26. Different Life

220 4 0
                                    

Kehidupan yang dijalaninya sekarang sudah stabil, tak sama seperti saat dia diperkosa oleh suaminya sendiri atau saat ia mengetahui bahwa dirinya hamil dari kejadian tersebut lalu kehilangan sang jabang bayi disaat usia kandungannya berumur tiga bulan. London dan bisnis butiknya membawa pengaruh positif bagi Senna. Saat ini Senna adalah seorang desainer yang kini sukses telah membuka butiknya sendiri.

"Ayolah iku bersamaku, hanya tiga hari Sen." ajak Lucas sembari mengikuti kemanapun langkah Senna pergi.

"Luke, aku sibuk sebulan lagi akan ada fashion show dan aku akan banyak mengatur acara itu, kau tau kan siapa si penyelenggara."

Mendengar kata tolakan lagi membuat Lukas atau yg biasa dipanggil Luke itu putus asa. Senna memang perempuan yang akan selalu teguh pada pendiriannya.

"Kau benar benar tidak akan ikut aku ke Melbourne?" Tanyanya lagi.

"I'm sorry."

Lukas mendesah pasrah.

"Kalau begitu, bagaimana jika makan malam denganku?"

Senna menoleh pada laki-laki yang menyender didinding itu. Menunggu jawaban darinya yang sedang sibuk dengan karyanya.

"Kapan? dalam rangka apa?"

"Tonight."

"Okay." Senna menggangguk setuju.

Lukas tersenyum bahagia, dan tangannya mengepal diudara setelah berucap "Yes."

Perempuan didepannya tersebut memang tak pernah tampak membosankan dimata Lukas. Kini sudah setengah jam berlalu, bekali-kali Senna menyuruh laki-laki dikursi itu untuk pulang, namun ia bersih keras untuk menggunya.

Merasa bosan hanya memandangi sang perempuan dari jauh, kini Lukas berjalan mendekat pada Senna. Membuat perempuan berkacamata yang sedang sibuk dengan gaun rancangannya itu menoleh.

"Sen," Ujar Luke dengan raut yang nampak sedikit sendu.

"Hmm."

"Apa kau akan menolaknya kembali, jika aku memintamu untuk hidup bersamaku?"

Dan ini yang Senna selalu takutkan, hal yang pernah dan sudah terjadi dua kali, Lukas menyatakan perasaannya.

Ia berpura-pura tak mendengarkan ucapan itu. Alih-alih menjawabnya Senna malah menyibukkan diri dengan sebuah gaun yang terpasang disebuah manekin.

"Kenapa?" tanya Lukas dengan nada yang lebih terdengar memelas. Matan laki-laki itu nampak lebih sayu.

"Apa kau fikir aku tidak bisa menerimamu? memerimamu yang dulu dan masa lalumu?" merasa ucapannya diabaikan, kini Lukas lebih mendekat pada Senna, membalik tubuh gadis tersebut sekedar untuk menatapnya. "Aku menerimamu apa adanya Sweety, cause i love you."

"Bukan masalah itu Lukas."

"Lalu apa? lagipula mungkin kau bisa menjadikanku pelarian, karna selama ini yang kulihat kau masih terbayang oleh dia."

"Tidak!" Senna menyingkirkan tangan Lukas dari tubuhnya, ia menepis kasar ucapan Lukas barusan.

"Sen-"

"Aku tidak pernah sedikitpun memikirkannya."

"Lalu kenapa kau ragu? kau tau aku cinta padamu kan? sejak kita masih di SMA perasaanku tetap sama, mungkin aku perna kecewa, tapi aku tau segalannya saat ini. Dan aku bersumpah apapun yang terjadi, aku tak akan menyesal sedikitpun telah mencintaimu."

"I just, I can't. I know what you feel. But, please, aku masih tidak siap hidup bersama orang lain, dan ini bukan karna aku masih mengingatnya atau apapun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inside Your Hug (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang