Jangan lupa voment ya💃.
Author Pov.
Denis mendusel di perut rata milik Seira, dia asik mendusel disana dan mengabaikan pekerjaanya yang menumpuk di meja kerja.
Setelah menjemput dua bocil, dan berakhir bertemu dengan Seira lagi, Denis langsunt membawanya ke kantor dan memeluki Seira sejak 1 jam yang lalu.
"Denis, aku laper" bisik Seira di telinga Denis, membuat pria itu sedikit berjengit karena kaget. Dia melepas pelukannya dan menatap wajah cantik Seira dari bawah.
"Laper? Kamu laper?" tanya nya lugu.
Seira menganggung, dia mengelus rahang Denis yang sudah ditumbuhi bulu-bulu kasar. Gak suka Seira ih "Cukur dulu ini, geli aku megangnya" ujar Seira.
Denis terdiam, kalau Seira geli nanti dia gamau nyentuh wajah Denis lagi. Dia segera bangkit dan langsung berlari ke kamar mandi.
Wajahnya harus bebas dari brewok, biar Seira gak geli. Seira tersenyum saat pintu kamar mandi tertutup, dia berdiri lalu berjalan ke arah meja Denis.
Dengan santainya dia mengambil sesuatu dari saku kemejanya, dan menuangkan benda itu ke dalam gelas berisikan air putih milik Denis.
"Hiduplah dengan damai setelah ini"
Seira kembali duduk di sofa dengan gelas air tadi ditangannya, dia meletakan gelas itu di meja. Rencananya harus berhasil, jangan sampai gagal.
10 menit menunggu, akhirnya Denis selesai dari kamar mandinya. Dia berjalan riang ke arah Seira dan langsung duduk di sebelahnya.
Tangannya memeluk bahu Seira dan mendusel di bahunya "Sayang Seira banyak-banyak" gumamnya bahagia.
Seira tersenyum lagi "Sayang Denis banyak-banyak" balasnya, Seira menangkup wajah Denis dan langsung menyambar bibirnya.
Dengan nakal tangannya merangsek masuk ke celana kerja yang Denis kenakan, wajah Denis langsung memerah dan bulir keringat mengalir di dahinya.
"Eunghh.." desahnya tertahan saat merasa Seira memegang miliknya dengan erat.
Decapan demi decapan terdengar di ruangan itu, Seira melepas ciumannya dan beralih di leher Denis, dia menjilat, menggigit lalu menghisap leher Denis.
Sampai membentuk kissmark keunguan disana "Sei..rahh..eunghh.." Denis mengerang pelan saat miliknya mulai mengeras dan tegang.
Seira menyeringai, dia menggesekan pantatnya ke milik Denis, dia suka melihat bagaimana wajah Denis basah di bawahnya "Mendesah terus" bisiknya.
Denis menggigit bibirnya "Ahhhhh..j-jangan..Sei..rah.." desahnya lagi. Tangannya berusaha menahan tangan Seira agar berhenti bermain di kemaluannya.
Seira menggenjot di perut bawah Denis, tidak sampai ke nunutnya. Itu membuat Denis semakin terangsang dan merasa gila "Ahhhh ahhhh Seirahh..berhenti..ahhh" desahnya terus.
Seira menggeleng pelan, dia melihat bagaimana Denis kelelahan karena menahan hasratnya. Itu sudah cukup menjadi bukti bagaimana Denis dapat menguasai dirinya.
Seira kembali mencium bibir Denis dan menghisapnya kuat "Engghhh!!"
Seira memasukan satu tangannya ke dalam kemeja Denis, lalu dengan nakalnya dia memencit puting kanan Denis.
"AHHHH!! SEIRA NAKAL IH!!"
Seira tertawa pelan, dia semakin memencit puting itu sampai membuat dada Denis membusung ke atas "Ber..henti..su..dah..c-cukup" lirihnya memohon.
Ini penyiksaan, ya benar. Ini penyiksaan bagi Denis!. Seira tersenyum lembut, dia kembali mencium leher Denis dan membuat kissmark disana.
Seira mengambil gelas berisikan air putih tadi, dia memasukannya sedikit ke mulutnya lalu mencium bibir Denis lagi.
Lalu meminumkan air itu ke mulut Denis. "Tidur sebentar, aku menunggumu dirooftop kantor mu ini" bisik Seira.
Denis mengangguk, dia memejamkan matanya. Ada sesuatu yang mengganjalnya, tapi apa?.
"Setelah ini, semua akan berakhir"
Seira memang sudah menduga, akhirnya akan menjadi seperti ini. Dia maupun Denis, bukan takdir dan bukam jodoh.
Dia tak bisa memaksakan diri agar menjadi jodoh Denis. "Aku mencintaimu" tapi Seira mencintai Denis.
Yang terpenting dia sudah memenuhi janjinya pada wanita itu, agar menjaga Denis dan memberikan sedikit kebahagiaan untuknya.
Tugasnya hanya itu.
.tbc.
1 chap lagi, setelah itu ending:).
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda is Mafia [End]
RomanceSeira, wanita cantik berusia 20 tahun yang hampir di tembak mati oleh Ayah dari Qiera dan Zeore, bocah yang ditolongnya di taman. Bukannya berterima kasih, Pria 27 tahun itu malah menodongkan pistol ke arahnya. Dan saat Seira menganggap hidupnya ama...