Halo readers!
Terima kasih udah mampir ke ceritaku.
Hopefully enjoy ya.
Happy reading good people🥀🥀-----*****-----
Menjadi siswa tahun akhir memang menakutkan. Mereka harus menghadapi banyak try out dan bimbingan tambahan. Seperti yang disampaikan oleh Guru Lee saat ini.
Tak lupa beliau berpesan agar siswa siswi mengurangi waktu bermain-main mereka, namun bukan sepenuhnya melarang karena otak manusia juga butuh istirahat.
Beliau juga mengingatkan untuk siswa kelas III bahwa ekstrakurikuler sudah tak lagi mengikat mereka, karena memang ekstrakurikuler ditujukan pada tahun pertama dan kedua. Dangan begitu, harap-harap siswa lebih fokus untuk belajar.
"Saya harap untuk kedepannya kalian belajar sungguh-sungguh. Seperti yang kalian tahu, tahun akhir tidak akan berjalan penuh dua semester. Waktu pun akan terasa sangat cepat. Maka dari itu pula, persiapkan tujuan kalian selanjutnya. Terima kasih."
Itulah kata terakhir dari Guru Lee sebelum mengakhiri kelas untuk hari ini.
"Ayo setelah ini makan Jajangmyeon," ajak Sana pada Jisoo.
"Ikut!" sahut Seulgi tiba-tiba membalikkan badannya menghadap kedua temannya.
"Heh, dasar ikut-ikut saja," balas Sana.
Jisoo mencoba menengahi kedua temannya, "Oke oke, di Cafe dekat perempatan saja enak."
Lalu ia teringat dengan paket misterius yang kemarin ia dapat. Sangat tidak mungkin sekali jika kedua orang temannya ini. 'Apa mungkin Bobby?'
Ia kemudian menengok ke belakang. Menyadari Jisoo tengah menatapnya, "Apa?"
"Kau tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya Jisoo memancing jika Bobby memang pelakunya maka ia pasti akan berkata sesuatu terkait paket kemarin.
"Tidak. Kenapa?" Bobby sendiri merasa aneh dengan pertanyaan Jisoo. Apakah dia masih memikirkan kejadian setelah kompetisi batinnya.
"Em, tidak apa-apa. Lupakan saja. Oh iya, ayo ikut kami makan. Donghyuk, ayo ikut juga!" ucap Jisoo pada Donghyuk, teman baik Bobby di kelas.
"Kebetulan sekali perutku sudah lapar," jawab Donghyuk.
"Oke." Sebelum Jisoo membalikkan badannya, ia sempat melirik Jennie yang tengah asyik mengobrol dengan teman sebelahnya, Sooyoung. Sejak setelah kompetisi memang Jennie terlihat menjauh darinya. Jisoo sendiri juga enggan menanyakan alasannya. Yang terpenting baginya yaitu ia tidak mencampuri kehidupan Jennie.
-----*****-----
Hanbin tengah berjalan dari kelasnya untuk pulang. Namun ia sengaja memutar untuk turun lewat tangga utara. Sekedar ingin melihat Studio yang sudah lama ia tak kunjungi.
Saat tepat berada di depan pintu studio, ia mencoba melangkah ke dalam. Baru selangkah masuk, ia melihat June yang sedang duduk di depan layar komputer bersama Jinyeong dan satu lagi junior mereka, Chanyuk yang sekarang telah menjadi murid kelas II.
"Naikkan bassnya?" tanya Chanyuk.
"Iya, aku pikir akan lebih bagus," ujar Jinyeong. Tanpa sengaja, Jinyeong menangkap sosok Hanbin yang berdiri di dekat pintu. "Hanbin?"
June pun mengalihkan pandangannya dari layar setelah mendengar ucapan Jinyeong.
June pun berniat mengajak Hanbin untuk masuk ke dalam, "Hei! Lihat, kami sedang membantu Chanyuk mengaransemen lagu."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Best Friend
Fanfiction"Kau sangat cantik. Tapi pada akhirnya kita hanya teman. Seperti yang selalu kau katakan." Ia tersadar betapa bodoh kata-katanya beberapa tahun silam sesaat setelah perasaan terhadap laki-laki itu memaksanya melanggar peraturan yang mereka buat unt...