14. Sorry Friend

952 22 0
                                    

Author POV

Tiga hari telah berlalu sejak kejadian itu.

Senna, ia mulai menjauhi luke. Ia tak pernah mau berbicara lagi dengan luke. Ia akan menghindar saat luke mendekatinya.

Melihat kejadian di taman beberapa waktu lalu, luke langsung menyimpulkan bahwa menjauh dan menghindarnya senna, dikarnakan senna tengah menjalin hubungan dengan arsenna, sahabatnya. Ia berfikir bahwa mereka berdua telah mengkhianatinya.

Luke tak menceritakan apa yang ia lihat itu kepada siapapun, ke arsenna sahabatnya sekalipun. Ia bungkam. Menurutnya, ia terlalu malas untuk berbicara kepada penghianat.

Dan sejak melihat kejadian itu ia menjauh dari arsenna. Ia menghindari arsenna. Tempat duduknya dikelaspun, ia lebih memilih duduk jauh di bangku paling depan. Menghindar dari arsenna yang berada di bangku paling pojok belakang. Padahal biasanya luke lebih suka duduk dibelakang dan bergurau bersama arsenna, adam dan allan.

Sikap luke membuat arsenna kebingungan.

Sebenarnya ada apa dengan sahabatnya itu?

Apa dia sedang galau karna senna menjauihinya?

Sikap dingin luke kepadanya itu membuatnya merasa tak enak. Kadang saat ia bertanya pada luke, luke hanya menanggapi pertanyaannya dengan anggukan, gelengan, kadang juga dengan gurauan tak jelas, atau luke malah menghindar darinya.

.

.

.

Jika luke bertanya pada senna alasan ia menjauhinya, senna hanya menjawab bahwa ujian akhir membuatnya sedikit sibuk dan ia tak ingin di gangu oleh siapapun.

Senna dan luke mungkin semakin tak terlihat dekat. Tapi dave, senna sama sekali tak juga terlihat dekat denganya. Senna yang telah mengetahui kejadian itu, ia lebih memilih untuk menjauhi keduannya, dan fokus pada ujian akhir dan ujian masuk perguruan tinggi.

Adam dan allan pun tak menyadari apa yang sedang terjadi pada hubungan kedua sahabatnya itu.

Semua murid 'nort albertos senior high school' ini tengah sibuk mengurusi ujian akhirnya dan ujian ujian masuk perguruan tinggi nanti.

***

"Luke" arsenna berlarian melewati kerumunan siswa yang tengah antri mengambil makanan di kantin. Ia sedang mengejar luke sahabatnya yng semakin hari semakin menjauh.

Bukannya malah berhenti, luke malah terus berjalan menghiraukan panggilan sahabatnya. Jangankan menatap siapa yang memanggilnya itu, menoleh padanya saja tidak.

Arsenna kini telah berhasil melewati kerumunan murid - murid di kantin tadi. Kini jarak antar ia dan luke semakin dekat.

Arsenna terlihat letih mengejar sahabatnya itu. Berkali - kali senna menyuruhny untuk berhenti tapi luke tak mendengarkannya, bagaikan orang tuli.

Ia memegang pundak luke saat kini ia berhasil mengejarnya. Arsenna berdiri dibelakang luke dengan peluh yang berjatuhan dan nafas yang tersenggal senggal.

Namun sentuhan tanggan arsenna dipundaknya itu ditangkis oleh luke. Luke sempat melirik arsenna sebentar lalu lanjut jalan kembali.

Melihat sahabatnya berlalu pergi. Arsenna kembali mengejarnya.

"Kau kenapa?" Arsenna menghadang jalan luke dari depan. Ia terkihat bingung dengan raut wajah luke saat ini.

Padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun pada luke. Tapi mengapa wajah luke kelihatan marah begini.

"Kenapa kau aneh begini luke?" Arsenna menatap wajah sahabatnya itu. Berharap yang ditatapnya saat ini memberikan penjelasan.

"Kau yang aneh. Sekarang aku dapat membedakan mana teman mana lawan" luke menyenggol tubuh arsenna lalu pergi meninggalkannya. Arsena terlihat masih bingung dengan maksud perkataan luke.

Inside Your Hug (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang