15. I Meet Her

769 19 3
                                    

Arsenna POV

Seminggu lalu kami telah melewati ujian disekolah. Dan sekarang tinggal menunggu hasilnya saja.

Aku tak menyangka, sebentar lagi aku akan lulus dari senior high school. Dan tinggal menghitung bulan saja, aku akan menjadi mahasiswa.

Sebenarnya aku masih bingung dengan universitas tujuanku. Kalau fakultasnya sudah jelas aku akan mengambil hukum, impianku sejak kecil adalah menjadi jaksa. Aku ingin menegaskan kebenaran dan mengubur semua tindak kejahatan di muka bumi ini.

Tapi aku tak yakin ayah akan menginzinkanku masuk fakultas hukum. Karna jika aku menjadi jaksa, maka siapa yang akan meneruskan perusahan keluarga nantinya. Oleh karna itu aku harus berusaha untuk meyakinkan ayah, entah siapa nanti yang akan menjadi pemimpin menggantikan ayah.

Aku yakin saat di universitas nanti, aku dan senna tak akan satu fakultas atau bahkan mungkin seuniversitas. Karna kami memiliki impian yang berbeda dan ingin mengambil fakultas yang berbeda. Ia ingin menjadi dokter dan aku jaksa.

Aku hampir lupa bahwa malam ini aku ada janji dengan sepupu adam, yang entah belum aku tahu siapa namanya.

Aku segera bergegas untuk ganti baju dan pergi ke restoran tempat yang telah adam tentukan.

"Mau kemana sayang? Tak biasanya keluar malam dengan pakaian rapi begini" padahal aku hanya memakai kemeja biasa tak terlalu berlebihan tapi mama sudah komen begitu.

"Aku ada janji dengan teman" aku segera melangkah pergi meninggalkan mama yang masih mengomel diruang tamu.

"Ingat jangan pulang malam. Jangan selingkuh. Mentang mentang ujian akhir sudah selesai. Ingat kamu masih punya ujian masuk universitas tiga bulan lagi"

"Heeeh" aku bergumam tak jelas menanggapi ucapan mama dari dalam rumah.

***

Mobilku telah memasuki restoran yang ditentukan adam. Aku langsung memasuki restoran tersebut.

Restoran ini tak terlalu rame. Tak banyak pengunjung, jadi mungkin aku dapat menemukan adam dan sepupunya dengan gampang.

Sial. Apa ia belum sampai direstoran ini. Adam bodoh. Ini sudah lewat setengah jam dari waktu yang telah ditentukan. Tapi, ia masih juga belum kelihatan datang. Aku menyusuri ruangan restoran ini dengan kedua mataku. Tapi nihil, aku tak melihat wajah pria 'anak adam' itu.

New Massage
Adamson :
Sepupuku menggunakan gaun warna pink flower. Maaf aku tak bisa hadir, karna aku memang tak ingin menggangu kalian. Hehe ✌. Selamat bersenang - senang.

Sialan, dia pakai acara tidak hadir. Dia berbohong lagi padaku. Oh ayolah, aku sudah memiliki istri. Tapi godaan selalu saja datang padaku. Gadis - gadis yang menggodakulah, menyukaiku hingga rela mengkorbankan nyawanya. Dan kini sahabatku mencoba untuk menjodohkanku.

Aku menatap keseluruh penjuru ruangan ini.

Ada banyak gadis yang meggunakan gaun warna pink. Tapi hanya ada satu gadis yang menurutku itu dia.

Iya benar itu dia. Aku dapat melihatnya dengan jelas meskipun jarak kita agak berjauhan. Ia lebih cantik dari dulu saat aku bertemu pertama kali.

Aku menghampirinya, memperdekat jarak diantara kita. Kini aku tengah berada di depannya. Tapi sepertinya ia tak menyadari keberadaanku.

'Ekhemm' aku berdehem memberi tahu keberadaanku disini. Ia lantas menoleh kearahku yang berada di depannya.

"Maaf aku tak tahu kau telah datang" ia tersenyum sumringan ke arahku. Terlihat malu - malu.

Inside Your Hug (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang