Entah sudah berapa kali helaan nafas keluar dari bibirnya. Gara-gara hujan yang tiba-tiba turun pagi hari ini membuatnya harus naik taksi ke sekolah. Selain itu ongkosnya jadi 4 kali lebih mahal daripada naik bus untuk sekali perjalanan. Ia berfikir tak memungkinkan juga berjalan kaki ke halte.
Salahnya juga yang bangun terlalu siang ditambah lagi ibunya menyuruh ia untuk sarapan. Sehingga Jisoo mengerjakan semua serba terburu-buru.
Sesampainya di depan sekolahnya, Jisoo pun segera membayar dan keluar dari taksi tersebut lalu memakai payung yang telah dibawanya dari rumah. Walaupun hujan sudah cukup reda namun tetap saja akan membuatnya basah jika terlalu lama di luar. Mengingat ia harus berjalan dari gerbang beberapa meter agar sampai di lobi.
Baru beberapa langkah dari taksi tersebut, terlihat seorang perempuan memakai mantel tebal yang sedikit berlari sepertinya hendak menuju gerbang sekolah.
Perempuan itu tidak memakai payung, jadi ia menggunakan tangannya untuk menutupi atas kepalanya.
Tanpa diperintah, Jisoo pun mendekati gadis itu kemudian menawarkannya untuk berteduh di payungnya.
"Maaf, tapi sebaiknya kau ikut di payungku saja. Kau ingin ke kelas kan?" Ucap Jisoo yang langsung memberi ruang bagi gadis tersebut untuk berteduh.
"Ahh iya, terima kasih." Jawabnya sambil tersenyum.
'Cantik sekali' Batin Jisoo.
Sebenarnya Jisoo memang tidak terlalu hafal dengan siswa dan siswi yang ada di Seoul High School mengingat ini merupakan sekolah favorit yang tentu saja dengan jumlah murid yang banyak. Namun ia cukup asing dengan gadis di sampingnya ini. Ditambah lagi dengan mantel yang dipakai gadis itu membuat Jisoo kesulitan melihat almamater yang dipakainya. Apakah benar murid di sekolahan ini atau bukan.
Sesampainya mereka di lobi, Jisoo pun menurunkan payungnya agar titisan air hujan cepat hilang.
"Terima kasih sudah memberiku tumpangan payung." Ucap gadis yang namanya masih belum Jisoo ketahui.
"Emm tidak masalah, kau juga sudah berterima kasih tadi." Sekilas Jisoo melihat kalau mantel yang dipakai gadis itu basah.
"Mantelmu basah, lebih baik kau melepasnya saja." Ujar Jisoo.
"Ah iya." Jawabnya yang juga baru tersadar.
"Kau... siswi baru?" Tanya Jisoo ragu-ragu ketika melihat seragam yang dipakainya berbeda.
"Iya, salam kenal aku Jennie pindahan dari SMA Jeju." Balas gadis itu sambil mengulurkan tangannya.
"Ooh aku Jisoo. Senang bertemu denganmu." Jisoo kemudian menjabat tangan Jennie.
"Senyummu cantik sekali." Sambungnya. Tanpa sadar kata-kata itu mengucur begitu saja dari bibirnya dengan tangan yang masih bersalaman.
Jennie pun perkejut, sambil mengernyitkan dahinya. Ia melihat pandangan mata Jisoo yang terlihat berbinar.
Seakan tersadar apa yang baru saja dikatakannya, ia terkejut.
"Ma... Maaf maksudku kau akan masuk ke kelas mana?" Tanya Jisoo dengan gugup.
'Bodoh sekali' batin Jisoo meruntuki dirinya sendiri.
"Di kelas II-2."
"Benarkah? Aku juga ada di kelas itu." Ucap Jisoo dengan bersemangat.
"Kalau begitu ayo masuk." Sambungnya.
-------*****-------
Sesampainya di kelas, Jisoo mencarikan tempat duduk kosong untuk Jennie walaupun cukup jauh dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Best Friend
Fanfiction"Kau sangat cantik. Tapi pada akhirnya kita hanya teman. Seperti yang selalu kau katakan." Ia tersadar betapa bodoh kata-katanya beberapa tahun silam sesaat setelah perasaan terhadap laki-laki itu memaksanya melanggar peraturan yang mereka buat unt...