Hallo readers...
Mungkin sudah 2 tahunan lebih aku tidak melanjutkan cerita ini. But today i see many notification about this story, and i'm glad you guys still remember and read this story.Hati ini aku publish, tapi tidak panjang. But, aku akan upload lagi besok kalo gaada tugas kuliah hahaha.
Suara jam beker diatas nakas membangunkan pria berambut coklat itu. Matanya menyipit sedang tangannya berusaha mengapai benda persegi yang sangat berisik bagi inderanya. Setelah mendapat benda itu, ia segera memencet salah satu tombol yang terpantri dibenda tersebut.
Arsen kembali menguap untuk yang kesekian kalinya. Tangan kanannya menyentuh bagian tengkuk yang merasa kaku, tangan kirinya ia gunakan untuk mengaduk gelas berisi kopi.
"Morning my love." ujar perempuan diambang pintu itu, ia menujukkan barang yang dibungkus papper bag berwarna coklat berlogo starbucks ditangannya.
Elryn segera mendekati pria yang tersenyum padanya kini. Tangannya bergelut manja pada perut Arsenna yang sedang sibuk meminum kopi sembari membuka barang bawaan sang kekasih.
(Elryn sepupu Adam teman senna semasa SMA. maaf di chapter sebelumnya nama Elryn ditulis Alryn)
"Kau tidak ke klinik?" tanyanya pada wanita yang memeluk tubuh bagian belakangnya itu.
Elryn mengeleng. "Dua hari lagi aku harus ke Seattle. Dan kita akan sulit komunikasi. Aku ingin menghabiskan waktu dengan pacarku."
Pria itu terkekeh. Ia membalik tubuhnya yang membuat Elryn melepas tahutan padanya.
"Aku ada janji dengan Mr. Hollker untuk menyerahkan laporan hasil rapat kemarin jam dua."
Elryn mendengus kecewa mendengar jawaban pria itu.
"Tapi aku bisa meluangkan waktu makan siangku bersamamu."
Wajahnya yang cemberut berganti dengan senyuman.
"Janji?"
"Iya."
Wanita itu mendekatkan wajahnya pada sang pria, dan menutup kelopak matanya, menunggu balasan dari Arsen disana.
Arsen menatap wanita yang sudah setahun menjadi kekasihnya itu, ia tahu apa yang diinginkan sang wanita. Sebuah kecupan dibibir, hal yang biasa dilakukan oleh setiap pasangan kekasih.
Wanita itu adalah wanita yang berhasil membuat ia pulih, wanita yang membuat ia kembali seperti arsenna yang dulu, dan mengembalikan jiwanya yang sempat hancur. Wanita yang membantu pria seperti Arsenna menata kembali masa depannya hingga pria itu menjadi pria matang dan mapan yang memiliki pekerjaan dengan jabatan tinggi seperti ini. Itu juga masih berkat bantuan Elryn yang mengenalkannya pada paman wanita itu, hingga Arsen tak perlu repot-repot mencari lowongan kerja di negara orang seperti ini.
Cup...
Pria itu mengecup lembut dua kelopak mata sang wanita. Elryn segera membuka matanya, ia tak paham dengan pria itu, status mereka adalah sepasang kekasih, namun berciuman saja, mereka belum pernah."Aku tidak jadi menganggu jam makan siangmu." kata Elryn sembari mengambil tasnya dengan kasar. Ia melangkah pergi meninggalkan pacarnya itu termenung dan menatap punggungnya berlalu ditelan pintu itu.
***
Wanita itu memandang sebuah dress berwarna navy yang terpampang disebuah manekin, sesekali ia menggigiti kuku jempolnya karna bingung dan merasa ada yang kurang dengan karya miliknya itu.
"Sungguh indah." kata Brianna.
Teman masa SMA nya itu ternyata adalah juniornya di universitas yang sama. Kini keduanya telah menjadi teman baik, berbeda dengan kenangan SMA nya yang selalu berakhir buruk jika berurusan dengan Brianna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside Your Hug (On Going)
De TodoHubungan yang berawal dari keterpaksaan. "Tak ada kata bahagia, karna kami adalah korban kedua keluarga kami yang egois" - Senna Alexandra Madilyn "Perjanjian 'sialan' yang mengharuskan kami menjalin suatu hubungan sakral" - Arsenna Oliver Kendrick ...