03 | Rasa

563 312 26
                                    

Halo readers!
Terima kasih udah mampir ke ceritaku.
Hopefully enjoy ya.
Happy reading good people🥀🥀

-----*****-----

Siang itu di kantin sekolah.
Ramai tentu saja.
Para siswa berbaris untuk mendapatkan jatah makanan yang disediakan oleh pihak SMA 1 Seoul.

"Hmm bibi itu pelit sekali. Aku hanya dapat nasi sedikit," ujarnya seraya duduk di salah satu bangku.

"Hei... Hei... Ucapkan do'a makan dulu," ucap Bobby sambil menghentikan tangan Jisoo yang hendak memasukkan sesuap nasi ke mulutnya.

Bobby memang datang lebih dulu ke kantin karena terlalu lama menunggu Jisoo yang tengah mengobrol dengan teman perempuannya. Yap, mereka satu kelas. Kelas II-2.

Hanbin datang lebih dulu dibanding mereka berdua. Hanbin berada di kelas yang terpisah dengan Bobby dan Jisoo. Dia berada di kelas II-5. Sedangkan Jinhwan yang belum terlihat berkumpul dengan mereka, berada di kelas III-1.

"Sudah. Dalam hati," jawab Jisoo malas seraya menatap Bobby.

"Bukankah lebih baik memang sedikit? Kau lihat saja, kau semakin gendut. Lihat apakah ini yang disebut pipi?" Dengan tanpa berdosanya, Hanbin mencubit pipi Jisoo yang sedang mengunyah makanan.

"Aaahhh sakit. Aku sedang makan tau." Jisoo mengeluh sakit sambil memegang pipinya. Bobby pun hanya tertawa.

"Hei, kau sebenarnya ada di pihak siapa?" Tanya Jisoo sambil mendelik ke arah Bobby.

"Tapi Hanbin memang benar, pantas akhir-akhir ini kau jadi malas sekali. Mungkin karena beratmu makin bertambah." Hanbin yang berada di samping Bobby, senang mendengar ha tersebut. Lalu mengajak Bobby untuk tos. Keduanya pun tergelak.

"Kurang ajar!" Balas Jisoo sambil menendang kaki Bobby yang ada di depannya.

Kemudian dia melihat tray makanan Hanbin yang telah kosong.

"Kau sudah habis makan," tanya Jisoo.

"Yaa, aku datang lebih awal," jawabnya sambil mengecek Handphone setelah terdengar dering notifikasi. Sedangkan Bobby, dia masih sibuk memakan makanannya yang hampir habis.

"Ah aku pergi dulu. Aku harus ke studio." Ucap Hanbin setelah terlihat membaca pesan masuk. Dia bangun dari bangku dan pergi dengan cukup tergesa-gesa.

"Ooh kalian pulanglah dulu. Aku mungkin sampai sore," tambah Hanbin yang sesaat berbalik badan sambil sedikit berteriak karena jaraknya makin menjauh dari Kantin.

"Hei jangan lupa melihat Bobby latihan nanti sore!" Ucap Jisoo setengah berteriak.

Namun sepertinya jarak Hanbin yang sudah terlalu jauh membuatnya kurang mendengar teriakan Jisoo. Lama-kelamaan punggung Hanbin pun menghilang.

"Dasar anak itu." Jisoo pun kembali memakan makanannya yang belum habis.

"Oiyaa dimana Kak Jinhwan?" tanya Jisoo.

"Dia masih ada bimbingan tambahan," jawab Bobby.

"Aahh aku tidak siap untuk menjadi siswa akhir," rengeknya setelah tray makanannya kosong. Sedangkan yang diajak bicara hanya mendengus geli.

Mereka pun mengisi waktu istirahat dengan orbrolan ringan. Walaupun mereka satu kelas namun tidak pernah kehabisan topik untuk dibahas. Entah itu dari hal-hal kecil.

Para siswa siswi di SMA 1 Seoul pun sebenarnya bertanya-tanya mengenai hubungan mereka. Jisoo tampak sangat akrab dengan Hanbin, Bobby, maupun Jinhwan. Lagak mereka ketika sedang berdua saja seperti saat ini seperti sepasang kekasih.

You Are My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang