17.

26.1K 2.5K 122
                                    

Met sore✨.

Author Pov.

2 jam sebelum kejadian.

Seira duduk dengan tenang di kursinya, para perias tengah melakukan tugas mereka dengan seksama. Tak ingin kehilangan kepala karena membuat riasan pengantin jadi jelek.

"Nona, semoga kamu bukan jadi yang kesekian" ucap seorang penata rambut di belakang Seira. Seira tersenyum simpul, dia sudah menyiapkan semua.

Seira mengharap Denis akan jujur dengan pekerjaanya, yang ternyata seorang Ketua Mafia, organisasi yang paling Seira benci.

Bagaimana Seira tau? Seseorang mengirimkannya foto selembar berkas berfotokan Ayah Seira yang sudah tiada. Dan juga sebuah video yang menunjukan adegan eksekusi yang Ayah Seira terima.

Rekaman suara yang memerintahkan untuk menculik Ayah Seira, foto pria ber topeng hitam, mata birunya sangat amat Seira kenali.

Seira kecewa, karena orang itu adalah Denis.

Seira menunduk "Bisa aku meminta kertas dan pena?" tanya Seira sopan.

Salah seorang penjaga disana mengangguk dan keluar dari ruang rias. "Hey, dia sudah pergi. Bisakah aku menitipkan ini pada kalian? Aku harus pergi." ujar Seira tenang seraya berdiri.

Dia sudah mengenakan gaun indahnya, akan rumit jika Seira berlari dengan menggunakan gaun ini. Pria-pria perias itu saling lirik, kemudian mengangguk patuh.

"Lewat jalan belakang, disana kamu harus berjalan sedikit lama dan akan menemukan jalan raya. Sebelum itu ganti saja gaun merempotkan itu" ujar salah satu diantara mereka.

Dia berjalan mendekati pintu ruangan dan menguncinya "Cepatlah, kau tidak punya waktu yang banyak" Seira mengangguk dan berdiri.

Dia merobek bagian kaki sampai paha, lalu menyimpan sobekan itu "Aku berterima kasih pada kalian, setelah ini kalian harus kabur. Mafia seperti Denis tak akan membiarkan kalian selamat" ujar Seira sebelum pergi.

Mereka mengangguk patuh. Sesaat setelah Seira pergi, salah seorang diantara mereka menyeringai.

"Ini saatnya membalas dendam pada Denis sialan itu. Nampaknya dia mau mata kanannya kembali aku hancurkan." bisiknya gila.

5 orang perias itu mengusap kasar wajah mereka, make up tipis yang tadinya masih melekat di wajah cantik mereka, hilang menggantikan wajah tampan rupawan ke 5 nya.

"Sekarang saatnya kita bergerak" perintah yang menjadi Ketua.

Ini saatnya membalas dendam.

2 jam setelahnya.

Pesta pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia bagi Denis, kini berubah menjadi lautan darah. Setelah kabar hilangnya Seira, sekelompok bandit menyerang mereka.

Menjadikan isi dari gedung itu menjadi lautan mayat dan darah.

Dor! Dor!

Tembakan kembali Denis layangkan secara brutal, matanya memanas, tapi dia tak bisa menangis. Betapa lemahnya Denis karena tak bisa mengeluarkan air mata sedikitpun.

"HAHAHAHHA, Denis-denis. Kau ini memang pembawa sial, istri yang kau bunuh secara tidak sadar, ke 9 anakmu yang kau bunuh secara tidak sadar dan hanya menyisakan 2 saja. Membuktikan kalau kau itu, memang terkutuk!"

Denis mengeratkan pegangannya pada pistol, urat-urat di lehernya nampak menimbul "Diam, kau tidak tau apapun tentang keluargaku!" balas Denis dingin.

Dia tak bisa jika sudah menyangkut pada keluarga, Denis terlalu sensitive.

Pria tadi, Zervan tertawa sarkas.

"Oh ya? Bagaimana dengan Sevira? Istri pertama yang kau bunuh sesaat setelah dia melahirkan, bagaimana dengan 2 bayi kembarnya? Yang kau bunuh dengan cara menjatuhkan mereka dari lantai 3." ujar Zervan santai.

Deg!

Denis menegang, ingatannya seakan tertarik kembali ke masa kelam itu.

"De..nis..apa yang..mau kamu..euhhh..lakukan.."

"Membunuhmu Sevira, membunuhmu"

"Tapi..hahhh..kenapa?"

"...."

Jleb!

Denis menjatuhkan pistolnya dan meremat kepalanya, sial, sial, SIAL!!!.

Zervan melebarkan seringainya saat melihat mental Denis mulai terguncang "Lalu bagaimana dengan si kembar Mira dan Maira? Istri ke 2 dan 3 yang kau racuni 2 bulan setelah mereka melahirkan anakmu?,"

"Bagaimana juga dengan anak mereka yang kau lemparkan ke kandang singa bahkan ketika mereka masih berusia 2 bulan? Bagaimana?"

Denis menggeram rendah, dia meraih sesuatu dari saku dalam jasnya dan memegang pengaitnya.

"Bagaimana? Ya tentu saja tak masalah karena mereka, adalah jalang yang pantas mati!! Anak-anak mereka bukan murni dari spermaku dan mereka, pantas menderita!!" seru Denis keji.

Kemudian dia menarik pengaitnya lalu melemparkannya ke arah para bandit. Beberapa anggota Denis langsung bersembunyi begitu juga dengan Denis.

Kemudian.

Tuk.

BOOOM!!

DUAAAARRRR!!

Ledakan dari bom yang Denis lemparkan menghanguskan tubuh anggota bandit itu, tapi tidak dengan Zervan.

"Menyebarlah, dan cari Seira sampai dapat. Mau dalam keadaan hidup, ataupun jika dia sudah mati. Bawa wanita kesayanganku kembali padaku" perintah Denis pada Kelga.

Beberapa anggota yang selamat mengangguk. Mereka keluar dari pintu belakang gedung dan memulai pencarian mereka.

Pencarian pada calon Nyonya mereka.

"Kamu tak akan bisa lari dariku, Seira Angelo" bisik Denis gila, matanya memandang titik merah pada jam tangannya.

Itu lokasi Seira, Denis sengaja meletakan pelacak di dalaman Seira, tepatnya di branya. Tempat yang tak akan Seira curigai jika itu terdapat alat pelacak.

Betapa cerdiknya Mafia ini.








































Tbc.

Hoam, ngantuk.

Setelah ini tamat aku gatau mau ngapain. Tami Qeenzia lagi nge stuck dan gatau kapan dilanjut. Friendzone uda di unpub karena stuck minat.

Diriku tak tau mau apa setelah ini huhuu.

My Duda is Mafia [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang