Halo readers!
Terima kasih udah mampir ke ceritaku.
Hopefully enjoy ya.
Happy reading good people🥀🥀
-----*****-----
Berulang kali mengikuti try out dan ditutup dengan Ujian Sekolah 2 minggu yang lalu membuat sisa waktu para siswa tahun ketiga menjadi semakin menipis untuk berstatus siswa SMA 1 Seoul. Karena selama itulah mereka lebih menghabiskan waktu hanya untuk belajar dan belajar. Sama halnya dengan yang Jisoo lakukan.
Setiap minggu, Jisoo selalu belajar secara daring bersama teman dekatnya, Hanbin, Bobby, maupun bersama Seulgi dan Sana. Walaupun ia lebih suka belajar bersama kedua teman laki-lakinya karena tidak akan ada gangguan seperti menggosip yang biasa dilakukan oleh Sana dan Seulgi.
Selain itu, kedua teman laki-lakinya memang tergolong pintar di sekolahan. Mereka banyak mengkoreksi soal-soal yang Jisoo kerjakan.
Tak terasa satu minggu lagi Ujian Nasional akan diadakan. Terlihat Jisoo sedang mengerjakan soal di ruang belajar yang ada di rumahnya. Tepat di sebelah kanan Jisoo, tepatnya di bawah tumpukkan beberapa buku, terdapat hasil try out yang dibagikan oleh pihak sekolah.
Hasil try out terakhir menunjukkan Jisoo nerada di peringkat 31 dari total 250 siswa. Sedangkan Hanbin diperingkat 11 dan Bobby ada pada urutan 8 teratas.
'Sungguh memalukan', batinnya ketika menerima kertas tersebut.
Sudah 2 jam ia berkutat dengan buku-buku yang ada di meja belajar miliknya membuatnya memilih istirahat sejenak. Jisoo kemudian turun ke bawah untuk mengambil minuman dingin dari kulkas.
Saat hendak menarik gagang kulkas, matanya tertuju pada note yang bertuliskan "Ibu dan Ayah sedang pergi, mungkin pulang larut malam. Makan malam beli di luar saja!"
Setelah membaca note tersebut, ia langsung mengambil minuman dingin rasa coklat di dalam kulkas lalu kembali ke kamarnya.
Sesampainya di kamar, Jisoo merebahkan dirinya di kasur sambil membuka salah satu media sosial di ponselnya untuk melihat apa saja yang tengah dilakukan teman-temannya.
Pada beranda, dia menemukan info funfair yang diadakan di pusat kota, Seoul yang ternyata sudah diadakan 4 hari yang lalu. Sesaat setelahnya, ia langsung berniat untuk pergi ke sana, lagi pula ia sudah banyak belajar akhir-akhir ini. Hiburan bukanlah ide yang buruk.
Lalu ia kembali untuk men-swipe up beranda media sosialnya dan terhenti pada salah satu postingan Jennie. Dari foto tersebut tampak Jennie bersama Miyeon tengah berada di salah satu mall. Caption yang tertulispun tak luput dari perhatian Jisoo. "Chilling like a gangster~"
Ingatan Jisoo kembali pada saat-saat dirinya dan Jennie sempat begitu dekat namun entah mengapa Jennie begitu berbeda sekarang. Ia merasa bukan karena dirinya, Jennie berubah.
Perutnya yang mulai bergetar membuatnya menyudahi kegiatannya di media sosial. Ia kemudian membuka mengirimkan pesan ke grup "Perkumpulan Tetangga Baik."
Jisoo: Siapa yang belum makan? Ayo makan di luar. Aku lapar 😩
Jinhwan: Masak saja sana.
Jisoo: Malas.
Jinhwan: Dasar!
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Best Friend
Fanfiction"Kau sangat cantik. Tapi pada akhirnya kita hanya teman. Seperti yang selalu kau katakan." Ia tersadar betapa bodoh kata-katanya beberapa tahun silam sesaat setelah perasaan terhadap laki-laki itu memaksanya melanggar peraturan yang mereka buat unt...
