Final Ending

38.1K 2.5K 473
                                    

Janlup voment💃.

Author Pov.

Denis membuka matanya, sial, tadi itu adalah mimpi yang buruk. Dia membunuh Seira dengan tangannya sendiri, mengerikan.

Dia menatap sekitarnya, ini adalah kamarnya. Dan dimana Seira?

"Seiraaaa" panggilnya bernada. Wanita yang duduk di kursi dekat jendela kamar lantas menoleh.

"Denis, kamu sudah bangun?" tanya nya lembut.

Denis mengangguk riang, dia berjalan mendekati Seira dengan riangnya. Lalu duduk di bawah dan menumpukan dagunya di paha Seira.

Seira mengelus rambut Denis dengan lembut, rambut yang mulai tumbuh uban disana "Kenapa sayang?" tanya Seira lembut.

Denis tertawa pelan "Aku sayang kamu" ujarnya bernada.

Seira tertawa pelan mendengarnya, dia menangkup wajah Denis lembut lalu berkata "Aku juga sayang kamu" balasnya.

Denis senang, dia bertepuk tangan pelan dan mendusel di paha Seira "Jangan tinggalin aku ya" pintanya lucu sembari mendongak menatap wajah cantik Seira.

Seira hanya tersenyum saja, tak bisa membalas ucapan Denis karena dia juga tak yakin.

Tok tok.

Cklek.

"Pasien atas nama Denis, saatnya makan siang"

Denis merengut, dia kembali menatap Seira "Aku gak suka sama suster itu, dia selalu ganggu waktu aku sama kamu. Dia bilang aku gila karena ngomong sama kamu" adu Denis manja.

Seira hanya diam.

Suster tadi menghela napas pendek, kasihan sekali. Ganteng, tapi gila. Dia pasien lama yang masuk karena gangguan jiwanya.

Dari beritanya, dia membunuh kekasihnya sendiri di rooftop sebuah kantor. Sudah 10 tahun sejak masuknya pria itu ke sini.

Kedua anaknya sering berkunjung untuk menemui Daddy mereka.

"Zeo, kita harus berangkat. Sudah cukup melihat Daddy?" tanya Qiera lembut pada adik satu-satunya itu.

Zeo memandang Qiera datar, kemudian mengangguk. Setelah ditinggal pergi mommy super mereka, kini Daddy mereka malah jadi gila.

"Saatnya kita berangkat."

Keduanya yang sudah berusia 18 tahun, mulai meneruskan hidup mereka tanpa harus bergantung pada Daddy mereka.

Biarlah Daddy mereka hidup dalam dunianya sendiri, Qiera dengan organisasi Mafia Denis, sedangkan Zeo dengan perusahaan milik Denis.

Keduanya mulai menggantikan peran Daddy mereka. Diusia mereka yang masih belia.

"Seiraaaaa, Denis gamau makaaaan" rengeknya manja.

Denis mendusel di paha boneka teddy bear besar yang sengaja di letakan di sudut kamar. Dan itu membuat Denis berilusi jika itu adalah Seira.

"Anda harus makan Tuan"

"GAMAU!!"

Seperti inilah kehidupan Denis setelah kejadian penembakan di atap kantornya. Dia gila, dan jiwanya mulai tak sehat kembali.

Mungkin ini karma terakhir di hidupnya.



































End.

Happy end kan?

Sampai jumpa di cerita lainnya💃 mendadak kucing i am coming💃

My Duda is Mafia [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang