Halo readers!
Terima kasih udah mampir ke ceritaku.
Hopefully enjoy ya.
Happy reading good people🥀🥀-----*****-----
"Sudah dapat balasan dari Hanbin?" Tanya Bobby ketika mereka berada di perjalanan ke rumah nenek Hanbin. Sebelumnya Jisoo yang menunggu kedatangan Bobby, mencari di Maps, mana perumahan yang dekat dengan Sekolah Dasar.
Hasil dari aplikasi peta digital tersebut menunjukkan ada satu perumahan di daerah Gyeong-Gi yang sesuai dengan apa yang dia cari.
"Belum. Sesuai tujuan kita tadi saja, perumahan Gyeong-Gi." Jawab Jisoo dengan setengah berteriak agar Bobby yang tengah berkendara mendengarnya.
"Baiklah."
Hanya membutuhkan waktu setengah jam hingga mereka sampai di tempat tujuan. Perumahan tersebut mengingatkannya pada 5 tahun silam. Pasti benar disinilah tempatnya, pikir Jisoo.
"Kalau tidak salah ini tempatnya." Ucap Bobby setetelah mereka sampai di salah satu rumah yang pernah mereka kunjungi.
Bobby dan Jisoo kemudian turun dari sepeda motor dan memencet bel di dekat gerbang. Tak lama muncul wanita paruh baya yang sudah mereka kenali.
"Jisoo! Bobby! Ada apa jauh-jauh kesini?" Ucap Ibu Hanbin.
"Bibi! Iya, kami ingin bertemu Hanbin. Apa dia ada di dalam." Balas Bobby.
"Oh Hanbin sedang ada di rumah, dia tidak di sini. Kalian sudah cek di rumah?"
Jisoo merasa heran akan jawaban Ibu Hanbin. "Di rumah? Kami sudah kesana tapi tidak ada."
"Mungkin dia sedang keluar. Kalian tahu sendiri kan dia sering pergi."
"Ah benar, Bi. Aku yang terburu-buru mengajak Bobby ke sini." Jisoo menjawabnya dengan cengiran.
"Memang ada perlu apa? Mau belajar bersama?"
"Ah iya, Bi belajar bersama, minggu depan sudah Ujian Nasional."
"Oh kalau begitu mampir dulu saja? Siapa tahu Hanbin akan kesini."
Bobby dan Jisoo hanya bertukar pandang sebelum mereka akhirnya menyetujui tawaran Ibu Hanbin. Tidak ada salahnya istirahat sebentar, lagi pula jarak mereka ke Seoul cukup jauh.
"Bibi menginap disini?" Tanya Jisoo.
"Uh iya, Bibi... sedang meninap disini baru beberapa hari." Jawab Ibu Hanbin sambil menutupi sesuatu.
Hanya setengah jam mampir, Bobby dan Jisoo pun beranjak pergi dari rumah nenek Hanbin. Selama bertamu, mereka hanya mengobrol seputar kegiatan sekolah dan juga sepatu yang tengah Jisoo pakai, dimana sepatu tersebut pemberian Ibu Hanbin.
Mereka kemudian berpamitan dengan Ibu Hanbin untuk pulang. Walaupun hanya jadi penumpang, entah mengapa Jisoo merasa lelah sekali. Di tengah perjalanan Jisoo mengeratkan pegangannya pada tubuh Bobby seraya berkata, "Aku lelah sekali~"
"Hei! Jangan bilang kau ingin tidur, ini masih jauh!" Teriak
Bobby dengan paniknya."Tidak, aku hanya ingin bersandar saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Best Friend
أدب الهواة"Kau sangat cantik. Tapi pada akhirnya kita hanya teman. Seperti yang selalu kau katakan." Ia tersadar betapa bodoh kata-katanya beberapa tahun silam sesaat setelah perasaan terhadap laki-laki itu memaksanya melanggar peraturan yang mereka buat unt...