " jawab Salsha yg telah berdiri dihadapan helen .
" Ga apa apa gimana ?, Dr. Nasya bilang kamu kesana sampai harus transfusi , masih mau bilang gak kenapa-napa ?"
Aah sial , ia lupa jika apapun yg terjadi pada nya pasti akan segera diberitahukan kepada bunda , memang dokter tidak bisa di ajak kompromi , gerutunya dalam hati , Salsha hanya menundukan kepalanya, karna takut sang bunda akan memarahinya lebih dari ini , mungkin jatah jajannya akan di potong ? Atau fasilitas yg ia punya akan dicabut ? Yg lebih parahnya pasti bundanya akan mengancam dg kemoterapi , sungguh menyebalkan .
"Maaf Tante Salsha kaya gini gata-gara Aldi Tan , Aldi yg bikin Salsha gini " ucap Aldi dg penuh penyesalan .
"Aldii " .
"Maafin aldi Tan , gak bisa jagain Salsha dg baik " lanjutnya
" Aldi maafkan Tante, tapi Tante Fikir untuk saat ini jangan dekati salsha dulu "
"Buun... "Rengek Salsha
" Maaf sayang ini keputusan bunda "
"Baik Tante ,Aldi gak akan deketin Salsha lagi sekarang " jawab Aldi yg sontak membuat Salsha tercengang , jawaban macam apa itu??
"Maafin aku sal , selama ini aku cuma bikin kamu tambah sakit , aku gk pantes disandingkan dg Steffi sebagai sahabat kamu" tutur Aldi menghadap sendu Salsha .
" Apa yg bunda kamu lakukan itu yg terbaik sal " sambungnya
Jangan ditanya bagaimana Salsha sekarang , karena kini air mata telah berlinang an membasahi pipi chubby milik nya .
" Anggap semua yg terjadi 7 hari ini gak pernah ada , kita balik ke titik awal sal "
Aldi melangkahkan kakinya menjauh dari hadapan Salsha , bagaimanapun ia tak akan semudah itu menjauhkan diri dari Salsha , karna tanpa ia minta hatinya telah jatuh pada Salsha .
