30 | Retak

215 46 12
                                    

Halo readers!

Terima kasih udah mampir ke ceritaku.
Hopefully enjoy ya.
Happy reading good people🥀🥀

-----*****-----

Masa-masa Ujian Nasional bagi murid tahun ketiga pun dimulai. Ujian ini berlangsung selama 4 hari dimana satu hari hanya diisi satu mata pelajaran. Mata pelajaran yang diujikan yaitu matematika, bahasa korea, bahasa inggris dan ilmu pengetahuan alam. Selain itu, tipe ujian yang berbasis komputer membuat nyaman peserta ujian karena dapat menurunkan tingkat error saat menjawab soal.

Selama masa ujian, para siswa benar-benar mengisolasi diri mereka dari ponsel, sehingga baik Jisoo, Bobby, maupun Hanbin tidak berhubungan sama sekali.

Tak terasa hari ini merupakan hari terakhir ujian yang membuat murid tahun ketiga serasa digembeleng karena mereka harus mengerjakan soal ujian Ilmu Pengetahuan Alam yang terdiri dari tiga materi, yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi.

Setelah berlangsung selama 4 jam, Ujian Nasional hari terakhir pun selesai juga. Koridor sekolah pun dipenuhi oleh siswa dengan ekspresi senang. Walaupun ada beberapa siswa yang terlihat sedih karena menyadari bahwa jawaban yang mereka pilih salah setelah melihat teori di buku latihan. Hal tersebut tentu saja tidak berlaku untuk Jisoo, Sana, dan Seulgi. 

"Akhirnya selesai!" Ucap Seulgi dengan riangnya.

"Ayo rayakan dengan makan-makan!" Sudah Jisoo duga jika Sana akan mengajak makan.

"Dan kita tidak ingin mendengar penolakan darimu!" Sambung Seulgi dengan tatapan tajam pada Jisoo.

"Iya, iya, aku juga tidak berencana menolak." Jawab Jisoo.

"Enaknya makan dimana ya, kau ada ide?" Selagi Seulgi dan Sana memperundingkan tempat yang akan mereka tuju, Jisoo melihat Jennie dan Hayi, yang juga teman sekelasnya tengah berjalan berbicara dengan Hanbin. Hal itu membuat Jisoo semakin tidak mendengarkan percakapan kedua temannya.

Karena jaraknya yang sangat jauh dari tempat Jennie, maka Jisoo hanya bisa melihat apa yang mereka lakukan tanpa bisa menguping. Terlihat Jennie dan Hanbin saling bicara, kemudian Jennie memberikan paper bag berukuran besar pada Hanbin. Ia penasaran apa sebenarnya yang berada dalam bag itu.

"Jisoo!" Panggilan Seulgi membuyarkan fokus Jisoo.

"Ya, bagaimana? Ah Song Yunhyeong?" Ketika Jisoo berbalik betapa terkejutnya ia melihat Yunhyeong berada di samping kedua teman perempuannya.

"Bisa bicara sebentar?" Ucap Yunhyeong.

"Tentu saja bisa. Kalian tunggu sebentar ya!" Setelah Jisoo meminta Seulgi dan Sana untuk menunggu, Yunhyeong pun mengajaknya untuk menjauh dari kerumunan agar dapat bicara dengan leluasa.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat besuk pagi. Hitung-hitung untuk merayakan Ujian Sekolah yang telah selesai." Dari tutur kata dan penampilan Yunhyeong, Jisoo dapat merasakan bahwa dia adalah orang yang baik dan santun. Kata teman-temannya juga dia sangat ramah pada rekan-rekannya di sekolah.

"Benarkah? Memang dengan siapa saja?" Jisoo ingin memperjelas apakah mereka hanya keluar berdua atau dengan teman Yunhyeong juga.

"Aku berencana mengajak June, Donghyuk, dan Chanwoo, teman sekelasku." 

"Kau dekat dengan Donghyuk juga?" Tanya Jisoo.

"Kami dulu di SMP satu kelas, tepatnya dia dan aku teman sebangku." Jisoo pun hanya ber'oh' ria.

You Are My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang