23. And Everyone Knows

622 8 1
                                    

"Bagaimana keadaan senna sayang?" Ujar si kepala keluarga itu, john. Ia sedang berbicara kepada sang istri yang lebih dulu pulang ke LA karna mendengar kabar senna sakit. John terlihat cemas kepada menantunya, yang saat ini berada di salah satu kamar rumah sakit. "Apa ia baik baik saja"

"Seharian ia tak mau minum dan makan" nada bicara katt melemah. Matanya masih memperlihatkan bulir bulir air mata. "Maid menemukannya di dalam kamar mandi dalam keadaan pinsan dan tubuhnya pucat seperti mayat" john tahu sang istri sangat menyayangi senna. John tampak ikut sedih melihat keadaan istrinya. Ia memeluk katt dan mencoba untuk meredakan rasa sedihnya. "Mereka tidak pulang kerumah semalam" john menatap mata kosong istrinya.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi kepada mereka? Mereka siapa?" Tanya john bingung.

"Putramu, dia memaksa senna untuk melakukan itu. Dia mengaku sendiri kepadaku. Aku telah salah mendidiknya" katt memelankan Nada bicaranya, lalu mendengus sedih. Terlihat raut wajah john mulai berbeda mendengar perkataan sang istri.

John memijat keningnya, frustasi.

"Bagaimana bisa ia tumbuh menjadi pria brengsek seperti itu" ucap katt.

"Telfon dia sekarang. Aku ingin menemuinya" ujar john kepada katt. Wajahnya memerah, menunjukkan kemarahan.

"Dia diapartemen sekarang" katt khawatir melihat suaminya sedang emosi. "Kau tenang dulu, kau sedang emosi" katt memegang lengan john menghalangi suaminya itu untuk pergi ke apartemen arsenna.

"Aku harus menemuinya sekarang katt. Dia sudah keterlaluan."

"Sayang, jangan. Redakan dulu emosimu. Baru nanti kita pergi bersama menemui arsenna. Lebih baik kita sekarang melihat kondisi senna dulu"

***

Beberapa hari berlalu. Senna masih tak sepenuhnya sembuh dari kejadian beberapa lalu tersebut. Begitupun dengan pria yang masih bergelut dengan perasaan bersalahnya itu, Arsenna. Tapi, sebuah foto Anonim yang tak diketahui pengirimnya itu tiba-tiba tersebar diberbagai grub dan media sosial.

Sebuah foto dimana senna berciuman dengan arsen telah menyebar luas. Berita jika mereka telah menikahpun kini menjadi topik umum yang telah diketahui semua orang. Berita dan gambar tersebut menjadi perbincangan hangat diberbagai Group chat anak-anak SMA.

"Aku baru tahu bahwa wanita yang kucinta adalah istri dari sahabatku sendiri." Luke menatap nanar benda persegi itu.

"Apa kau tidak merasa marah?" tanya adam pada temannya itu.

"Aku sangat membencinya dam."
"Senna?"

Lukas mengeleng.

"Arsenna." jawabnya.

"Mereka dijodohkan luke." jelas adam. "Mereka tidak saling mencintai. Tolonglah atur emosimu"

"Apa kau bilang? atur emosi? kau sangat tahu aku paling benci dengan kebohongan. Dan ini sudah berapa tahun berlalu. Ia telah membohongi kami semua. Setidaknya ia jujur pada kita, hanya kita."

Luke naik pitam. Pria berjaket jeans tersebut segera keluar dari kamar adam, setelah menutup pintunya dengan keras. Melihat keadaan luke yang tak terlihat baik kini pria itu mengikuti langkahnya kemanapun temannya itu pergi.

***

Arsen pria itu tak sanggup keluar dari kamar apartemennya. Sungguh ia berterimakasih pada dave yang sudah membantunya mencuri flashdisk berisi video percintaanya bersama sang gadis dari nick. Ia tahu dihati kecil pria itu masih ada rasa sayangnya pada senna, rasa dimana ia tak ingin membuat wanita itu terluka.

Namun Arsen yakin bahwa foto tersebut akan melukai sang gadis. Sungguh ia ingin pulang. Ia ingin meminta maaf dan mengatakan segala penyesalannya. Meski ia tahu bahwa senna tak akan memaafkannya kembali. Ia tahu itu terlalu berat.

***

Dua hari berlalu. Situasi mulai membaik, senna tak lagi murung, dan mengangis seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja gadis itu mengurung diri didalam kamar selama berhari-hari, setelah keluar dari rumah sakit dua hari lalu. Meskipun jika ayah dan ibu Arsen memanggilnya untuk keluar, ia masih menolaknya.

Arsenna? entah senna tak mengetahui keberadaan laki laki itu, yang pasti ia tidak pernah sekalipun menapakkan kaki dirumah ini. Yang senna tahu dari mertuanya adalah Arsen yang mengurung diri diapartemennya setelah dihukum oleh sang ayah.

Suara pintu yang berderit membuat senna menoleh. Ia mendapati sang ibu diambang pintu.

Wanita itu sengaja datang dari luar negeri setelah mendapat telfon dari besannya beberapa hari lalu.

"Sayang." Tarra menatap sendu wajah anak tunggalnya itu.

"Aku takut mah." ujar Senna mengandu. "Aku belum siap menerima semuanya."

Gadis itu mulai menangis dipelukan sang ibu.

"Kini semua orang tahu. Semua orang membenciku. Semua mencemohku. Mereka mengejekku."

"Apa kau mau ikut ibu ke london?"

senna mendongakkan wajahnya menatap sang ibu.

"Bolehkah?"

"Mama akan mengurus surat perceraian kalian."

jangan lupa votmen, tengkyu. biglove and thanks. hahah.
Btw maaf pendek banget.

Inside Your Hug (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang