Attention

1.5K 193 14
                                    

Just my imagination.
Don't judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.

Akibat insiden pagi tadi, pulangnya Seojun berinisiatif untuk mengajak Suho naik taxi. Meski mahal, tak masalah asalkan Suho baik-baik saja.

"Kita naik taxi" ucap Seojun.

"Mau ngapain Seojun?" tanya Suho heran.

"Pulang. Ga ada naik bus, kita naik taxi biar aman"

"Tapi.. gue mau jalan aja. Boleh?"

"Jangan macem-macem Suho. Nanti asma lo kambuh lagi gimana?"

Suho hanya merenggut mendengar omelan Seojun.

"Seojuunnn... pleasee"

Tak tega melihat puppy eyes milik Suho, Seojun pun mengalah.

"Yaudah.. tapi kalo cape bilang ya? Biar langsung naik taxi"

"Hmm oke" Suho mengangkat kedua jempolnya lalu berjalan lebih dulu.

"Tunggu. Jangan jauh-jauh dari gua" ucap Seojun sambil berjalan menyusul Suho.

"Lama kaya siput" ledek Suho yang membuat Seojun membelalakkan matanya.

"Apa lo bilang?"

"Lama wlee"

"Aishhh oke kita buktiin. Siapa yang duluan sampe depan sana, dia yang menang"

"Huh? Siapa takut"

Belum ada aba-aba, Suho sudah berlari lebih dulu membuat Seojun mencak-mencak padanya.

"Yakk Lee Suhoo!! Jangan curang lo"

Seojun mengejar ketertinggalannya dengan Suho. Di tengah jalan, ia melihat sebuah display motor yang sangat ia inginkan. Seojun pun berhenti sejenak untuk memperhatikan motor tersebut.

"Hahaha gue yang menang" teriak Suho senang. Tapi Seojun bahkan lebih tertarik pada motor didepannya.

Seojun menghitung-hitung kembali uang tabungannya. Masih sangat jauh untuk dapat membeli motor itu.

Suho yang melihat Seojun terdiam didepan sebuah display motor pun langsung menghampirinya. Ia melihat sorot mata Seojun yang sangat menginginkan motor hitam didepannya.

"Seojun" Suho menepuk pundak Seojun sampai si empunya pundak terkejut.

"Ah ya Suho? Ada apa?"

"Ayo" Suho menarik tangan Seojun masuk ke dalam display tersebut.

"Ehh mau ngapain Suho?"

Tanpa basa-basi Suho langsung mengeluarkan black card dan memberikannya pada seorang kasir.

"Saya mau yang hitam itu" ucap Suho yang membuat Seojun makin terbelalak.

"Suho.. maksud lo apa?" Seojun membalikkan tubuh Suho agar menghadap dirinya.

"Gue tau ko. Lo mau motor itu kan?"

Seojun paham maksud Suho sekarang. Entah kenapa ia merasa marah dengan perlakuan Suho yang sangat menggampangkan segalanya.

"Simpen uang-uang lo itu. Gua bisa usaha sendiri!"

Seojun pergi meninggalkan Suho dengan perasaan yang campur aduk. Kasir di depannya sampai bingung harus berkata apa.

BRADA [SEOJUN - SUHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang