Drama Queen

772 83 16
                                    

Just my imagination.
Don't judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.

Saat ini, Suho, Seojun, dan Jinyoung sedang dalam perjalanan menuju rumah Jinyoung. Suho pikir, akan lebih efektif jika mereka saja yang mengambil barang-barang, tidak perlu besama Jia. Jika ia, mungkin akan lebih ramai lagi keadaan didalam mobil. Bukan hanya Jia yang akan ikut, tapi Seojin juga.

Keadaan di dalam mobil terkesan canggung. Jinyoung yang hanya menatap jendela, Suho yang menyetir dalam diam, dan Seojun yang menyesal dengan perbuatannya.

Tidak perlu bertanya, Seojun baru saja kena semprot Suho karena memberikan bajunya pada Jinyoung. Sudah jelas-jelas badannya Seojun lebih besar, Jinyoung kan jadi terlihat emm imut?

Padahal niat Seojun itu baik loh. Karena perdebatan yang cukup alot, akhirnya Jinyoung memutuskan untuk memakai pakaiannya lagi. Ia akan berganti pakaian nanti saja.

Suho memarkirkan mobilnya di tepi jalan, mereka akan masuk ke dalam gang sempit untuk bisa sampai ke rumah Jinyoung. Suho dan Seojun mengikuti Jinyoung yang sudah jalan lebih dulu.

“Masuk”

“Oke, ambil seperlunya aja, kaya seragam sama baju ganti. Punya Jia jangan lupa” ingat Suho.

“Hm”

Saat Jinyoung sedang sibuk merapikan barang-barangnya, Seojun tiba-tiba saja tertarik mengitari ruangan itu. Sebuah foto terpampang apik di salah satu dinding. Foto itu merupakan formasi lengkap keluarga Jinyoung.

Seojun sedikit meringis membayangkan ketika keduanya ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka. Tiba-tiba saja ia teringat saat dirinya ditinggalkan oleh sang ayah. Matanya mulai berkaca-kaca mengingat hal menyedihkan itu.

Sebuah tangan menepuk pundak Seojun pelan.

“Seojun, lo nangis?”

“Hah? Ah engga, ini kelilipan”

“Mana coba sini gua tiup”

“Ga usah”

Seojun pergi meninggalkan Suho dengan segala kebingungannya. Tak ingin ambil pusing, Suho pun lebih memilih untuk menghampiri Jinyoung.

“Masih banyak?”

“Dikit lagi”

“Sini dibantuin”

Suho membantu Jinyoung memasukkan pakaiannya ke dalam tas-tas besar.

“Ada lagi?”

“Kayanya udah”

“Oke let’s go. Seojuunn!” Suho berteriak memanggil Seojun, membuat si empunya nama langsung berlari masuk ke dalam.

BRAK

“AW”

Seojun terpeleset tepat di depan mata Suho dan Jinyoung.

“SEOJUN! YA AMPUN LO GAPAPA?”

“Bantuin gua dulu baru teriak bisa ga si?!”

“Oh iya, sorry”

Suho membantu Seojun untuk bangun. Setelahnya ia kembali berteriak.

“LO APA-APAAN SIH MALAH MAIN LARI-LARIAN!”

“YA LAGIAN LO TERIAKNYA GITU BANGET! GUA KIRA LO KENAPA-NAPA”

BRADA [SEOJUN - SUHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang