hari ke 3 ^ kabar buruk ^

145 16 1
                                    

"  Apa pun yg terjadi kita aharus terus bareng ya " ujar seorang wanita dg paras cantik sembari mengelus rambut pirang salsha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa pun yg terjadi kita aharus terus bareng ya " ujar seorang wanita dg paras cantik sembari mengelus rambut pirang salsha.

"Iya, kita bakal tenun kamu terus pokonya ca , kamu janji ya kamu harus sembuh " tutur Steffi yg duduk siaamping nya .

"Kalo aku ngak sembuh ?" Tanya salsha dg air mata dipipinya

"Eeits you pasti sembuh , i yakin 100%" ucap cessi

Sejenak ingatan itu terlintas dalam fikiran salsha, disaat cessi masih berada di Indonesia , dia adalah sahabat salsha selain Steffi , namun ia pergi ke Jerman untuk melanjutkan sekolahnya . Salsha amat sangatlah mengerti kondisi cassi saat itu , Diaman ke 2 orangtua nya tak lagi dalam 1 ikatan pernikahan dan ia harus ikut dg ayahnya ke Jerman, namun rasanya berat ditinggalkan orang yang kta sayang.

Tak terasa air mata kembali menetes basahi pipinya . ....

Sementara itu Helen dan hasdi telah sampai dirumah sakit , sebelum memasuki ruangan salsha ke 2 nya terlebih dahulu menemui sang dokter untuk menanyakan keadaan salsha.

"Permisi dok " ucap hasdi sembari membuka pintu
"Hey , silahkan masuk " sang dokter dg senyum ramahnya .
"Dok , sebenernya gimana keadaan putri kami ?" Tanya Helen dg mata yg sendu
"Sebenarnya , saya ragu untuk berkata ini , tapi penyakit salsha benar-benar sudah sangat parah, saya bingung harus bagai mana lagi , berbagai upaya telah kita lakukan nampaknya sia-sia saja , saya harap kalian mulai menyiapkan mental kalian untuk ditinggalkan oleh salsha"
Tutur dokter , sontak Helen menangis dalam dekapan sang suami , tangisnya amatlah pecah , ia tak rela jika putri semata wayangnya harus pergi meninggalkannya.
"Ayaaaah ... " Gumam Helen pada suaminya
"Anak kita yaah " lanjutnya dg tangis
"Sudahlah sayang , salsha bukan anak yg mudah menyerah, dia pasti akan sembuh " hasdi mencoba untuk menenangkan Helen .

Mereka beranjak dari ruang dokter menuju di ruang inap salsha , nampak disana sang putri sedang terlelap tidur, dg wajah yg amat pucat

Mereka beranjak dari ruang dokter menuju di ruang inap salsha , nampak disana sang putri sedang terlelap tidur, dg wajah yg amat pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Nak .." tegur Helen pada Aldi yg juga terlelap disamping salsha .
"Heem , eh Tante  " Aldi terbangun dari tidurnya.
"Kalo mau pulang , pulang aja ya nak " tawar Helen pada Aldi
"Gak apa-apa Tan , Aldi di sini aja ya , lagian besok kan libur" tutur Aldi
"Yakin gak apa-apa?"
"Iya tan , gak apa-apa"
"Besok salsha pulang , kamu ikut ya , biar Tante masakin makanan yg banyak"
" Iya tan " aldi memperhatikan raut wajah wanita paruh baya itu , nampaknya guratan kesedihan menyelimuti wajah nya.
"Tante gak apa-apa kan ?" Tanya Aldi membuat Helen terdiam
"Tan ??" Aldi kembali dg tatapannya
"Ngak ko nak , Tante lagi mikirin salsha "
"Emang salsha kenapa Tan?"
"Eemm ,, .. Salsha , dia .."
"Bunda " suara salsha memotong pembicaraan sang bunda .
"Eh anak bunda udah bangun , nih bunda bawain makanan kesukaan Caca " ucap Helen sembari mengeluarkan box makanan dari tasnya .
" Tadi kata ayah kamu laper kan ? , Bunda bawain banyaak banget makannya " sambung Helen dg senyumnya yg palsu .
" Bunda kenapa ?? Bunda abis nangis ya ?" Tanya salsha melihat wajah sang bunda , nampaknya ia sudah sangat peka dg keadaan sang bunda .
" Engak sayang , bunda ngak apa-apa " ucapnya berbohong
" Bunda ngak usah boong sama salsha, " bujuk salsha
"Udah nak , orang bunda ngak apa-apa ko , nih bunda siapin ya " ujar Helen mengalihkan pembicaraan .
"Eemm , Bun salsha bisa makan sendiri ko " mengambil box makanan dari sang bunda .
" Ya udah bunda keluar dulu ya " Helen beranjak dari kamar sang anak .

Salsha melahap makanan yg ada pada box tsb namun seleranya nampak tak seperti biasa nya . Pikiran nya sedang memikirkan banyak hal , walhasil makanan tsb pun hanya di aduk " saja .

"Perasaan dari tadi tu makanan di aduk-aduk Mulu" tutur Aldi
"Kasian pusing " sambungnya
" Kenapa sih sal?" Aldi terus bertanya
"Al gue kenyang , lu mau makan ngak ?"
"Ngak "
" Terus gimana dong ?"
"Tadi lu bilang laper "
"Ya kan tadi "
"Sekarang ?"
"Gak nafsu "
"Kalo gak nafsu harus dipaksa"
"Di ?"
"Heem"
"Ko lu gak pulang sih ?"
"Ngusir ?"
"Ya ngak "
"Terus ?"
"Nanya doang "
"Mau banget gue jawab gue khawatir?"
Pipi salsha seketika bersemu merah
"Apaan sih " jawabnya singkat.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°




Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang