"Inikah namanya teman, liburan tidak ajak ajak, parahnya lagi tidak bilang kalau mau pergi liburan" luke menyindir arsenna yang baru saja memasuki kelas. Arsenna tidak memperdulikan ucapan temannya itu, ia langsung mendudukkan dirinya di kursi samping luke setelah menepuk pundaknya.
"Kapan kau kembali dari villamu" ujar adam yang terlihat biasa saja, tak seperti luke yang marah sembari memonyongkan bibirnya seperti pantat sapi.
"Kemarin" laki laki ini, ia selalu menjawab datar dan santai perkataan orang lain.
"Hari ini adalah pengumuman kelulusan. Ini membuatku takut" ujar allan, ia terlihat gelisah. Mengingat di ujian ujian sebelumnya ia selalu mendapat nilai jelek. "Aku ragu bisa masuk universitas favorite. Sudah lah yang penting aku lulus"
Hari ini adalah hari penguman hasil ujian kelulusan seluruh murid kelas tiga Alberto senior high school. Nilai akhir dari segela ujian. Nilai penutup sekolah mereka, yang nantinya dijadikan pedoman untuk masuk universitas.
Tentunya setiap murid menginginkan nilai yang baik bukan. Agar mereka bisa masuk universitas favorite dan dapat mengapai cita cita.
'Kriingggg'
Bel masuk telah berbunyi. Seluruh guru wali kelas kini telah memasuki kelasnya masing - masing. Dan kini seluruh murid telah mendapatkan amplop putih yang isinya adalah hasil Hujan mereka. Hampir seluruh murid terlihat tegang. Tak terkecuali senna yang memang sangat ingin sekali sukses dalam ujian itu dan bisa mencapai cita citanya menjadi dokter. Hanya arsenna, luke dan allan lah yang saat ini terlihat santai santai saja.
"Kalian boleh membuka amplop tersebut. Selamat bagi kalian yang lulus" guru perempuan tersebut tersenyum lalu pergi meninggalkan kelas arsenna.
Luke hendak mengambil amplop yang berada di depan arsenna. Namun amoo tersebut malah diambil dan dimasukkan tas oleh pemiliknya.
"Sen, buka punyamu, aku ingin melihat" Luke berkata sembari memohon pada teman sampingnya itu.
"Kenapa kau tidak membuka punyamu saja" wajah senna masih datar.
"Ayoalah sen"
Setelah mendengar kalimat terakhir dari luke arsenna kini melangkah pergi meninggalkan kursinya. Arsen mendekati allan yang terlihat kegirangan karna ia dinyatakan lulus, meskipun nilai yang ia dapat tidak bagus. Adam sendiri, berhubung ia murid yang pintar tentu saja ia pasti lulus. Ia lulus dengan nilai yang membanggakan.
Arsenna kini tengah membuka amplop miliknya. Allan terkejut saat mengetahui hasil ujian temannya itu. Iya, arsenna lulus dengan nilai yang baik. Bahkan lebih baik dari nilai yang didapat oleh adam. Arsenna tersenyum menaikkan sedikit ujung bibirnya.
Mendengar teriakan dan hasil ujian ketiga temannya itu luke terlihat iri. Dan kini ia telah keluar dari kelas. Ia tidak percaya diri dengan nilainya. Ia terlalu takut jika nilainya tak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Luke duduk terdiam digazebo sekolah, sembari menenteng amplop hasil ujiannya yang masih tersegel.
Melihat luke yang termenung sendirian kini senna mendekatinya.
"Kau sudah melihat hasil ujianmu" ucapan senna membuat luke menoleh kesumber suara. Luke menampakkan senyum kecutnya.
"Aku tak yakin dengan nilaiku"
"Berikan padaku, aku akan membukannya untukmu" senna menarik amplop ditanggan luke. Luke membiarkan gadis ini membuka amplopnya dan melihat isinya.
"Wow, nilaimu tak buruk luke" senna tersenyum menatap kertas putih itu.
"Benarkah" luke ikut menatap kertas yang dipegang senna. Dan yah, luke jingkat jingkat naik keatas Kursi saat ia dinyatakan lulus dan, benar kata senna, nilainya tak buruk. Tak buruk berarti bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside Your Hug (On Going)
RandomHubungan yang berawal dari keterpaksaan. "Tak ada kata bahagia, karna kami adalah korban kedua keluarga kami yang egois" - Senna Alexandra Madilyn "Perjanjian 'sialan' yang mengharuskan kami menjalin suatu hubungan sakral" - Arsenna Oliver Kendrick ...