My Duda is Mafia [End]

O3.

Rame😭, kirain kalian gak tertarik😂.

Author Pov.

Denis memijit pangkal hidungnya pelan, pasalnya kedua anaknya saat ini terus memaksanya untuk mempertemukan mereka denga si gadis bar-bar.

"Daddy-daddy, Qiera mau ketemu sama mommy super semalam!! Mauuuu ketemu mommy supeeerrr semaaaalaaaam!!" pekik Qiera kuat.

Bahkan Zeo yang kalem kini jadi bar-bar, dia menarik ujung kemeja Denis dengan kuatnya "AAAAA!! Aaa aaa!! Aaaaaa" fyi. Zore bisu, dia hanya bisa menyeruakan teriakan dan huruf A saja.

Denis pusing, sejak kapan anak-anak yang biasanya jahil, dan pendiam begitu bersemangat ingat bertemu gadis asing itu.

Denis bergerak untuk menggendong keduanya. "Baiklah ayo" ujarnya lemas, dia memang selalu kalah jika berurusan dengan kedua anaknya.

"Yeaaay ketemu mommy superrr" seru Qiera semangat. Dia bertepuk tangan dengan riangnya diikuti sang adik.

"Aaaaaa" Zeo ikut-ikutan.

Denis terenyuh, ini kali pertama buah hatinya bersemangat dan ceria. Biasanya mereka akan lesu dan lebih senang bermain berdua di taman bermain yang ada di rooftop mansion.

Pria tampan itu mengecup masing-masing pipi milik anaknya. Mereka berjalan menuju lift menuju lantai 14, lantai keramat milik Denis.

"Kenapa kalian semangat bertemu dengannya?" tanya Denis lembut.

"Soalnya, dia uda jadi mommy kami! Qiera gamau tau ya Daddy. Dia harus jadi mommy super kami!!"

Seperti inilah Qiera, anak perempuannya yang pemaksa dan sedikit galak. Sedangkan Zeo, dia hanya mengangguk semangat diselingi tepuk tangan.

Bagaimana caranya agar Denis bisa meminta gadis itu untuk menjadi istrinya. "Daddy gak cinta sama mendiang mami kan!?" seru Qiera nyolot.

Denis menggeleng "Enggak sayang, buat apa daddy cinta sama dia" jawab Denis tenang.

Qiera mengangguk "Benar, Daddy gaboleh cinta sama mendiang Mami. Kasian mommy super nanti sedih" cerocosnya tiada henti.

"Aaa, aaa"

"Itu benar"

Zeo menganggukan kepalanya dengan telunjuk yang maju mundur, dia setuju dengan ucapan kakaknya. Kasian mommy super kalau sampai Daddynya masih cinta sama Mami mereka.

Denis menggeleng pelan, anaknya aneh. Entah keturunan siapa.

*****

Sesampainya mereka di lantai 14 dan di depan pintu kamar Denis. Mereka langsung masuk dan melihat seorang gadis cantik tengah berjoget riang disana.

Tak lupa dengan headset di kedua telinganya. "Lets go below zero, and hide from the sun, i love you forever, we were had some fun~" Seira bernyanyi dengan merdunya disana.

Tanpa menyadari jika 3 tuan rumah menatapnya shock. "MOMMY SUPER!" seru Qiera semangat.

Keduanya memberontak minta turun dan berlari ke arah Seira. Tanpa menunggu Seira sadar, keduanya menerjang Seira dengan pelukan di kaki jenjangnya.

"Ayam rembo copot jantung!" latah Seira saking kagetnya. Dia langsung melepas headsetnya dan menunduk.

Wajahnya langsung cerah "Kyaaaaa dua bocil buleeeee" pekiknya girang dan memeluk keduanya erat. Mengunyel-unyel pipi mereka seperti squishi.

"Heh! Tanganmu ko-"

"APA!? Jangan ganggu momen kami!" seru Seira galak, dia sudah tak takut pada pria itu lagi. Wong pria itu aja takut sama Seira. Takut dijambak lagi lebih tepatnya.

Denis langsung ciut, dia diam seribu bahasa dan membiarkan Seira memeluk anak-anaknya. "Mommy super, mommy super bakalan tinggal disini?" tanya Qiera berharap.

Seira diam, masa iya dia jadi mommy padahal belum nikah. Tiba-tiba Seira dapat ide cemerlang "Minta sama Daddy kalian dong, suruh dia nikahin Mommy." ujar Seira santai.

Seketika Denis menegang, nikah sama cewek gorilla? Rambut pantenenya bakalan jadi kayak nasib rambut saitama! Hilang alias botak.

Sedangkan dua anaknya menatapnya penuh harap.

"DADDY!!/AAAA!!"

Denis mengusap kasar wajahnya, apa-apaan gadis itu. Dia memperalat dua anak manisnya. "Baiklah baik, nanti Daddy nikahi Mommy kalian itu" ujarnya mengalah.

Tak apalah, itung-itung belajar jadi suami lagi. Menduda 6 tahun membuat Denis haus belaian, mungkin saatnya dia kawin lagi.

Sedangkan Seira tersenyum lebar, yes dia nikah sama duda dan anaknya sayang sama Seira. Ini adalah cita-citanya sedari SMP.

Semua faktor dari Wattpad:).

Tbc.