Q-Time

722 91 37
                                    

Just my imagination.
Don't judge.
Leave this work if you don't like it.
Don't copas.

Jinyoung

Jinyoung bangun lebih awal dari Seojun dan Suho. Ia merasa tak tau diri jika bangun paling akhir. Yaa, meskipun Jinyoung tidak bisa masak. Setidaknya saat ini ia sedang mencoba.

"Yak! Aishh! Panas!" Jinyoung berteriak saat tangannya menyentuh panci panas.

Teriakan Jinyoung membangunkan Suho dan Seojun.

"Jinyoung? Kamu ngapain?" tanya Suho sambil menghampiri Jinyoung yang sedang memegangi tangannya.

"Ya ampun, tangan kamu kenapa merah gini?"

Jinyoung hanya berbicara melalui matanya. Suho segera paham saat mata Jinyoung mengarah pada panci berisi air di atas kompor.

"Ck, makanya hati-hati!"

Seojun pergi mengambil kotak obat di dalam kamar. Beruntung semalam ibu membawanya, katanya sih untuk jaga-jaga. Benar saja, belum genap satu hari kotak obat itu sudah digunakan.

"Seojun ambilin kotak obat!" teriak Suho.

"Iya ini juga lagi ngambil!" saut Seojun ikut berteriak.

"Ohh kirain mau tidur lagi. Kalo sampe iya, liat aja gua siram mukanya"

"Apaan? Ga denger?!!"

"Gaakk, bukan apa-apaa!!"

Tak ada sautan lagi dari Seojun. Cukup lama sampai Jinyoung berdecak malas.

"Udahlah, ga usah diobatin"

"Sebentar, Seojun lagi ambilin obat"

"Ambil obat apa ambil rapot? Lama banget"

Suho terkekeh mendengar ucapan Jinyoung. Humornya hanya sebatas 'rapot'.

"Apa lo liat-liat?" sewot Seojun saat melihat Jinyoung menatapnya tajam.

"Lama!"

"Bukannya makasih udah gua ambilin obat. Apa perlu sekalian gua obatin baru lu bilang makasih?!"

"Ngajak berantem ya?!"

Suho pusing pagi-pagi begini sudah mendengar Seojun dan Jinyoung bertengkar. Saling berteriak. Saling mengumpat. Dan parahnya lagi, saling menjambak.

"SEOJUN JINYOUNG STOP!"

Satu teriakan dari Suho menghentikan keduanya.

"Lepasin jambakan kalian sekarang!"

BRADA [SEOJUN - SUHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang